Rakyat West Papua di Asmat dukung petisi untuk mengakhiri genosida di Papua yang diluncurkan Free West Papua Compaign Inggris untuk Sekjen PBB. (Dok KNPB Kaimana) |
JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Rakyat Papua Barat di wilayah
Kaimana memberikan apresiasi kepada Free West Papua Campaign, IPWP dan
para Pemerhati HAM di seluruh Dunia yang terlibat dalam Petisi Dukungan
yang mengajak masyarakat dunia untuk mendukung Deklarasi West Minister
dalam mendorong Referendum di West Papua.
Aksi yang
dimediasi oleh Komite Nasional Papua Barat itu berlangsung di wilayah
Kuri-Distrik Arkuni Atas (31/1/2017). Masyarakat Papua di Wilayah Kuri
ingin menunjukan bahwa rakyat Papua Barat ingin menentukan nasib
sendiri melalui referendum. Sehingga rakyat West Papua sangat mendukung
petisi Referendum yang dibuat untuk menggalang dukungan bagi Papua
Barat didaftarkan ke Komisi Dekolonisasi PBB dalam mendorong Referendum
di West Papua.
“Itu adalah bentuk dukungan rakyat West Papua untuk
Referendum. Mayoritas masyarakat Kaimana mendukung West Papua untuk
menentukan nasib sendiri,” kata Ruben Furay selaku Ketua Komite Nasional
Papua Barat wilayah Kaimana dalam surat elektronik yang diterima media
ini pada Selasa (31/1/2017).
Sementara itu, Yefta Jitmau,
representasi Rakyat West Papua di Kaimana juga menyampaikan bahwa rakyat
West Papua di Kaimana tidak dapat mengespresikan tuntutan mereka secara
bebas karena tekanan Militer Indonesia yang begitu kuat.
“Kebebasan
berekspresi dibungkam oleh Militer Indonesia, sehingga masyarakat Papua
di Kaimana tidak bebas untuk menyampaikan tuntutan Referndum,” ujarnya.
Menurutnya,
West Papua tidak dapat menentukan nasib sendiri tanpa ada dukungan dari
masyarakat Internasional, untuk itu rakyat West Papua sangat
membutuhkan dukungan Internasional yang lebih kuat untuk membawa West
Papua ke Komite Dekolonisasi PBB.
“Masyarakat West Papua
membutuhkan dukungan yang lebih kuat dari masyarakat Internasional agar
West Papua bisa didaftarkan ke Komite Dekolonisasi PBB. tanpa dukungan
Internasional West Papua tidak dapat menentukan nasib sendiri, ”
tambahnya.
Sementara itu, seperti dilansir media ini, meski
diblokir pemerintah Republik Indonesia agar petisi online yang
diluncurkan pada 24 Januari 2017 dengan target 10.000 penandatanganan
telah terpenuhi dan kemudian target ditingkatkan menjadi 20.000
penandatangan. Hingga saat ini sudah ada 11.904 orang telah tanda tangan
petisi tersebut.
Petisi berjudul “Help to end the genocide in
West Papua” akan kepada Sekretaris Jenderal PBB oleh Free West Papua
Inggris di avaaz.org. Petisi tersbut sudah hampir mencapai 12.000
penandatangan pada Selasa (31/1/2017) dan tambahan target hingga 20,000.
Benny
Wenda, pemimpin Papua Merdeka yang juga Juru Bicara ULMWP dalam video
yang dirilis media Free West Papua Campaign mengajak komunitas
internasional tetap mendukung petisi resmi Free West Papua menuntut
penyelenggaraan referendum West Papua di bawah pengawasan internasional.
Menyoal
petisi ini, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, kepada media di
Jakarta pada 26 Januari lalu mengaku tidak ambil pusing dengan sejumlah
petisi yang dibuat oleh lembaga yang menurutnya ‘abal-abal karena hanya
menguras tenaga dan pikiran untuk hal-hal yang kurang subtansial’.
Namun
Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) telah memblokir sejumlah
situs yang menyebar petisi tesebut. Dan petisi Help to end the gonocide
in West Papua benar-benar telah diblokir. Rupanya apa yang disampaikan
Jenderal TNI kepada media di Jakarta tidak benar adanya, karena petisi
tersebut hingga saat ini tidak bisa diakses lagi dari provider di
Indonesia.
Pewarta: Arnold Belau
Sumber: http://suarapapua.com/2017/02/01/rakyat-west-papua-kaimana-dukung-petisi-referendum/
Sumber: http://suarapapua.com/2017/02/01/rakyat-west-papua-kaimana-dukung-petisi-referendum/
0 komentar:
Posting Komentar