LAPORAN KEJADIAN KASUS KEMATIAN NORLINCE PEKEY DI RSUD NABIRE, 02 JANUARI 2025 - Suara Wiyaimana Papua
Headlines News :

.

.
Home » , , , » LAPORAN KEJADIAN KASUS KEMATIAN NORLINCE PEKEY DI RSUD NABIRE, 02 JANUARI 2025

LAPORAN KEJADIAN KASUS KEMATIAN NORLINCE PEKEY DI RSUD NABIRE, 02 JANUARI 2025

Written By Suara Wiyaimana Papua on Jumat, 24 Januari 2025 | Jumat, Januari 24, 2025


LAPORAN KEJADIAN KASUS KEMATIAN NORLINCE PEKEY DI RSUD NABIRE, 02 JANUARI 2025

Oleh: Tim Penyelidikan Independen (Tanggal: 20 Januari 2025)


I. Latar Belakang

Pada tanggal 2 Januari 2025, Norlince Pekey (37), seorang perawat RSUD Deiyai, meninggal dunia di IGD RSUD Nabire dengan gejala kritis berupa sesak napas, muntah, buang air, serta keluarnya busa putih dari mulut dan hidung. Sebelum gejala muncul, korban diketahui mengonsumsi nasi goreng, kue, dan nasi kuning yang dibeli di Pasar Pagi Bumi Wonorejo, Nabire. Suami korban menduga penyebab kematian adalah keracunan makanan.

II. Kronologi Kejadian

1. Pagi Hari

Korban bersama anaknya membeli makanan di Pasar Pagi Bumi Wonorejo Nabire. Menu yang dikonsumsi adalah nasi goreng, kue, dan nasi kuning. Beberapa menit setelah makan, korban mulai merasakan sesak napas, lemas, dan tidak berdaya.

2. Siang Hari

Korban dilarikan ke IGD RSUD Nabire. Menurut suami korban, tidak ada tindakan medis awal meskipun pihak keluarga telah mendesak tim medis. Penanganan baru dilakukan setelah korban dinyatakan meninggal dunia.

3. Setelah Kematian

Suami korban menyampaikan melalui media sosial bahwa istrinya meninggal akibat keracunan makanan. Informasi ini menimbulkan keresahan di masyarakat, sehingga Polres Nabire melakukan penyelidikan.

III. Penyelidikan

1. Langkah - Langkah Penyelidikan 

Langkah-langkah yang Dilakukan oleh Polres Nabire:

- Mengamankan sampel makanan (nasi campur, sambal, dan kue) untuk diuji di Balai Laboratorium Kesehatan Jayapura.

- Memeriksa tujuh penjual makanan di Pasar Pagi Bumi Wonorejo.

- Memeriksa tiga dokter yang menangani korban di IGD RSUD Nabire.

- Meminta salinan catatan medis korban dari RSUD Paniai tanggal 11 Juli 2024 untuk mengetahui riwayat kesehatan korban.

2. Hasil Laboratorium:

Sampel makanan yang diuji tidak mengandung mikroba patogen atau zat berbahaya.

Tidak ditemukan bukti bahwa makanan tersebut menyebabkan keracunan. Simak Video Konferensi Pers Polres Nabire dan Tim Medis RSUD Nabire ( https://www.facebook.com/share/r/18Rvvsib1Y/)

3. Pernyataan RSUD Nabire:

Menurut dr. Ummul (Spesialis Penyakit Dalam RSUD Nabire), penyebab kematian adalah gagal napas (respiratory failure), bukan keracunan makanan. Hal ini berdasarkan anamnesa pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium (Simak Video Ketika Korban Mengeluarkan Busa-busa di hidung dan Mulut  di RSUD Nabire https://www.facebook.com/share/r/18Rvvsib1Y/ )

IV. Analisis Masalah

1. Ketidaksesuaian Penanganan Medis:

Tidak ada tindakan medis awal yang dilakukan meskipun korban sudah dalam kondisi kritis.

Diagnosis gagal napas dibuat setelah korban meninggal, sehingga validitas anamnesa diragukan.

2. Ketidaksesuaian Sampel Makanan:

Sampel yang diuji di laboratorium (nasi campur, sambal, kue) tidak sesuai dengan makanan yang dikonsumsi korban (nasi goreng, kue, nasi kuning).

3. Keperluan Riwayat Medis dari RSUD Paniai:

Tidak ada penjelasan jelas mengapa rekam medis lama korban diperlukan dalam kasus ini. Hal ini menimbulkan kecurigaan terhadap upaya pengalihan penyebab kematian.

4. Kesimpulan yang Tidak Rinci:

Pihak RSUD tidak menjelaskan secara detail jenis gagal napas (Tipe I atau Tipe II) yang dialami korban.

V. Kesimpulan

Penyebab Kematian: Berdasarkan hasil penyelidikan RSUD Nabire dan Balai Laboratorium Kesehatan Jayapura, korban meninggal dunia karena gagal napas, bukan keracunan makanan.

Keraguan Publik: Ketidaksesuaian prosedur penanganan medis, sampel makanan yang diuji, dan minimnya transparansi menimbulkan kecurigaan terhadap hasil penyelidikan.

VI. Rekomendasi

1. Peningkatan Layanan Medis:

RSUD Nabire harus meningkatkan pelayanan di IGD, khususnya dalam menangani pasien gawat darurat.

2. Pengujian Ulang Sampel:

Sampel makanan yang relevan (nasi goreng, kue, nasi kuning) harus diuji ulang untuk memastikan keamanan makanan.

3. Investigasi Independen:

Dibutuhkan investigasi independen untuk memastikan tidak ada kelalaian dari pihak medis maupun penyidik.

4. Edukasi Masyarakat:

Pemerintah daerah perlu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelaporan kejadian serupa secara ilmiah dan terstruktur.

Sumber : Viral Group Media Sosial

FB: @Papua wuu

@sorotan UN Human Rights Council UN Geneva United Nations United Nations Foundation Naftall Tipagau BBC BBC News Knpb news

Share this article :

0 komentar:

.

.

Pray For West Papua

Pray For West Papua

MELANESIANS IN WEST PAPUA

MELANESIANS IN WEST PAPUA

BIARKAN SENDIRI BERKIBAR

BIARKAN SENDIRI BERKIBAR

GOOGLE FOLLOWER

Traslate By Your Language

WEST PAPUA FREEDOM FIGHTER

WEST PAPUA

WEST PAPUA

VISITORS

Flag Counter
 
Support : WEST PAPUA | WEDAUMA | SUARA WIYAIMANA
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. Suara Wiyaimana Papua - All Rights Reserved
Template Design by WIYAIPAI Published by SUARA WIYAIMANA