Landasan Dasar Pembentukan TPNPB KODAP 13 KEGEPA NIPOUDA PANIAI - Suara Wiyaimana Papua
Headlines News :

.

.
Home » , , , , , , » Landasan Dasar Pembentukan TPNPB KODAP 13 KEGEPA NIPOUDA PANIAI

Landasan Dasar Pembentukan TPNPB KODAP 13 KEGEPA NIPOUDA PANIAI

Written By Suara Wiyaimana Papua on Minggu, 10 September 2023 | Minggu, September 10, 2023





Markas Besar Komando Nasional TPNPB-OPM Komando Pusat Menerbitkan Penjelasan dan Sikap TPNPB-OPM Kodap XIII Paniai Kegepa Nipoo sehingga Bisa Ikuti oleh Semua Pihak.

Markas Pusat 4 Agustus 2023

-----------------------------------------------

LANDASAN DASAR SIKAP TEGAS PANGLIMA TPNPB-OPM KODAP XIII PANIAI KEGEPA NIPO MENGAMBIL ALIH WILAYAH PANIAI.

Pendahuluan

Berdasarkan Undang-Undang Dasar atau Konstitusi Sementara Negara Republik Papua Barat pada tanggal 1 Juli 1971, yang terdiri dari VIII Bab dan 129 Pasal, maka pada Bab V Tentang Pertahanan dan Keamanan, Pasal 105, Ayat 1 yang menyatakan bahwa Pembentukan Angkatan Perang Republik West Papua akan terdiri dari Militer Sukarela dan Militer Wajib ditetapkan dengan Undang-Undang, dan pada Ayat 2 yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengan Angkatan Republik West Papua adalah Army, Navy dan Air Force.

Berdasarkan Pasal 105 maka pada tanggal 26 Maret 1973 telah dibentuk Tentara Pembebasan Nasional yang disingkat TPN, yang terdiri dari Panglima Tinggi, Panglima Daerah dan Staff serta prajurit yang sampai hari ini masih bertahan di markas daerah masing-masing dan berjuang. Struktur Militer Tentara Pembebasan Nasional (TPN) telah direformasikan dalam Konggres Tingkat Tinggi Pertama Tentara Pembebasan Nasional di Biak pada 1-5 Mei 2012 dan mengalami penyempurnaan nama dan komando menjadi “Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (Komnas TPNPB-OPM).

Peristiwa penting sejarah terbentuknya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat ini terjadi pada 26 Maret 1973 di Markas Victoria, proses sejarah ini memiliki Nilai yang sangat konsisten dalam menjaga eksistensi perjuangan bangsa Papua hingga detik ini dan telah terbukti bahwa Kolonialis Indonesia, Kapitalis Barat dan Imperialisme tidak mampu merebut West Papua Secara total dari genggaman pasukan TPNPB -OPM.

Eksistensi Deklarasi Negara Republik West Papua berdasarkan konstitusi 1 July 1971 adalah Jiwa dari amanah lahirnya Embrio bangsa Papua pada 1 Desember 1961 oleh pemerintah kolonial Belanda berdasarkan Resolusi Umum PBB No: 1514 yang memberikan legalitas dan legitimasi lahirnya Negara West Papua, Maka itu Segala macam bentuk konspirasi Politik, atas kepentingan ekonomi para kapitalis, imprealisme dan kolonialis dalam New York Agreement 15 Augustus 1962 yang didalamnya mengandung Kontrak Karya Freeport pada 7 April 1967, dan pelaksanaan PEPERA 1969 yang di take note sepihak di PBB dengan lebel 2504 adalah Cacat Hukum dan Moral maka integrasi kolonial Indonesia sejak 1 Mei 1963 dengan kekuatan militer TNI adalah ILEGAL TIDAK SAH BERDASARKAN HUKUM INTERNATIONAL.

1. Latar Belakang TPN-OPM Mereformasi Menjadi Komando Nasional TPNPB-OPM

Tentara Pembebasan Nasional (TPN) yang berubah nama ke TEPENAL yang kemudian menjadi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) adalah sayap militer dari Organisasi Papua Merdeka (OPM). TPNPB dibentuk pada 26 Maret 1973, setelah Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat 1 Juli 1971 di Markas Victoria. Pembentukan TPNPB adalah Tentara Papua Barat berdasarkan Konstitusi Sementara Republik Papua Barat yang ditetapkan 1971 pada Bab V bagian Pertahanan dan Keamanan. 

Perpecahan terjadi antara TPN dan PMK setelah Proklamasi Kemerdekaan dan Pembentukan TPN. Pada dasarnya semua telah berjalan baik dimana menjalankan tugas dalam perjuangan sesuai amant konstitusi 1 Juli 1971, akan tetapi di antara kedua pimpinan telah muncul perbedaan pendapat antara TPN dan PMK. Kedua pimpinan tersebut adalah Zet Rumkorem seorang Proklamator dan Jakop Prai. Disitulah akar perpecahan terjadi, dan belum pernah bersatu. Akhirnya beberapa pemimpin muncul sendiri-sendiri sebagai pimpinan gerilyawan diantaranya; Mr. Bernad Mawen, Mr. Mathias Wenda, Mr. Kelik Kwalik, Mr. Richard Yoweni, Mr. Tadius Yogi, Mr. Ferry Awom, dan Mr. Goliath Naaman Tabuni. Mereka memimpin perjuangan sendiri-sendiri, tidak ada garis koordinasi. Tidak ada pemimpin tunggal, sistem kemiliteran berjalan masing-masing yang berbeda, tidak ada kesamaan hirarki kepangkatan, baris-berbaris dan struktur militer. Pemimpin yang disebutkan diatas mempertahankan pangkat yang berbeda, ada yang bintang lima Jendral Besar, Bintang Empat Jendral, Bintang satu Brigadir Jenderal dan Bintang delapan klaim sebagai Jendral besar, semua kelaim Panglima Tinggi. Meskipun beberapa Konggres TPN-OPM secara tertutup telah didorong dan telah menghasilkan beberapa keputusan akan tetapi semua keputusan tersebut tidak berjalan dengan baik sehingga militer TPN bangsa Papua tidak berjalan dengan baik dalam perjalanan perjuangan pembebasan bangsa Papua yang terstruktur dan terkomando. 

