Nilai Nyawa Orang Papua Dalam Sebotol Miras. - Suara Wiyaimana Papua
Headlines News :

.

.
Home » , , » Nilai Nyawa Orang Papua Dalam Sebotol Miras.

Nilai Nyawa Orang Papua Dalam Sebotol Miras.

Written By Suara Wiyaimana Papua on Rabu, 12 Februari 2025 | Rabu, Februari 12, 2025


*Nilai Nyawa Orang Papua Dalam Sebotol Miras.*

Oleh: Yefta Lengka

(Penulis adalah Aktivis Kemanusiaan asal Wamena)


_*"Di Zaman ini jika ada orang Papua yang menjadi korban akibat Miras, dia adalah makhluk terbodoh di planet bumi!"*_

*"Banyak Orang Papua berteriak minta merdeka, tapi banyak orang Papua juga yang kuat konsumsi Miras. Merdeka apanya yang kau inginkan?"*

Di awal tulisan ini saya ingin mengutip kata-kata Pendeta, Dr. Benny Giyai: _"Kalo ko mau kawan negara yang besar, ko harus bisa lawan ko punya diri dulu".

Maksud dari kata-kata ini adalah melawan diri sendiri adalah hal terpenting dalam Medan perjuangan. Melawan kemalasan, melawan ketergantungan terhadap produk penjajah, melawan buta huruf, melawan ketidaktahuan dan lain sebagainya. Termasuk melawan diri sendiri untuk lepas dari keterikatan Miras dan Narkoba.

*A. Miras telah merusak tatanan kehidupan orang Papua.*

_"Situasi hari ini di tanah Papua adalah buruk. Rusak. Tidak normal"._

Penjualan Miras dan Narkoba telah menjadi suatu bisnis yang sukses dalam menghilangkan ratusan ribu nyawa orang Papua. 

Selain itu Miras dan Narkoba telah merusak gaya hidup orang Papua yang sebelumnya berjiwa besar dan sosialis menjadi hedonis dan individualistis. Orang Papua yang dulunya pekerja keras menjadi konsumtif aktif. Orang Papua yang dulunya hidup tanpa KDRT dan Perselingkuhan sekarang KDRT dan Perselingkuhan dimana-mana. Serta banyak hal baru lainnya.

Miras dan narkoba telah menjadi pemicu utama perang suku, KDRT, lakalantas, kriminalitas, dan meningkatnya jumlah angka HIV-AIDS di tanah Papua. Dengan demikian miras dan narkoba menjadi sumber masalah bagi Orang Papua.

Banyak nilai-nilai leluhur yang hilang dalam miras dan Narkoba.  Miras dan narkoba telah merampas hak kedamaian orang Papua.

*B. Aparat kemanan terlibat dalam peredaran Miras dan Narkoba di Tanah Papua.*

Secara undang-undang Peredaran Miras dan narkoba telah dilarang di seluruh Indonesia. Aparat keamanan sebagai pihak yang menegakkan hukum seharusnya menjadi pelindung bagi masyarakat dan memerangi miras dan narkoba, malahan menjadi aktor dalam menciptakan berbagai persoalan melalui miras dan narkoba.

Di tanah Papua penjualan miras ada 2 jenis, yaitu minuman lokal dan pabrikan. Dari kedua ini minuman pabrikan menjadi minuman yang laris dikalangan orang-orang yang kelas ekonomi menengah dan tinggi.

Disini jenis Miras pabrikan dan fermentasi ini lebih dominan diperdagangkan oleh aparat keamanan melalui orang-orang lokal.

Aparat kemanan mengambil alih peredaran Miras dan Narkoba ini karena beberapa hal:

1. Mereka menganggap tidak ada yang menganggu mereka kecuali orang-orang dalam institusi keamanan itu sendiri.

2. Dilindungi oleh aparat keamanan senior. Jabatannya lebih tinggi dibandingkan dengan anggota lain dan dia bisa memerintahkan siapa saja sesuai kemauannya.

3. Mereka menganggap diri sebagai penegak hukum. Dan mereka beroperasi secara leluasa. Sebab mereka menganggap tidak ada yang menegakkan hukum atas mereka kecuali institusi mereka sendiri.

