Yogyakarta, (02/02/15) - Puluhan
massa Mahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua [AMP] Komite
Kota Yogyakarta dan Solo, kembali melakukan aksi demonstrasi pada hari ini,
senin,02 Februari 2015, di Yogyakarta. Dalam aksi yang dimulai dari Asrama
Mahasiswa Papua "Kamasan I", di Jl. Kusumanegara No.119, kota
Yogyakarta dan diakhiri dai titk Nol KM (Malioboro), massa Aliansi Mahasiswa
Papua menuntut pemeruintah Indonesia, untuk segera menutup PT.Freeport, dan
seluru perusahaan-perusahaan asing yang ada di tanah Papua, dan menarik seluru
militer (TNI-Polri), baik orgaanik maupun non-organik dari wilayah Papua, serta
menuntut Indonesia utuk segera memberikan Hak Menentukan Nasib Sendiri Bagi
Rakyat Papua, Sebagai Solusi Demokratis Bagi Bangsa Papua.
Dalam orasi-orasi politik yang
disampaikan, massa Aliansi Mahasiswa Papua menyatakan bahwa PT.Freeport
merupakan sumber malapetaka bagi bangsa Papua, sebab sebelum Papua dinyatakan
menjadi bagian dari Indonesia lewat Pepera 1969, PT.Freeport sudah lebih dahulu
hadir di Papua, dengan diadakannya kotrak karya pertama antara PT.Freeport dan
Indonesia pada tahun 1967 sehingga, menurut Aliansi Mahasiswa Papua keberadaan
PT.Freeport di Papua alat bagi Indonesia utuk bisa menguasi wilayah Papua,
sehingga keberadaan PT.Freeport di Papua adalah Ilegal.
Selain itu, massa AMP juga menilai
bahwa keberadaan Militer Indonesia di tanah Papua, hanyalah untuk melindungi
perusahaan-perusahaan asing yang ada di Papua, sehingga, dengan alasan
tersebut, militer selalu menggunakan kekuatan mereka untuk menindas, meneror
dan bahkan membunuh setiap rakyat Papua, yang ingin menuntut hak-hak mereka,
atas wilayah yang telah diwarikan oleh para leluhur bangsa Papua kepada
generasi Papua yang ada.
Untuk
itu, AMP menilai bahwa penyelesaian persoalan Papua hanya dapat diselesakan
dengan diberikannya Hak Kepada Bangsa Papua, Untuk Menentukan Nasib
Sendiri, sebagai Solusi Demokratis Bagi Bangsa Papua.[KRBNews]
Berikut Foto Aksi AMP KK YOGYA
Sumber:www.karobanews.com
0 komentar:
Posting Komentar