Berjalannya waktu dan berubahnya momen sejarah perjuangan, Mr. Mathias Wenda mendeklarasikan Tentara Revolusi Papua Barat (TRPB) tetapi tidak memiliki basis militernya di West Papua, Ia mengatasnamakan kerja-kerja revolusi TPN-OPM di medan sebagai hasil kerja komandonya. Hal serupa juga dilakukan oleh Pimpinan Tentara Nasional Papua Barat (TNPB) di Wilayah Saireri. Pincangngya penyatuan militer bangsa Papua yang pada awalnya adalah TPN-OPM menjadi terombang ambing dalam gerakan perjuangan pembebasan bangsa Papua di teritorial West Papua.

Hal ini menjadi suatu problem yang sangat sulit untuk mencapai cita-cita rakyat bangsa Papua untuk Penentuan Nasib Sendiri sebagai sebuah bangsa yang Merdeka dan Berdaulat. Ini juga adalah Fakta yang harus bangsa Papua akui sebagai sebuah kelemahan perjuangan bangsa Papua bahwa dengan cara seperti begini bangsa Papua tidak bisa menyelesaikan perjuangan Kemerdekaan. Oleh karena itu, dasar pikiran fokus pada Reformasi militer TPN-OPM guna penyatuan Militer Papua Barat dalam Satu Komando, Satu Struktur, Satu Sistem dan Satu Pemimpin Tungal untuk satu tujuan Hak Penentuan Nasib Sendiri harus diperjuangkan dan harus tercapai. Setelah perpecahan sejak dari tahun 1973 hingga 2011, tidak pernah ada penyatuan, waktu yang paling lama, selama 38 tahun tidak pernah ada persatuan sehingga kekuatan revolusi melawan penjajah menjadi lemah. Sehingga sangat jelas bahwa kelemahan persatuan yang terkomando menjadi dasar pemikiran bahwa pentingnya mewujudkan penyatuan di kubu militer lebih khusus TPN.

Kelemahan Tentara Pembebasan Nasional (TPN) ini telah dibaca oleh generasi muda Papua pada tahun 2008. Berjalannya waktu, Generasi Muda bangsa Papua bangkit menghidupkan Komite Nasional Papua 1961 dengan nama Komite Nasional Papua Barat (KNPB) pada 19 November 2008 di Kampung Harapan Sentani, West Papua. Generasi muda Papua menjadi garda terdepan melawan kolonial dengan aksi, seminar, mimbar bebas, seminar ilmiah dan berbagai kegiatan sukses dijalankan di seluruh wilayah west Papua. Dalam tugas gerakan perlawanan generasi muda bangsa Papua telah menemukan kelemahan-kelemahan bangsa Papua dalam memperjuangkan pembebasan bangsa Papua. 

Pada tahun 2010 generasi muda bangsa Papua yang telah bersatu dalam Komite Nasional Papua Barat (KNPB) telah merumuskan langkah-langkah yang harus diambil dalam gerakan bangsa Papua untuk mencapai persatuan nasional bangsa Papua, mengingat pentingnya tiga front dalam gerakan pembebasan nasional Papua Barat yang adalah belum bersatunya front sipil, front militer dan front diplomasi. Dalam pandangan generasi muda Papua bahwa ketiga front ini harus berjalan bersama dalam gerakan untuk mencapai Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi bangsa Papua. Dengan demikian Front Muda yang menjadi garda terdepan perjuangan bangsa Papua, Komite Nasional Papua Barat menyelenggarakan berbagai kegiatan diseluruh tanah West Papua dengan tujuan memediasi seluruh komponen gerakan perjuangan bangsa Papua menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa Papua.

2. Konsolidasi Persatuan Front Militer bangsa Papua.

Generasi muda bangsa Papua memulai konsolidasi diseluruh basis pertahanan milter Tentara Pembebasan Nasional (TPN) dengan satu tujuan yaitu penyatuan sayap milter Tentara Pembebasan Nasional – Organisasi Papua Merdeka. Persatuan militer bangsa Papua menjadi salah satu kunci bersatunya perjuangan bangsa Papua sehingga generasi muda melakukan konsolidasi persatuan dari pesisir sampai dengan pegunungan Papua Barat. 

Dari hasil konsolidasi yang telah dijalankan dari tahun 2010 sampai dengan 2011, selama setahun diseluruh basis militer TPN tanpa terkecuali, generasi muda telah mengumpulkan 24 rekomendasi dari tujuh Komando Daerah Pertahan TPN dan Basis-basis Militer TPN yang terdiri dari Batalion, Kompi, Pleton dan Pos TPN mengeluarkan rekomndasi secara resmi menyatakan bahwa “Bersedia untuk melakukan penyatuan TPN-OPM” menjadi satu komando yang terpimpin, terkomando dan terstruktur. Berdasarkan 24 rekomendasi tertulis TPN setanah west Papua tersebut menjadi peluang dan dasar yang kuat dan tepat untuk mendorong penyatuan militer bangsa Papua menjadi institusi milter bangsa Papua.