Selain dari itu, untuk menjaga nama baik institusi serta mengisi daftar dalam program mereka, mereka melakukan razia miras dan narkoba di beberapa tempat yang mereka anggap mengganggu bisnis mereka atau keberadaan mereka.

Terkadang aparat kemanan sangat sensitif dan bersikap arogan kepada para pengonsumsi Miras di kalangan orang Papua. Mereka sering menghajar secara membabi-buta. Hal itu sering melumpuhkan organ-organ tubuh mereka. Padahal minuman keras tadi adalah hasil peredaran aparat keamanan.

*C. Gereja Jarang berkhotbah tentang realita kematian orang Papua akibat Miras dan Narkoba.*

Kematian orang Papua akibat Miras dan Narkoba telah lama terjadi secara masif, terstruktur, sistematis dan terang-terangan di tanah Papua bahkan diluar tanah Papua.

Banyak Pemuda-pemudi yang terjun dalam dunia Miras dan Narkoba. Mereka adalah aset gereja. Mereka adalah masa depan gereja. Mereka adalah penerus gereja. Mereka adalah pemilik sorga yang selalu dikumandangkan di atas mimbar Gereja.

Lantas mengapa Mimbar Gereja sunyi senyap terhadap kematian orang Papua akibat Miras dan Narkoba?

Jika manusia semua mati karena Miras dan Narkoba, kepada siapakah Pastor, Pendeta dan Gembala akan berkhotbah?

Gereja mestinya berbicara tentang bahaya Miras dan Narkoba, bahaya HIV-AIDS, bahaya Perang Suku, bahaya Kolonialisme, Imperialisme, Perlindungan Tanah, perlindungan Hutan dan manusia secara utuh. Tidak hanya berbicara tentang Berkat, Berkat dan berkat atau Sorga dan Neraka. 

Ancaman pemusnahan Manusia Papua, Hutan Papua dan Tanah Papua adalah neraka nyata. Kita semua punya tanggungjawab untuk melawan.

Perlawanan melawan Miras dan Narkoba dari Mimbar Gereja adalah khotbah realistis yang tidak bisa dibantah. Ajakan ini mencakup larangan perang suku, meminimalisir terjadinya kriminal, penularan virus HIV dan AIDS dan kekerasan dalam rumah tangga.

*D. Kesadaran Orang Papua Menentukan Masa depannya Sendiri.*

Tidak ada bangsa lain yang akan datang menolong orang Papua. Kecuali orang Papua sendiri. Tidak ada orang lain yang akan menolong kamu untuk keluar dari ikatan Miras dan Narkoba kecuali kamu sendiri.

Untuk melawan badai kepunahan terhadap orang Papua, orang Papua sendiri yang harus sadar diri. 

Orang Papua harus berani melawan diri sendiri jika benar-benar mau merdeka. Orang Papua harus berani untuk berhenti konsumsi Miras dan Narkoba jika mau menentukan nasibnya sendiri. Sekali lagi yang menentukan nasib orang Papua hanya orang Papua sendiri.

Selain kesadaran diri pada konsumen, orang Papua yang menjual atau memproduksi Miras dan Ganja juga harus sadar diri bahwa orang Papua semakin sedikit dan semakin habis. 

Bagi mereka yang menjadi pesuruh aparat keamanan untuk menjual miras dan narkoba juga segera berhenti sebab kau juga menjadi alat untuk membunuh diri sendiri sebagai orang Papua.

_"Kalo ko mau Melawan bangsa yang besar, ko harus bisa lawan ko punya diri sendiri"._ Pdt. Dr. Benny Giyai.

Tanah Huwurdla, 10 Februari 2025

Share this article :

0 komentar:

.

.

Pray For West Papua

Pray For West Papua

MELANESIANS IN WEST PAPUA

MELANESIANS IN WEST PAPUA

BIARKAN SENDIRI BERKIBAR

BIARKAN SENDIRI BERKIBAR

GOOGLE FOLLOWER

Traslate By Your Language

WEST PAPUA FREEDOM FIGHTER

WEST PAPUA

WEST PAPUA

VISITORS

Flag Counter
 
Support : WEST PAPUA | WEDAUMA | SUARA WIYAIMANA
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2014. Suara Wiyaimana Papua - All Rights Reserved
Template Design by WIYAIPAI Published by SUARA WIYAIMANA