Jumat, 26 Mei 2017

Mantan Bek Persipura Jadi Korban Insiden di Depan Makorem 172/PWY Jayapura

Victor Pulanda, mantan bek Persipura saat menjalani perawatan di RS Dian Harapan setelah terluka karena tembakan aparat keamanan pada insiden di depan Makorem 172/PWY, Jayapura, Kamis (25/5/2017) - Jubi/Abeth You
Jayapura, Jubi – Victor Pulanda, mantan bek Persipura menjadi korban peluru aparat keamanan yang ditembakkan pada insiden di depan  Markas Korem (Makorem) 172/PWY, Jayapura, Kamis (25/5/2017).
Saksi bernama Yohana menuturkan sebelum penembakan terjadi, massa melempari anggota TNI di Makorem. Massa melempar dengan batu karena seorang oknum anggota TNI yang diduga membakar Alkitab tak kunjung keluar dari Makorem. Massa sudah berkumpul di depan Makorem sejak siang hari setelah mendengarkan informasi tentang pembakaran Alkitab tersebut. Massa juga memblokir ruas jalan Abepura – Padang Bulan – Waena.

“Warga baku lempar dengan tentara. Mungkin  karena tentara kena lemparan. Masyarakat yang berdiri di situ (depan Makorem) dibubarkan oleh aparat keamanan. Ada mobil panser yang maju keluar dari Makorem,” kata Yohana.

Lanjutnya, setelah mobil panser berjalan maju semua warga di depan Makorem lari ke Jalan Sosial, Perumnas IV. Saat itulah bunyi tembakan terdengar.

“Tembaknya ke arah atas juga ke bawah, artinya tembak ke arah massa yang sedang lari,” katanya.
Yohana menambahkan, ketika dia berlari dia melihat Victor Pulanda terjatuh. Entah karena apa, dia tidak tahu. Tapi setelah dia mendekati Victor Pulanda, dia lihat ada darah. Sehingga dia langsung berteriak minta tolong kepada anak-anak di Asrama Mahasiswa Nabire. Victor langsung diangkat dan dibawa ke RS Dian Harapan.

“Jadi ada luka tembakan di baku kanan belakang,” jelas Yohana.

Korban Victor Pulanda sendiri mengaku, dirinya keluar dari rumah ke tempat massa bakar ban mobil hanya untuk lihat sekaligus mencari kedua anaknya.

“Saya naik ke jalan raya itu karena ada yang bilang ada aksi masyarakat di depan Korem Padang Bulan. Sekaligus cari  dua anak saya yang pergi ke atas (jalan raya),” ungkapnya.

Saat melihat masyarakat yang protes Victor mengaku lihat ada panser yang datang dan ada tembakan. Ia melihat lihat dua oknum TNI di depan panser itu menembak ke arah orang yang berlari.

“Karena situasi tidak nyaman kami menghindar karena dua tentara itu tembak ke arah orang-orang yang berlari,” paparnya.

Saat ia tiba di depan Asrama Nabire untuk berlindung dari tembakan, ia merasa seperti dipukul orang dengan kayu besar di punggungnya. Ternyata ada darah dan bajunya sobek.

Tangan langsung kram, mungkin kena tulang. Ada adik perempuan satu yang antar ke sini (Rumah Sakit). Belum operasi, masih tunggu dokter. Ternyata mereka (tentara) punya niat tidak baik terhadap masyarakat,” ujarnya. 

Selain Victor Pulanda, Edi Siep dan Alvian Ukago juga menjadi korban tembakan aparat keamanan. Keduanya terluka tembak di kaki kanannya. Edi Siep langsung dilarikan ke RS Dian Harapan sedangkan Alvian Ukago dibawa ke RS Abepura.

“Ada teman-teman cari saya. Setelah itu langsung mereka bawa saya ke sini. Memang yang tembak itu tentara. Saya kena di kaki kanan,” kata Edi

Selain warga sipil, Kapolres Kota Jayapura, AKBP Tober Sirait dan ajudannya menjadi korban kemarahan massa. Kapolres Sirait terluka karena lemparan batu oleh massa.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes (Pol) A.M. Kamal  mengatakan, Kapolresta Jayapura, AKBP. Tober Sirait juga sedang dirawat di RS. Bhayangkara karena kenah lemparan dari massa.

“Pada saat Kapolres Jayapura Kota dan ajudannya akan mendekat ke Makorem 172 Prajawirayapti  terjadi pelemparan dan pengeroyokan terhadap Kapolres Jayapura Kota dan ajudannya. Ada beberapa anggota Polri dan masyarakat yang mengenali Kapolres Jayapura Kota dan ajudannya berupaya melindungi dan menyelamatkan keduanya dengan membawa ke mobil untuk di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua.,” ujar Kombes (Pol) Kamal.

Mengenai dugaan pembakaran Alkitab, Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, tidak benar ada pembakaran Alkitab. Menurutnya, itu hanyalah perbuatan oknum yang tidak bertanggungjawab.

"Ada tumpukan kertas di bak sampah kemudian dibakar. Nah diisukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab kalau itu tumpukan bukunya alkitab," jelas Kapolda Boy, Kamis (25/5/2017).(*)


Reporter :Abeth You

Tidak ada komentar:

Posting Komentar