3. Pra-Konfrensi  KTT Pertama TPN-OPM

Pada 15 Februari 2012 Para generasi muda mengundang semua basis militer TPN yang mana sebelumnya telah mengeluarkan Rekomendasi menyatakan siap menyatakun sayap militer TPN tersebut untuk hadir dalam Pra Konfrensi Tingkat tinggi Pertama Tentara Pembebasan Nasional – Organisasi Papua Merdeka. Pra-konfrensi ini berlangsung di Kampung Maribu, Jayapura dan setiap delegasi dari semua basis militer TPN-OPM telah hadir dalam kegiatan ini. Dalam kegiatan ini pada prinsipnya semua basis militer telah menyetujui untuk mengadakan Konfrensi Tingkat Tinggi Pertama Tentara Pembebasan Nasional – Organisasi Papua Merdeka, maka Pra-konfrensi ini membentuk, memilih dan menetapkan Panitia Nasional KTT TPN-OPM, menetapkan Jadwal KTT TPN-OPM dan menyusun serta menetapkan Draf pelaksanaan Konfrensi Tingkat Tinggi Pertama TPN-OPM. Hubertus Mabel terpilih menjadi Ketua dan Terianus Satto terpilih sebagai Wakil Ketua, serta perangkat kepanitiaan lainnya telah dilengkapi dalam pra-Konfrensi ini.

Dalam Pra-Konfrensi KTT TPN-OPM tersebut Mathias Wenda mengirim delegasi yang dipimpin oleh tuan Simson Jikwa dan membacakan surat tertulis dari Gen. Mathias Wenda bahwa “Matias Wenda tidak akan ikut serta dalam KTT TPN-OPM di Biak yang telah dijadwalkan dengan alasan Mathias Wenda telah membuat organisasi militer sendiri yaitu Tentara Revolusi Papua Barat (TRPB). Dalam sikapnya Mathias Wenda mengajak bangsa Papua dan TPN-OPM untuk bergabung dalam TRPB karena TRPB memiliki konstitusi dan struktur organisasi tersendiri. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh utusan Gen. Mathias Wenda dalam Pra-Konfrensi KTT TPN-OPM di Maribu, Jayapura pada tanggal 15 Februari 2012.  Pernyataan kedua datang dari Bridgen Richard Joweny untuk tidak ikut serta dalam KTT TPN-OPM di Biak karena Brigend Richard Joweny telah menjadi ketua WPNCL. Pernyataan tertulis tersebut telah disampaikan oleh Jonah Wenda (Yunus Penggu) dalam Pra-Konfrensi KTT TPN-OPM di Maribu tanggal 15 Februari 2012 dan Tuan Herman Abubakar Wenda dan kelompoknya belum ada pernyataan resmi dalam pelaksanaan Pra-Konfrensi KTT TPN-OPM. Sedangkan Basis Pertahanan militer TPN-OPM lainnya menyatakan mendukung dan siap menyukseskan Konfrensi Tingkat Tinggi Pertama TPN-OPM di Markas Perwomi Biak pada 1-5 Mei 2012.

4. Konfrensi Tingkat Tinggi Pertama TPN-OPM 

Konferensi Tingkat Tinggi Pertama Tentara Pembebasan Nasional – Organisasi Papua Merdeka (KTT.I TPN-OPM) telah dilaksanakan di Markas Perwomi Biak, West Papua pada tanggal 1-5 Mei 2012. Ratusan delegasi anggota aktif TPN, Staf-staf TPN dan Para Perwira Tinggi, Menengah dan Pimpinan Kodap, Korps Wanita serta para Pasukan Khusus dari berbagai kesatuan basis Tentara Pembebasan Nasional angkatan 61 dan 71 serta penerusnya dari setiap Kodap dan Setiap wilayah di Papua Barat hadir dalam forum terhormat tersebut. Forum yang berharga dan luar biasa ini telah dihadiri pula oleh para tetua peletak dasar perjuangan bangsa Papua.

Upacara pembukaan Konfrensi Tingkat Tinggi Pertama Tentara Pembebasan Nasional – Organisasi Papua Merdeka berlangsung pada 1 Mei 2012 dan secara langsung dipimpin oleh Bridgen. Melkisedek Awom sebagai tuan rumah markas Perwomi Biak, tempat terselenggarahnya KTT Pertama TPN-OPM. Dalam upacara tersebut Bridgen. Melkisedek Awom membuka secara resmi dengan memukul Tifa tiga kali dan menyatakan  bahwa “ Sekarang dari Sorong sampai Samarai tidak ada TPN dan Pemka, yang ada sekarang adalah Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat’ yang adalah militer bangsa Papua untuk siap menjadi benteng keselamatan bangsa Papua dari Kolonial, Kapitalis dan Imperialisme modern diatas tanah West Papua. Pidato pembukaan upacara KTT Pertama TPN-OPM dikumandangkan oleh sang Jenderal Melkisedek Awom dengan menandakan bahwa Konfrensi Tingkat Tinggi Pertama TPN-OPM akan berlangsung dengan aman dan tertib.

Sidang Resmi Konfrensi Tingkat Tinggi Pertama berlangsung dengan pengecekan Quorum Sidang, Rok Rell Peserta dan Sidang dinyatakan telah memenuhi Quorum karena peserta dari semua basis pertahanan TPN dari seluruh tanah air West Papua telah hadir. Sidang dilanjutkan dengan agenda penyampaikan materi. Mater-materi yang telah disampaikan adalah “ Manajemen kepemimpinan dan Struktur Militer berstandar NATO”, “Manajemen Sistem Komando Terpusat dan Terpimpin”, “Materi tentang Sistim Administrasi Militer dan Sistem Kepangkatan berstandar Internasional” dan materi tentang Strategi Perang Gerilya dan Perang Revolusi Total” serta materi terakhir tentang Hukum revolusi TPN dan Hukum Humaniter Internasional”. Pemateri telah menyampaikan materinya dalam dua hari berturut-turut dan sangat seru dalam pembahasannya serta telah melahirkan beberapa rekomendasi penting.

