Selasa, 18 April 2017

Kata Terakhir Ketua PNWP Kepada Almarhum Deky Ovide

Pengalaman pribadi saya dan Decky Ovide, Matius Murib dan Marinus Young.

Paska 16 Maret 2016, ruang demokrasi di Papua lebih khusus di Jayapura tertutup rapi. Pada tahun 2017, teman 2 dari AMPTPI dan DEHALING UNCEN memainkan peran untuk bagaimana menghidupkan kembali gerakan damai di Jayapura.

AMPTPI lebih fokus konsolidasi di setiap asrama mahasiswa dengan cara seminar dan lomba pertandingan olahraga. DEHALING UNCEN lebih fokus konsolidasi di setiap kampus dengan cara mimbar bebas dan diskusi lepas antar BEM.

Saat itu saya pernah kefemu saudara Decky Ovide, Haris Karobaba dan pengurus BEM UNCEN lainya diekretariat BEM Uncen kampus lama di Abepura. Kami mulai bangun diskusi lepas dan hampir 1 Minggu lebih saya tinggal bersama mereka di sekretariat BEM Uncen.

Mahasiswa lain tahu saja kalau saya adalah salah satu penggus BEM Uncen saat itu, pada hal saya bukan mahasiswa Uncen. Sejak itu saya ditemani oleh Decky Ovide dan Haris Karobaba duduk minum Nescafe sambil mendiskusikan bagaimana gerakan paska 16 Maret harus di hidupkan kembali.

Dalam diskusi itu kami sepakat buat mimbar bebas di kampus dan berhasil di selenggarakan di kampus lama Abepura. Setelah itu, kami mencoba aksi turun jalan akhirnya gerakan paska 16 Maret pulih kembali sampai saat ini.

Saat kami mulai turun jalan, advokasi yang paling setia saat itu adalah Matius Murib ketika beliau masih aktif di kontras Papua. Setelah berdirinya KNPB saya sudah tidak bertatap muka lagi dengan Decky Ovide dan Matius Murib.

Begitu KNPB mulai eksis saya mulai mengenal Marinus Young lewat media massa karena beliau sangat vokal mengkritik pengamanan aksi damai KNPB oleh​ Polda Papua yang sangat represif. Pada beberapa tahun terakhir ini saya cukup kaget karena mereka bertiga menjadi tim pembentukan Menkopolhukam RI untuk penyelesaian HAM di West Papua,
Mereka pun ikut Luhut Panjaitan keliling Pasifik.


Kevokalan mereka yang saya pernah kenal itu mudah di pengaruhi oleh Jakarta. Terlepas dari itu saya Buchtar Tabuni mau sampaikan turut berduka yang mendalam kepada saudara Decky Ovide.

Karena kau pernah buat yang terbaik bagi saya untuk membantu menghidupkan kembali matinya gerakan di Jayapura setelah peristiwa 16 Maret 2016.

Semoga keluarga yang di tinggalkan nya mendapatkan penghiburan.


By: BUCHTAR TABUNI


Disposkan:  Suara Wiyaimana Papua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar