Kita Bukan Kriminal tetapi Penegak Keadilan di Tanah Papua |
Dalam kehidupan manusia di
dunia ini, seringkali kita memikirkan sesuatu tanpa menyaksikan realita yang
benar-benar dilihat secara nyata sehingga munculnya pemikiran irasional tanpa
dikoreksi diri pada seseorang dalam kehidupan sosial maupun pada orang itu
sendiri. Disini kita diharapkan untuk merenungkan “Setiap Manusia di
Dunia ini, Tidak ada yang dirasuki Setan atau disebut Kriminal”. Sebab
manusia diciptakan oleh Allah/Aula untuk saling mengasihi, menolong dan
mengayomi sesama umat Tuhan tanpa membeda-bedakan sesama manusia sebagai
makhluk yang mulia terharap Tuhan Yang Maha Esa.
Ketika kami masih
bertumbuh menjadi remaja dipedalaman semenjak kecil itu. kami telah mendegarkan
kabar gembira yang disampaikan oleh Pdt, Pastor dan Ustat bahwa, manusia diciptakan
dengan serupa dan segambar yang sempuran untuk saling mengasih, membantu dan
mengayomi satu sama lain, tanpa melakukan tindakan destruktif sesama umat di
dunia ini. Namun berbagai tindakan tak bermoral itu sedang menimpa di Bumi
Cendrawasih. Karena kehidupan kita didunia ini, ada banyak diantara sesama
warga Negara tidak saling mengakui atas tindakan-tindakan secara tidak
menusiawi sepanjang ini. Namun salah satu hal yang terkesan dan perpukuli dalam
sanubari setiap orang adalah dengan adanya kediskriminasian dan ketidakadilan
terus-menerus membara di dunia ini, terutama di negeri yang kita cintai yakni,
di bumi Cendrawasih-Papua.
Firman yang direnungkan
dan dihayati tentang ceritera-ceritera region yang dirasuki setan selama
bertahun-tahun dapat dipulikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dan pada waktu itu,
banyak orang israel memikirkan bahwa, region adalah orang gila atau manusia
kriminal. Namun penderitaan dan kesakitan region ditolong dan disembuhkan oleh
Allah melalui mujizat Yesus. Kemudian banyak orang berbondong-bondong melihat
region dengan betapa begitu penyebuhannya. Melalui motivasi kebenaran ini, bagi
kami merasa termotivasi dan terinspirasi serta perlunya diperkuat iman dalam
sepanjang kehidupan akan berjalan. Dengan kebenaran sejarah perjuangan tak
bisa ditipu, dimanipulasi, dan dibantai sesama manusia didunia ini.
“Ketika Yesus bersama para
murid-Nya untuk menjalani tugas yang dipundakkan oleh Bapa-Nya. Yesus tak
pernah melakukan ketidakadian dan kediskriminasian bagi umat manusia yang ada
dibawa kolong langit ini. Dan totalitas hidupnya menyerahkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa yakni, Allah/Aula. Dan Yesus selama hidup didunia ini, tak pernah
ingkar janji Bapa-Nya sampai terangkat kesurga.
Pada suatu hari, Yesus
bersama para muridnya, bertemu dengan region yang disebut kerasukan setan.
Region menderita selama waktu yang cukup lama. Dan sebelum Yesus sampai
ketempat region yang dirasuki setan atau dipadang manussia kriminal itu. Ada
banyak orang yang mengatakan bahwa, region adalah orang yang dirasuki setan
secara sakit turunan atau alamiah. Walaupun ada banyak orang yang mengatakan
kepada region adalah kerasukan setan atau dipandang kriminal. Namun semua yang
dipikirkan dan diperlakukan oleh manusia Israel kepada region hanya pemikiran
yang irasional. Pemikiran yang bersifat agresif, represif untuk menghabiskan
nyawa region tanpa ada bukti yang benar-benar dirasuki setan. Sebenarnya, dia
adalah manusia sejati, sebagaimana Allah menciptanya sebagai rupanya yang
sempurna.
Ketika kami bertumbuh
menjadi remaja dipedalaman papua. Orangtua kami tak pernah diajarkan atas
ketidakadilan, kediskriminasian dan pembunuhan terhadap sesama manusia didunia
ini. Tetapi sepanjang hidup orangtua kami senantiasa diajarkan setiap manusia
harus hidup dalam kedamaian dan tetentraman adalah prospek yang diinginkan oleh
masyarakat yang mendiami diwilayah itu sendiri. Untuk melihatnya situasi yang
semakin mencekam dari tahun-ke tahun dan belum ada perubahan yang segnifikan.
Tentunnya, ada upaya penyelesaian untuk mengakhiri penderitaan buat mereka yang
merasa intimidasi, perbudakan dan pembaintaian diatas negeri mereka.
Motivasi Firman yang
diwartakan diatas ini, perlunya kita menyadari dan mengembangkan nilai-nilai
spritualitas dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karenya, kitapun sebagai makhluk
sosial saling mengasih, mendoakan, dan mengayomi bagi mereka yang anggap kita
kerasukan setan, manusia kriminal, atau separatis. Tidak ada manusia yang
dirasuki setan atau dipandang kriminal didunia ini. Karena manusia diciptakan
oleh Allah/Aula dengan serupa dan segambar yang sempurna. Maka perlunya kita
mendoakan dan berusaha untuk menciptakan keadialan dan perdamaian di negeri
yang kita cintai, Tanah Papua, melalui tahapan perundingan secara demokratis.
Sesuai dengan konteks
kebenaran motivasi diatas ini, kami dapat menyimpulkan bahwa setiap manusia
saling mengasihi, mengayomi dan melayani serta membenahi atas kelalaian dalam
menjalankan tugas yang dipercayakan oleh mereka yang masih membutuhkan
perubahan serta menegahkan keadilan dan perdamaian di Bumi Cendrawasih-Papua,
yang lebih baik adalah upaya kita bersama. Dengan adanya kebenaran yang
diwartakan diatas ini, bagi umat kristiani dan umat muslim bangsa papua dapat
merefleksi kebenaran sejarah sepanjang kehidupan pada era globalisasi. Serta
kebenaran sejarah dapat mengantarkan kehidupan kita lebih dimaknai dan
dipancari dengan "KUASA TUHAN" menjadi agenda penentuan nasib sendiri
secara demokratis. ( A.G. T)
0 komentar:
Posting Komentar