Sidang dilanjutkan dengan agenda Pemilihan Panglima Tertinggi TPN-OPM  secara demokratis dalam forum terbuka. Pimpinan sidang mengeluarkan kriteria seorang bakal Pimpinan Struktur Militer Pusat dan Dewan Militer Pusat. Dari beberapa orang yang dicalonkan tersebut, yang berhasil terpilih secara demokratis dengan mengantongi suara terbanyak adalah Goliat Naman Tabuni sebagai Panglima Tinggi TPNPB dengan pangkat Jenderal berbintang Empat, Gabriel Melkisedek Awom sebagai Wakil Panglima Tinggi TPNPB dengan pangkat Letnan Jenderal berbintang Tiga, Terianus Satto sebagai Kepala Staf Umum dengan pangkat Mayor Jenderal berbintang Dua dan Jhon Yogi sebagai Kepala Staf Angkatan Darat dengan pangkat Mayor Jenderal berbintang Dua dan dalam Sidang tersebut membentuk Dewan Militer yang representativ dari semua basis militer yang ada di west Papua serta telah terpilih juga Ketua Dewan Militer, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II dan Anggota Dewan Militer yang terdiri dari Dewan Militer Pusat dan Dewan Militer Daerah di setiap Komando Pertahanan Daerah (KODAP).

Selanjutnya sidang dilanjutkan dan dipimpin secara langsung oleh Dewan Militer, Panglima, Wakil serta Kepala Staf terpilih. Dalam sidang yang Istimewa ini menetapkan perubahan dan penambahan nama TPN-OPM menjadi Komando Nasional TPNPB-OPM. Program Kerja Nasional TPNPB-OPM dibahas dalam forum ini dan telah melahirkan beberapa resolusi penting bagi bangsa Papua. Salah satu Resolusi yang lahir dalam forum terhormat ini adalah pelebaran basis TPNPB yaitu Pembentukan Kodap-Kodap Baru di seluruh tanah West Papua demi mendorong Rovolusi Tahapan dan Revolusi Total. Dalam pemetaan basis TPNPB dalam Forum tersebut telah direkomendasikan menjadi beberapa Kodap diantaranya Port Numbay, Sentani, Sarmi, Memberamo Raya, Keroom, Biak Numfor, Supiori, Yapen, Waropen, Nabire bagian Pantai, Manokwari, Bintuni, Wondama, Sorong, Raja Ampat, Sorong Selatan, Tambrauw, Fakfak, Kaimana, Mimika Pantai atau Kali Kopi, Merauke, Boven Digul, Mappi, Asmat, Pegunungan Bintang, Wamena, Lani Jaya, Puncak Jaya, Puncak Papua, Ndugama, Yahukimo, Yalimo, Mamberamo Tengah, Tolikara, Intan jaya, Paniai, Deiyai, Dogiyai, Nabire Gunung atau Emas Topo, Ngalum Kupel, Baliem, Bondomobui Awibutu, Bintang Timur dan lainnya. Sidang berlanjut dengan agenda Penyatuan dan rekonsiliasi adat bangsa Papua dengan tujuan menghapuskan Kubu TPN dan Kubu Pemka menjadi TPNPB-OPM. Sidang ini secara khusus membahas tentang sayap militer TPNPB dan revitalisasi Struktur TPNPB secara Nasional sebagai Militer bangsa Papua yang berdiri berdasarkan proklamasi 1 Juli 1971.

Pada tanggal 5 Mei 2012, Sidang Konfrensi Tingkat Tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) ditutup secara resmi oleh Letnan Jenderal Gabriel Melkisedek Awom, Wakil Panglima terpilih secara resmi dan dilanjutkan dengan acara bakar batu sebagai tanda ucapan syukur.

Yang menjadi catatan dalam Konfrensi ini adalah: Pertama, Semua Markas Pertahanan telah diberikan kesempatan untuk ikut-serta dalam Konferensi Tingkat Tinggi TPN-OPM, sebagai bentuk penghargaan atas jasa dalam perjuangan selama 50 tahun sehingga dalam forum resmi tersebut semua pertahanan TPN-OPM dari Sorong sampai Merauke telah mendelegasikan utusannya untuk mensukseskan KTT Pertama TPN-OPM dan telah menyatakan secara resmi sikap dan keputusan mereka. Kedua, Tiga Pimpinan Pertahanan yang tidak ikut serta atau tidak mengutus delegasi ataupun tidak memberikan Rekomendasi dengan alasan yang berdasarkan manajemen Komando pertahanan mereka yaitu Pimpinan Mathias Wenda, Bridgen Richard Joweny, dan Bridgen Herman Abubakar Wenda serta Tuan Danny Kogoya dan delegasinya (dari Markas Victoria, Bewani) mengundurkan diri (wallout) dari Sidang KTT TPN-OPM pada hari kedua (tanggal 2 Mei 2012), dengan beralasan bahwa mereka sudah Pilih Danny Kogoya menjadi Panglima Tinggi TPN-OPM di Victoria, Bewani, PNG dalam tahun 2011 yang lalu, melalui Kongres TPN-OPM mereka. Catatan kedua yang telah disebutkan ini telah menimbulkan kontradiksi antara militer bangsa Papua di West Papua, karena mereka ini tidak hadir dalam KTT Pertama TPN-OPM di Biak dan sekarang mereka masing-masing pertahankan egoisme serta pengaruhnya sedang menjadi rahasia perjuangan bangsa Papua saat ini.

