FAKTA DIBALIK PEMBUNUHAN DI PLTD WAENA
Terkait pelaku
pembunuhan ibu Jawa bersuami laki asal Tanimbar, Maluku Tenggara di dpn
PLTD Waena, berikut ini perikan kesaksian seseorang yg berada di lokasi
pada saat kejadian.
"saya itu saya berada dekat, saya lihat
perempuan dia jalan pelan2 di arah kiri dekat kompleks PLTD menuju ke
arah RS Dian Harapan. Tidak lama menyusul seorang pria dengan motor
sambil mendekat ke perempuan, laki2 itu bicara, 'mari kita jalan dulu,
kita jalan sebentar saja'. Jawab
perempuan, 'saya tidak mau, saya mau kerja pagi ini'. Perempuan
berjalan terus, sang pria mendorong motornya mengikuti perempuan dan
kembali minta agar perempuan itu ikut dengannya. Kira-kira ada 3 kali
pria itu ajukan permintaan, tetapi perempuan tetap menolak dengan
alasan masih mau kerja. Tidak lama laki2 itu turun dr motor, mencegat
perempuan, berusaha merampas handphone di tangan perempuan tetapi
perempuan itu berusaha menahan. Lalu sekejap sang pria mencabut pisau
dari balik baju dan menikam perempuan berkali-kali dan mendorongnya
jatuh ke parit.
Melihat perempuan mulai ditikam, saya takut dan lari bersembunyi tapi masih dengar suara perempuan berteriak beberapa kali lalu hilang. Setelah itu, Saya lihat laki2 kembali naik ke motor dan lari ke arah atas perumnas 3. Setelah pria itu pergi, saya kembali ke arah parit dimana perempuan itu rebah, saya lihat dia sudah tidak bernyawa. Saya lari menemui kawan yg sedang ke lokasi, saya sampaikan tentang kejadian barusan. Tidak ada dua orang pelaku seperti pernyataan polisi itu, satpam rumah sakit masih jauh, saya yang dekat sekali dan bisa dengar percakapan mereka. Pria itu berkulit hitam memang, tidak beda jauh dengan suaminya yang ketiga yg asal Tanimbar itu. Perempuan ini saya tahu, dia sudah kawin cerai 3 kali. Dari cara mereka bicara pagi itu, kelihatan mereka dekat, punya hubungan khusus, kedengaran macam jlsedang tidak baku senang. Bisa jadi laki2 itu marah atau cemburu baru bunuh? Karena dari pembicaraan begitu. Jadi apa yg polisi sampaikan bahwa dirampok itu tidak betul".
Inilah kutipan kesaksian dari seseorang yang melihat dekat pembunuhan di
PLTD Waena. Kondisi jenasah yg mengalami 12 luka tusukan, menandakan
pembunuhan dengan motif dendam amarah yang dahsyat, bukan karena
pencurian atau perampokan!
Mari desak polisi harus bisa mengungkap jelas dan terang-benderang, siapa pelaku dan apa motifnya. Kebenaran, keadilan harus ditegakkan.
Mohon disebar ke petinggi negeri ini, Gubernur, Walikota, DPRP, DPRD, tokoh masyarakqt supaya mendesak polisi kerja dengan serius dan ungkap jelas peristiwa pembunuhan itu supaya menghilangkan stigma yg sudah terlanjur mengurat-akar menuduh orang2 Papua dari suku tertentu atau organ tertentu sebagai pelaku satu-satunya dari segala peristiwa kriminalitas dan kekerasan di kota Jayapura.
Terima kasih. Tuhan lindungi kita semua.
Disposkan oleh: Nesta Ones Suhun, Ketua Umum KNPB Pusat
Mari desak polisi harus bisa mengungkap jelas dan terang-benderang, siapa pelaku dan apa motifnya. Kebenaran, keadilan harus ditegakkan.
Mohon disebar ke petinggi negeri ini, Gubernur, Walikota, DPRP, DPRD, tokoh masyarakqt supaya mendesak polisi kerja dengan serius dan ungkap jelas peristiwa pembunuhan itu supaya menghilangkan stigma yg sudah terlanjur mengurat-akar menuduh orang2 Papua dari suku tertentu atau organ tertentu sebagai pelaku satu-satunya dari segala peristiwa kriminalitas dan kekerasan di kota Jayapura.
Terima kasih. Tuhan lindungi kita semua.
Disposkan oleh: Nesta Ones Suhun, Ketua Umum KNPB Pusat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar