Jayapura, Jubi – Victor Pulanda, mantan bek
Persipura menjadi korban peluru aparat keamanan yang ditembakkan pada
insiden di depan Markas Korem (Makorem) 172/PWY, Jayapura, Kamis
(25/5/2017).
Saksi bernama Yohana menuturkan sebelum penembakan terjadi, massa
melempari anggota TNI di Makorem. Massa melempar dengan batu karena
seorang oknum anggota TNI yang diduga membakar Alkitab tak kunjung
keluar dari Makorem. Massa sudah berkumpul di depan Makorem sejak siang
hari setelah mendengarkan informasi tentang pembakaran Alkitab tersebut.
Massa juga memblokir ruas jalan Abepura – Padang Bulan – Waena.
“Warga baku lempar dengan tentara. Mungkin karena tentara kena
lemparan. Masyarakat yang berdiri di situ (depan Makorem) dibubarkan
oleh aparat keamanan. Ada mobil panser yang maju keluar dari Makorem,”
kata Yohana.
Lanjutnya, setelah mobil panser berjalan maju semua warga di depan
Makorem lari ke Jalan Sosial, Perumnas IV. Saat itulah bunyi tembakan
terdengar.
“Tembaknya ke arah atas juga ke bawah, artinya tembak ke arah massa yang sedang lari,” katanya.
Yohana menambahkan, ketika dia berlari dia melihat Victor Pulanda
terjatuh. Entah karena apa, dia tidak tahu. Tapi setelah dia mendekati
Victor Pulanda, dia lihat ada darah. Sehingga dia langsung berteriak
minta tolong kepada anak-anak di Asrama Mahasiswa Nabire. Victor
langsung diangkat dan dibawa ke RS Dian Harapan.
“Jadi ada luka tembakan di baku kanan belakang,” jelas Yohana.
Korban Victor Pulanda sendiri mengaku, dirinya keluar dari rumah ke
tempat massa bakar ban mobil hanya untuk lihat sekaligus mencari kedua
anaknya.
“Saya naik ke jalan raya itu karena ada yang bilang ada aksi
masyarakat di depan Korem Padang Bulan. Sekaligus cari dua anak saya
yang pergi ke atas (jalan raya),” ungkapnya.
Saat melihat masyarakat yang protes Victor mengaku lihat ada panser
yang datang dan ada tembakan. Ia melihat lihat dua oknum TNI di depan
panser itu menembak ke arah orang yang berlari.
“Karena situasi tidak nyaman kami menghindar karena dua tentara itu tembak ke arah orang-orang yang berlari,” paparnya.
Saat ia tiba di depan Asrama Nabire untuk berlindung dari tembakan,
ia merasa seperti dipukul orang dengan kayu besar di punggungnya.
Ternyata ada darah dan bajunya sobek.
Tangan langsung kram, mungkin kena tulang. Ada adik perempuan satu
yang antar ke sini (Rumah Sakit). Belum operasi, masih tunggu dokter.
Ternyata mereka (tentara) punya niat tidak baik terhadap masyarakat,”
ujarnya.
Selain Victor Pulanda, Edi Siep dan Alvian Ukago juga menjadi korban
tembakan aparat keamanan. Keduanya terluka tembak di kaki kanannya. Edi
Siep langsung dilarikan ke RS Dian Harapan sedangkan Alvian Ukago dibawa
ke RS Abepura.
“Ada teman-teman cari saya. Setelah itu langsung mereka bawa saya ke
sini. Memang yang tembak itu tentara. Saya kena di kaki kanan,” kata Edi
Selain warga sipil, Kapolres Kota Jayapura, AKBP Tober Sirait dan
ajudannya menjadi korban kemarahan massa. Kapolres Sirait terluka karena
lemparan batu oleh massa.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes (Pol) A.M. Kamal mengatakan,
Kapolresta Jayapura, AKBP. Tober Sirait juga sedang dirawat di RS.
Bhayangkara karena kenah lemparan dari massa.
“Pada saat Kapolres Jayapura Kota dan ajudannya akan mendekat ke
Makorem 172 Prajawirayapti terjadi pelemparan dan pengeroyokan terhadap
Kapolres Jayapura Kota dan ajudannya. Ada beberapa anggota Polri dan
masyarakat yang mengenali Kapolres Jayapura Kota dan ajudannya berupaya
melindungi dan menyelamatkan keduanya dengan membawa ke mobil untuk di
bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua.,” ujar Kombes (Pol) Kamal.
Mengenai dugaan pembakaran Alkitab, Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli
Amar mengatakan, tidak benar ada pembakaran Alkitab. Menurutnya, itu
hanyalah perbuatan oknum yang tidak bertanggungjawab.
"Ada tumpukan kertas di bak sampah kemudian dibakar. Nah diisukan
oleh orang yang tidak bertanggungjawab kalau itu tumpukan bukunya
alkitab," jelas Kapolda Boy, Kamis (25/5/2017).(*)
Reporter :Abeth You
Tidak ada komentar:
Posting Komentar