5. Rapat Kerja Nasional TPNPB-OPM Pertama

Setelah melakukan reformasi TPNPB melalui Konfrensi Tingkat Tinggi Pertama Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat pada 1-5 mei 2012 di Markas Perwomi Biak, West Papua maka Pimpinan Komando Nasional TPNPB-OPM mengadakan Rapat Kerja Nasional Pertama TPNPB-OPM di Markas Wanum Jayapura, West Papua pada 29 Agustus 2012 sampai dengan 1 September 2012. 

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pertama Komando Nasional TPNPB-OPM memutuskan dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (ADRT) TPNPB, Memutuskan dan menetapkan Jadwal dan Teknis Pelaksaan Konfrensi Daerah disetiap Komando Daerah Pertahanan (KODAP) TPNPB, Memutuskan dan Menetapkan jadwal resmi Pelantikan Panglima Tinggi TPNPB, Wakil Panglima Tinggi TPNPB dan Kepala Staf Umum TPNPB serta Kepala Staf Angkatan Darat TPNPB serta memutuskan beberapa keputusan penting demi kepentingan rovolusi bangsa Papua.

Dalam forum Rakernas TPNPB Pertama tersebut melalui Dewan Militer TPNPB-OPM secara resmi memberikan Mandat Penuh kepada Mayjend Terianus Satto, Kepala Staff Umum untuk menjalankan seluruh administrasi Komando Nasional TPNPB-OPM sebelum pelantikan dengan mengingat berjalannya Konferensi Daerah dimasing-masing KODAP di seluruh Papua Barat.

6. Pelantikan Panglima Tinggi TPNPB-OPM

Menindak lanjuti hasil Keputusan Rapat Kerja Nasional Pertama TPNPB, maka Pimpinan Dewan Militer TPNPB pusat berserta beberapa Pimpinan Kodap yang telah ditunjuk tiba di Markas Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya – West Papua pada 9 Desember 2012 guna melaksanakan Pelantikan Panglima Tinggi TPNPB, Wakil Panglima Tinggi TPNPB dan Kepala Staf Umum TPNPB serta Kepala Staf Angkatan Darat TPNPB. Maka pada 11 Desember 2012 Ketua Dewan Militer TPNPB Pusat melantik secara resmi Jenderal Goliat Naman Tabuni sebagai Panglima Tinggi TPNPB, Letnan Jenderal Gabriel Melkisedek Awom sebagai Wakil Panglima Tinggi TPNPB dan Mayor Jenderal terianus Satto sebagai Kepala Staf Umum TPNPB serta Mayor Jenderal John Yogi sebagai Kepala Staf Angkatan Darat TPNPB.


Pimpinan tertinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) secara resmi dilantik dihadapan ratusan anggota TPNPB dari Kodap Sinak, Kodap Yambi, Kodap Ilaga, Kodap Puncak Jaya dan perwakilan dari Kodap Intan Jaya, korps wanita serta utusan dari markas Pusat dan turut hadir juga ratusan rakyat sipil setempat untuk menyaksikan pelantikan unsur pimpinan TPNPB. Dihadapan semua yang hadir Jenderal Goliat Naman Tabuni sebagai Panglima Tinggi TPNPB, Letnan Jenderal Gabriel Melkisedek Awom sebagai Wakil Panglima Tinggi TPNPB dan Mayor Jenderal terianus Satto sebagai Kepala Staf Umum TPNPB serta Mayor Jenderal John Yogi sebagai Kepala Staf Angkatan Darat TPNPB menyatakan Sumpah dan Janji Militer sesuai dengan Peraturan TPNPB dan dilantik serta berita pelantikannya diumumkan secara resmi ke seluruh Dunia.


7. Pembenahan TPN-OPM KODAP Lama dan Pembentukan TPNPB-OPM KODAP Baru.


Berdasarkan resolusi Konfrensi Tingkat Tinggi Pertama Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat tentang Pembenahan Komando Daerah Pertahanan Lama dan Pemekaran Komando Daerah Pertahanan Baru di seluruh wilayah West Papua maka Pimpinan Komando Nasional TPNPB Pusat telah mengeluarkan Keputusan Rapat Kerja Nasional Pertama TPNPB untuk Pembenahan dan Pelantikan Pimpinan KODAP seluruh Papua Barat dilaksanakan melalui Kepala Staff Umum TPNPB Komando Pusat.

Menindak lanjuti agenda Pembenahan Komando Daerah Pertahanan (KODAP) Lama dan Pemekaran KODAP Baru dimulai setelah Rakernas TPNPB Pertama. Komando Pusat Komnas TPNPB mengelurkan Format Struktur Nasional untuk penyesuaian Registrasi Ulang untuk Kodap-Kodap Lama dan Registrasi Pemekaran Kodap Baru. Untuk menyukseskan agenda tersebut, setiap Kodap diharuskan untuk menyelenggarakan Rapat Kordinasi Daerah (Rakorda) dengan tujuan memilih dan menetapkan Panglima Daerah, Kepala Staf Daerah, Pimpinan Komando Wilayah, Komandan Batalion, Komandan Kompi, Komandan Pleton, Komandan Regu dan penetapan seluruh anggota Prajurit serta penetapan Dewan Militer Kodap. Tugas ini dilkasanakan oleh semua Kodap selama satu tahun yaitu dari tahun 2012 setelah KTT TPN-OPM sampai tahun 2013. Konferensi Daerah telah berjalan untuk pemilihan dan pengangkatan setiap Panglima Daerah dan Wakil Panglima Daerah, serta pemetaan wilayah untuk perekrutan anggota TPNPB, sesuai ketentuan syarat prekrutan prajurit yang terdiri dari militer seukarela dan militer wajib sebagaimana tercantum pada bagian V Pasal 105 ayat 1, Konstitusi Sementara Republik Papua Barat tentang pertahanan dan keamanan. 

