Senin, 29 Mei 2017

SELEBARAN IBADAH DAN DOA DEKLARASI PETISI RAKYAT PAPUA DI TIMIKA



Seruan Ibadah dan Aksi.

Konflik Belanda dan indonesia tentang status papua belum juga berakhir, muncul seorang penengah berkebanggsaan Amerika Mr Ellyswort Bunker mengusulkan supaya daerah papua barat di ambil alih oleh badan PBB yang bernama United Nation Temporary Autority (UNTEA) dan administrasi Papua barat di atur oleh pemerintahan indonesia dengan jangka waktu 25 tahun, setelah itu rakyat Papua di berikan opsi untuk memilih tetap bersama indonesia atau memilih menjadi negara merdeka. jadi seharusnya “PEPERA” dilaksanakn tahun 1988. Dua perjanjian yang tidak akan hilang dari perjuangan rakyat Papua, adalah perjanjian New York yang di tanda tangani di markas PBB pada tanggal 15 agustus 1962 dan Perjanjian Roma yang di tanda tangani di Italia (Roma) tanggal 30 september 1962,dimana perjanjian New York tentang proses peralihan administrasi Papua dari belanda ke UNTEA sedangkan perjanjian Roma adalah Referendum atau lebih di kenal saat itu dengan istilah PEPERA yang direncanakan pada tanggal 1969 di batalkan saja atau bila perlu di hapuskan saja, juga pengaturan indonesia dalam mengurus papua hanya 25 tahun saja terhitung dari tanggal 1 mei 1963 jadi berakhirnya tanggal 1 mei 1988 Disini terlihat jelas kejanggalan yuridis. 

Salah satu pelanggaran Hak Asasi bangsa Papua adalah pada saat pelaksanaan “act of free choice” /tindakan untuk bebas memilih atau indonesia menyebutnya PEPERA, pada saat itu jumlah penduduk Papua terhitung -+ 800.000 Ribu jiwa, namun atas keberhasilan propaganda indonesia yang licik maka sistem international tidak digunakan ,indonesia membentuk Dewan Musyawarah Pepera (DMP) yang terdiri dari tokoh adat papua yang sudah di doktrin dan intimidasi di bawah todongan senjata oleh OPSUS-KOPASANDHA, Pimpinan Jendral Ali Murtopo.supaya memilih bergabung bersama indonesia…sungguh ironis memang.

Untuk menyelesaikan Kesalahan Sejarah ini Awal Tahun 2017 IPWP, ILWP dan ULMWP meluncurkan Tanda Tangan Petisi Global yang harus dilakukan oleh solidritas dunia dan terakhirnya parlemen New Zealan menghadiri dukungan penandatanganan petisi Internationally Supervisor Vote for West Papua yang dilakukan oleh sembilan anggota parlemen New Zealand di Wellington. Lobi politik Papua Merdeka oleh ULMWP di tingkat internasional telah bergerak mulai dari Melanesian Spearhead Group (MSG), Pacific Islands Forum (PIF), The African, Caribbean and Pacific Group of States (ACP) dan hingga saat ini telah berada di tingkat Komite 24 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau (Special Committee on Decolonization). Pada tanggal 16 Mei 2017, dewan eksekutif ULMWP diundang secara resmi untuk menghadiri pertemuan C24 Komite 24 (Dekolonisasi) di St Vincent dan Grenadine. Dalam pertemuan ini Perwakilan Republik Indonesia dikagetkan saat melihat kehadiran ULMWP.

Beberapa waktu sebelumnya Indonesia sempat membatasi dan melarang, agar ULMWP tidak masuk dalam ruangan dan mengikuti pertemuan Komite 24 Dekolonisasi PBB namun, pemerintah St Vincent dan Grenadine mengatakan, ULMWP hadir sebagai tamu negara resmi dalam pertemuan Komite 24 kali ini. Dukungan dari Berbagai Negara, solidaritas dunia LSM,NGO Partai-Partai dan lain-lain saat ini lebih Meningkat  ditingkat region untuk menentukan Nasib Sendiri bagi bangsa papua. Untuk itu kita nyatakan sikap dan berikan dukungan sekaligus Deklarasi Tanda tangan petisi sebagai persyatan menuju Dekolonisasi PBB.

Maka Komite Nasional Papua Barat KNPB sebagai media Nasional Bangsa papua akan memediasi rakyat papua dalam Bentuk ibadah dan Doa Nuansa yang akan di selenggarahkan pada :
Hari/Tanggal               : Selasa, 30 Mey 2017.
Alamat                       : Kebun Siri Jln. Freeport Lama Timika Papua.
Tempat                      : Kantor OPM (KNPB & PRD Timika)
Jam                           : 09.00 Pagi s/d Selesai.

Demikian Seruan Ini Kami Buat Untuk dapat diketahui Oleh semua Pihak dan Dapat Hadir dalam Kegiatan tersebut diatas semoga Allah Moyang bangsa papua Menyertai Kita dalam Profesi Kita masing-masing  Menuju Pembebasan melalui Mekanisme Referendum.      

Hormat Kami
Penyelenggarahkan Ibadah dan Aksi
Badan Pengurus
Komite Nasional Papua Barat KNPB Wilayah Timika

TTD
STEVEN ITLAY                    SEM UKAGO
    Ket.KNPB Timika              Sekjen KNPB Timika.

Penanggung Jawab Aksi
Lembaga Politik Bangsa Papua
Parlemen Rakyat Daerah Mimika PRDM

TTD
ABIHUT DEGEI
Ket.PRD Mimika.
Catatan :
Penandatanganan Petisi terus berjalan dan akan berakhir pada Bulan Juny maka yang belum memberikan Dukungan Maka KNPB buka 24 jam di sekertariat KNPB Timika bendungan.
Rakyat bangsa Papua wajib Busana adat & Bebas Rapi dan membawah Alkitab & Gitar.
Rakyat bangsa papua tidak terpropokasi dengan issue yg di bangun o/ musu, karena dalam waktu dekat Membuktikan sejarah Indoesia dan West Papua.


Copy & Sebarkan !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar