“Kita tidak jalan di luar ketetapan. Kita sebagai pejuang dan pemimpin bangsa Papua segala keputusan dan segala ketetapan yang telah dibuat [di KTT II ULMWP] kita harus konsisten untuk menjalankannya,” ujarnya.
KTT II ULMWP telah digelar di Vanuatu pada 26 Agustus sampai 3 September 2023. Hasil KTT II ULMWP telah memutuskan delapan klaster program, struktur kepengurusan organisasi yang terbagi dalam Dewan Legislatif, Dewan Yudikatif, dan Dewan Eksekutif. KTT juga merumuskan Undang-Undang Dasar ULMWP yang menunjang tata kelola organisasi serta memutuskan perjuangan kemerdekaan dan kedaulatan politik bangsa Papua akan dipusatkan di Tanah Papua.
Tabuni mengatakan apa pun sudah ditetapkan di KTT II ULMWP harus dipertahankan, dipatuhi serta dijalankan. Tabuni mengatakan para leluhur yang telah meletakkan dasar perjuangan menghendaki penerusnya terus memperjuangkan kemerdekan Papua.
Para leluhur kita menghendaki penerusnya untuk hidup bahagia di atas negeri ini, negeri leluhur kita, negeri yang sudah disediakan Tuhan untuk bangsa kita,” katanya.
Menurutnya keputusan yang telah ditetapkan di KTT II ULMWP nantinya akan dipertanggungjawabkan kepada rakyat Papua.
Tabuni mengingatkan perjuangan akan sangat berat sehingga komitmen yang telah diputuskan harus dilakukan demi kemerdekaan Papua yang merupakan harapan dan cita-cita bangsa Papua.
Perjuangan yang berat penuh air mata, darah dan perjuangan yang tidak digaji serta perjuangan tanpa pamrih. [Sehingga] kita tidak bisa mengkhianati ketetapan [KTT II ULMWP] kita sendiri karena komitmen itu akan dipertanyakan kembali, keputusan kita akan dipertanyakan [dan dipertanggungjawabkan kepada] rakyat Papua,” ujarnya.
Tabuni mengucapkan banyak terima kasih kepada panitia, seluruh masyarakat Papua, Dewan Gereja Papua, Dewan Adat Papua dan juga semua organ perjuangan kemerdekan Papua serta diplomat di luar negeri yang sudah berkontribusi mendukung KTT II ULMWP hingga terlaksana sampai selesai.
“Saya sebagai pimpinan menghargai dan menghormati semua organ gerakan Papua merdeka. Para pejuang yang ada di hutan-hutan, di gunung-gunung, lembah-lembah, pesisir pantai, yang ada di dalam negeri dan di luar negeri,” katanya.
Ketua Dewan Yudikatif, Apolos Sroyer mengatakan kemajuan serta capaian yang sudah diraih wajib dilakukan secara konsisten dan strategis. Sroyer mengatakan semua itu hanya bisa dicapai melalui kesepahaman dan kesepakatan bersama yang dibangun atas landasan persatuan yang murni dengan merujuk pada konstitusi organisasi.
“Dengan demikian maka perjalanan bertahap menuju kemerdekaan Papua bisa dicapai. Untuk itu KTT II adalah forum paling tepat berdasarkan Konstitusi ULMWP 2017,” ujarnya. (*)
0 komentar:
Posting Komentar