Setelah semua laporan dari daerah tentang Pembenahan Kodap Lama dan Pemekaran Kodap Baru terlaksana dan terampung di manajemen markas pusat Komando Nasional TPNPB-OPM maka pada 7 Agustus 2014 telah dilaksanakan Pelantikan seluruh Panglima Kodap yang telah memenuhi persyaratan Kodap dan ter-registrasi secara nasional dalam Komando Nasional TPNPB-OPM di Markas Tabi Berap, Jayapura. Semua Panglima Daerah dilantik dengan Pangkat Brigadir Jendral, berintang Satu. Masing-masing Panglima Daerah mengambil Sumpah dan Janji sebagai Perwira TPNPB sesuai peraturan TPNPB yang berlaku. Pengambilan sumpah dan Janji disertai dengan pemasangan pangkat dan pemberian tongkat Komando kepada semua pimpinan Daerah. Semua Panglima Daerah tersebut secara langsung dilantik oleh Kepala Staf Umum TPNPB Pusat berdasarkan Surat Rekomendasi Jenderal Goliat Naman Tabuni, Panglima Tinggi Komando Nasional TPNPB-OPM. 

8. Pembentukan Kodap-Kodap TPNPB-OPM di Wilayah Meepago

Berdasarkan pemetaan basis TPNPB di seluruh Wilayah Papua dalam Sidang Konfrensi Tingkat Tinggi Pertama Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat di Biak pada 1-5 Mei 2012 bahwa harus ada Pembentukan Kodap-Kodap Baru untuk mendorong Revolusi Total pembebasan bangsa Papua. Dalam pembahasan KTT TPN-OPM Pertama di biak tentang Pemekaran Kodap-Kodap TPNPB Baru dan Pembenahan Tujuh Kodap TPN Lama serta Pembenahan Basis TPN lainnya telah dikemukakan beberapa pandangan yang sangat penting untuk melatar belakangi penguatan basis militer TPNPB Baru. Salah satu alasan mendasar adalah karena Kekuatan musuh kolonial telah mempersempit kekuatan TPNPB dengan pemekaran wilayah Papua serta semakin banyaknya pos-pos dan pusat-pusat militer kolonial sehingga TPNPB dengan hanya Tujuh Kodap saja tidak mampu untuk mengimbangi kekuatan musuh untuk melancarkan gerakan rovolusi bergerilya maupun mendorong revolusi tahapan menuju revolusi total bagi bangsa Papua. Dengan melihat alasan mendasar untuk revolusi total, maka bangsa Papua harus menyiapkan kekuatan militer untuk lawan kolonial artinya harus ada Pemekaran Komando Daerah Pertahanan TPNPB baru diseluruh tanah West Papua guna memperkuat Kodap-Kodap Lama yang aktif dan sudah tidak efektif dalam menjalankan roda perjuangan pembebasan bangsa Papua.

Dengan demikian, berdasarkan landasan Resolusi Konggres Tingkat Tinggi Pertama TPN-OPM pada 1-5 Mei 2012 yang telah melahirkan Resolusi Pembenahan Kodap-Kodap TPNPB Lama dan Pemekaran Kodap-Kodap TPNPB baru diseluruh wilayah west Papua, maka menindak lanjuti resolusi tersebut Wilayah Meepago telah dimekarkan beberapa KODAP Baru. Kodap – Kodap TPNPB-OPM yang dimekarkan di wilayah Meepago dalam KTT Pertama TPNPB-OPM adalah  Kodap Emas Topo Nabire, Kodap Odiyai Dogiay, Kodap Bondomobui Awibutu, Kodap Wedauma yang sudah merubah nama menjadi Kodap Paniai Kegepa Nipouda dan Kodap Kemabu Intan Jaya. Dalam berjalannya waktu dan kekuatan musuh semakin luas di wilayah Meepago sehingga telah terjadi penambahan pemekaran Kodap Noukai Deiyai dan Kodap Somatua Intan Jaya sementara Kodap IV Paniai sebagai kodap Lama tidak terdaftar dalam Registrasi Kodap dalam struktur Nasional TPNPB-OPM karena Pimpinan Kodap IV Paniai sampai saat ini belum penyesuaian Registrasi Komando Daerah Pertahanannya dalam Struktur Nasional TPNPB-OPM Komando Nasional Pusat meskipun delegasi dari Kodap IV Paniai telah hadir secara resmi dalam Konfrensi Tingkat Tinggi Pertama TPN-OPM di Biak pada 1-5 Mei 2012.

Setelah mengikuti penilaian kelayakan pembentukan Kodap TPNPB Baru secara nasional oleh Komando Markas Pusat TPNPB-OPM, maka secara resmi Kepala Staf Umum TPNPB-OPM telah menerbitkan Surat Keputusan Penetapan KODAP Baru serta melantik Panglima Daerah dan Kepala Staf Daerah dan prajuritnya sebagai militer bangsa Papua dalam Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan telah menetapkan Nomor Registrasi Komando Daerah Pertahanan (KODAP) TPNPB-OPM secara Nasional di Wilayah Meepago adalah TPNPB-OPM Komando Daerah Pertahanan VIII Kemabu Intan Jaya, TPNPB-OPM Komando Daerah Pertahanan IX Emas Topo Nabire, TPNPB-OPM Komando Daerah Pertahanan XI Odiyai Dogiay, TPNPB-OPM Komando Daerah Pertahanan XII Bondomobui Awibutu, TPNPB-OPM Komando Daerah Pertahanan XIII Paniai Kegepa Nipo, TPNPB-OPM Komando Daerah Pertahanan XXIX Somatua Intan Jaya dan TPNPB-OPM Komando Daerah Pertahanan XXXI Noukai Deiyai. Dengan demikian, Komando Daerah Pertahanan (KODAP) TPNPB-OPM Baru yang sudah dibentuk di Wilayah Meepago adalah Tujuh KODAP sedangkan Kodap Pemka IV Paniai belum ter-registrasi dalam Komando Nasional TPNPB-OPM sampai saat ini. Kodap-Kodap Baru ini sedang berada dalam sistim komando dan struktur komando yang satu dan sama serta sedang menjalankan roda perjuangan di wilayahnya masing-masing demi mempertahankan eksistensi kekuatan perjuangan pembebasan bangsa Papua untuk mendorong revolusi tahapan dan revolusi total bagi bangsa Papua dalam Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (Komnas TPNPB-OPM).

9. Status TPN-OPM Kodap Pemka IV Paniai dalam Komando Nasional TPNPB-OPM

TPN-OPM Kodap Pemka IV Paniai adalah salah satu Kodap TPN-OPM Faksi Pemka yang mendapat Komando Ke IV di Wilayah Meepago pada tahun 1980. Kodap ini pada awlnya dipimpin oleh Bridgen. Yulius Goo kemudian dilanjutkan oleh Bridgen. Thadius Magai Yogi. Demi menghargai Rekomendasi dukungan Konggres Tingkat Tinggi Pertama TPN-OPM Dibiak yang dikeluarkan oleh Jhon Yogi pada saat itu Panglima Daerah penggati bapaknya dan demi menghargai Perjuangan Panglima Daerah TPN-OPM Pemka IV Paniai Bridgen. Thadius Magai Yogi dan pasukannya maka Panitia Nasional Konggres Tingkat Tinggi Pertama TPN-OPM di Biak pada tahun 2012 telah memberikan kesempatan yang sama dan sejajar dengan Kodap-Kodap lama yang lainnya untuk ikut berpartisipasi dalam forum konggres tersebut. Maka pada kesempatan tersebut Pimpinan TPN-OPM Kodap Pemka IV Paniai telah mengirim delegasinya secara resmi mengikuti seluruh proses konggres tersebut dan telah menyetujui seluruh keputusan konggres tersebut.

Setelah KTT I TPN-OPM di Biak, Staf Personalia Markas Besar Komando Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM beberapa kali telah mendatangi Pimpinan Daerah Kodap TPN-OPM Pemka IV Paniai untuk meminta agar Pimpinan Kodap TPN-OPM Pemka IV Paniai meregistrasi kembali dalam Komando Nasional TPNPB-OPM agar Nomor Registrasi Kodap IV Paniai tetap berjalan sesuai Konstitusi NRPB 1 Juli 1971, akan tetapi Staf Personalia Pusat tersebut ditolak dengan cara yang tidak terhormat artinya setiap Staf personalia menemui mereka selalu mendapatkan hukuman dengan tindakan kasar yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Hal tersebut berulang kali terjadi sehingga Komando Markas Pusat Komando Nasional TPNPB-OPM telah berhenti melakukan kordinasi tertutup maupun koordinasi tertutup terhadap TPN-OPM Kodap Pemka IV Paniai. Dengan demikian Komando Markas Pusat Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) sampai hari ini tidak ada Komando dan koordinasi dengan TPN-OPM Kodap Pemka IV Paniai.

Sikap Dasar Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka Komando Daerah Pertahanan XIII Paniai Kegepa Nipo ini disampaikan secara terbuka kepada bangsa Papua dimana saja berada dan disampikan juga kepada Dunia untuk mengetahuinya. Berdasarkan sikap dasar ini kami menyimpulkan beberapa catatan yang harus dipahamai oleh bangsa Papua secara umum dan secara khusus dipahami dan dimengerti secara baik oleh rakyat pribumi bangsa Papua di Wilayah Meepago yaitu:

(1). Konggres TPN-OPM telah dilakukan beberapa kali oleh Generasi Terdahulu akan tetapi Struktur TPN selalu menjadi lemah karena Pimpinan TPN masing-masing mempertahankan Prinsip untuk tidak saling menghargai dan tidak terpimpin dalam satu Komando. Kelemahan ini telah dijawab oleh Konfrensi Tingkat Tinggi Pertama TPN-OPM di Markas Perwomi Biak, Saireri –West Papua pada tanggal 1-5 Mei 2012.

(2). Sepeninggalnya Seth Jafeth Rumkorem ke Yunani dan Jacob Hendrik Prai ke Swedia pada tahun 1983, maka kegiatan Rumkorem dengan markasnya Victoria yang ditinggalkan dilanjutkan dibawah Pimpinan “Uria Robert Yoweni” (Group Victoria), sedangkan kegiatan Pray dilanjutkan oleh “Otto Ondowame, Marten Tabu, Elky Bemey, dan James Nyaro (Group Pemka). Dan setelah kedua perlawanan bersenjata itu bergabung pada tahun 1984 dibawah payung militer bernama “Tentara Pembebasan Nasional (TEPENAL) dibawah pimpinan James Nyaro, dan wilayah perbatasan menjadi basis gerilya dan PNG dijadikan tempat mobilisasi para pengungsi penduduk di perbatasan yang terkena dampak dari operasi militer Indonesia, bagian dari kampanye politik OPM. TPN yang berubah nama ke TEPENAL yang kemudian menjadi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) adalah sayap militer dari Organisasi Papua Merdeka (OPM). TPNPB dibentuk pada 26 Maret 1973, setelah Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat 1 Juli 1971 di Markas Victoria. Pembentukan TPNPB adalah Tentara Papua Barat berdasarkan Konstitusi Sementara Republik Papua Barat yang ditetapkan 1971 pada Bab V bagian Pertahanan dan Keamanan dan sejak tahun 2012 melalui reformasih TPN, Goliath Tabuni diangkat menjadi Panglima Tinggi Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) hingga sekarang.

(3). Konstitusi sementara Republik Papua Barat 1 Juli 1971 secara de yure masih berlaku sehubungan dengan keberadaan (esksistensi) Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) – yang terbentuk berdasarkan kontitusi itu masih melancarkan perlawanan secara terstruktur dan terkomando dalam Komando Nasional TPNPB-OPM dan ULMWP terbentuk di luar dari Konstitusi Sementara Negara Republik West Papua 1 Juli 1971 sehingga West Papua Army yang dibentuk oleh ULMWP adalah Ilegal di Wilayah West Papua menurut Konstitusi Bangsa Papua 1 Juli 1971.

(4). TPN-OPM Kodap Pemka IV Paniai telah bergabung dalam sayap militer United Liberation Movement for West Papua atau ULMWP dengan nama sayap militernya West Papua Army atau WPA dibawah Komando General Mathias Wenda di Papua New Guinea dengan demikian TPN-OPM Kodap Pemka IV Paniai sekarang bukan lagi sebagai Kodap Pemka IV TPN-OPM Paniai tetapi sudah berubah menjadi militer West Papua Army yang telah menyatakan sikap tegasnya secara resmi dalam Konfrensi Tingkat Tinggi West Papua Army di Totiyo, Wilayah Paniai pada 18 Agustus 2021.

Dengan memandang latar belakang sejarah perjuangan murni bangsa Papua di Papua dan secara khusus di Wilayah Meepago yang telah kami uraikan diatas, maka pada kesempatan ini saya Bridgen. MATIAS GOBAI sebagai Panglima Daerah TPNPB-OPM Komando Daerah Pertahanan XIII Paniai Kegepanipo mengeluarkan Sikap Tegas dan Himbauan Umum bahwa :

1. Kami Menyampaikan secara Resmi bahwa TPN-OPM Kodap Pemka IV Paniai yang Dipimpin oleh Demianus Magai Yogi dan Oto Jimi Magai Yogi telah Mendeklarasikan Diri Secara Resmi dalam Konggres Tingkat Tinggi West Papua Army sebagai Anggota Militer West Papua Army (WPA) pada 18 Agustus 2021 di Markas Totiyo Paniai Meepago – West Papua dan Sekarang Demianus Magai Yogi dan Oto Jimi Magai Yogi bukan lagi Anggota TPN-OPM.

2. Kami Menyampaikan kepada Bangsa Papua bahwa Penembakan anggota Pasukan TPNPB-OPM Kodap XIII Paniai Kegepa Nipo dan TPNPB-OPM Kodap XXXI Noukai Deiyai beberapa waktu lalu yang terjadi di Wilayah Paniai yang dilakukan oleh West Papua Army (WPA) dibawah Pimpinan Demianus Magai Yogi dan Oto Jemi Magai Yogi adalah Tindakan Kudeta militer WPA Sayap militer ULMWP terhadap Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka.

3. Seluruh Prajurit Militer bangsa Papua yang ada di Wilayah Meepage secara Khusus yang ada di Wilayah Paniai sejak Pimpinan Bridgen. Thadius Yogi (Eto Toko) segera bergabung dalam TPNPB-OPM Kodap XIII Paniai Kegepa Nipo untuk melanjutkan perjuangan kita yang sebenarnya karena Demianus Magai Yogi dan Oto Jimi Magai Yogi telah Keluar dari Landasan Konstitusi 1 Jili 1971 sebagai Dasar Pembentukan TPN-OPM militer bangsa Papua dan Telah Bergabung Menjadi Militer West Papua Army (WPA) dalam Sayap Politik ULMWP

4. Kami menyerukan kepada seluruh Pasukan TPNPB-OPM Kodap XIII Paniai Kegepanipo di Wilayah Paniai dan secara umum di Wilayah Meepago serta Gerakan Sipil maupun masyarakat pribumi Papua di Wilayah Meepago Segera Bersatu menyiapkan kekuatan bersama Mendorong Revolusi total bagi bangsa Papua yang akan diumumkan oleh Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (Komnas TPNPB-OPM) karena musuh kita bukan sesama pejuang Papua Merdeka tetapi musuh kita adalah kolonial yang sedang membunuh kita habis diatas tanah tumpah darah kita.

Demikian himbauan dan Penjelasan landasan Dasar Perjuangan Bangsa Papua dalam Komando Nasional TPNPB-OPM dan Penjelasan Landasan dasar TPNPB-OPM Kodap XIII Paniai Kegepa Nipo dan West Papua Army (WPA) Paniai.

HIDUP TPNPB-OPM 36 Se-tanah West Papua.

PAPUA MERDEKA

PAPUA MERDEKA

PAPUA MERDEKA 


Dikeluarkan di Markas Kegepa Nipouda

Pada 01 Agustus 2023


Panglima TPNPB-OPM Kodap XIII Paniai Kegepa Nipo

Bridgen. Mathias Gobai

Kepala Staf Daerah TPNPB-OPM Kodap XIII Paniai Kegepa Nipo

Letkol. Henok Yeimo

Share this article :

0 komentar:

.

.

Pray For West Papua

Pray For West Papua

MELANESIANS IN WEST PAPUA

MELANESIANS IN WEST PAPUA

BIARKAN SENDIRI BERKIBAR

BIARKAN SENDIRI BERKIBAR

GOOGLE FOLLOWER

Traslate By Your Language

WEST PAPUA FREEDOM FIGHTER

WEST PAPUA

WEST PAPUA

VISITORS

Flag Counter
 
Support : WEST PAPUA | WEDAUMA | SUARA WIYAIMANA
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. Suara Wiyaimana Papua - All Rights Reserved
Template Design by WIYAIPAI Published by SUARA WIYAIMANA