Knpb-news–PANIAI:
Salam Revolusi..........!!! Aksi penembakan liar/ brutal “Paniai berdarah” pada
08 Desember 2014, mengakibatkan belasan rakyat sipil korban berlumuran darah di
atas tanahnya sendiri, hingga beberapa korban mati di tempat (di lapangan Karel
Gobai/lapangan utama). Aksi penembakan liar/brutal “Paniai berdarah” tersebut
mengindikasikan dan teridentifikasi bahwa, ketika beberapa rakyat sipil yang
berdomisili/ berasal dari Kampung Ipakiye, berada di sebuah posko Natal pada
hari Minggu, jam: 20.46 (malam) WPB. Saat itu/ waktu yang sama, ada sebuah
mobil inova yang ditumpangi oleh dua orang tanpa identitas yang jelas, dengan
nomor DS. 1814 K dari arah Madi (kota baru) menuju ke Enaro (kota lama) tanpa
lampu, akhirnya ditegur oleh sekelompok rakyat sipil yang berada dalam posko
Natal.
Merasa tidak menyenangkan, maka dua
orang yang menumpangi mobil merek inova tersebut kembali ke arah Madi (kota
baru), untuk memanggil/menjemput sekelompok pendatang bersenjata, yang menumpangi
mobil inova tersebut, tanpa identitas yang jelas. Setibanya di depan posko
Natal, maka, dari sekelompok rakyat sipil yang berada dalam posko Natal, dua
diantaranya dijembret/dihajar oleh sekelompok pendatang bersenjata tanpa
identitas yang jelas, lalu paginya hari senin tanggal 8 Desember dilarikan ke
RSUD Paniai untuk di rawat. Satu di antara mereka (rakyat sipil), melarikan
diri, untuk berperan sebagai saksi, sehingga ia melaporkan insiden tersebur ke
hadapan Sekretaris Distrik (Sekdis) Paniai Timur, atas nama Alberth Yeimo, S.
Sos. Kemudian.
Dari insiden tersebut, rakyat Kampung
Ipakiye Distrik Paniai Timur Kabupaten Paniai, tidak merasa tenang dan nyaman,
sehingga pada jam 06.00 (pagi) WPB, memblokade/memalang jalan raya Madi-Enaro,
seketika itu juga kendaraan termogok alias macet, seketika itu juga Wakapolres
Paniai beserta segenap anggota tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP), untuk
menanggapi reaksi dari aksi tersebut. Maksud, pemalangan/pemblokade jalan raya
tersebut oleh rakyat sipil Kampung Ipakiye adalah untuk menuntut pihak
Kepolisian, agar dapat mengungkap dan membuktikan pelaku penjembretan/pemukulan
nota bonenya dengan menggunakan senjata dan pisau sangkur milik TNI/POLRI
terhadap dua warga Kampung Ipakiye tersebut, yang disampaikan oleh Juru Bicara
(Jubir) atas nama Yafed Adii, S. Sos dan yang disaksikan oleh Kepala Distrik
Paniai Timur, atas nama Pius Gobai dan Sekretaris Distrik Paniai Timur Albert
Yeimo, S. Sos. Oleh karena ketidakpuasan terhadap insiden tersebut membuat
seorang warga emosi/amarah untuk beraksi, kemudian diikutsertakan segenap
rakyat Kampung Ipakiye menuju ke Enaro (kota lama) untuk ditinjaklanjuti. Saat
segenap rakyat dalam perjalanan menuju Enaro (kota lama), Wakapolres Paniai
mengintruksikan kepada Gabungan TNI/ POLRI yang berada di Enaro (kota lama)
agar menembak sejumlah rakyat sipil yang sedang dalam perjalanan dari Kampung
Ipakiye menuju Enaro (kota lama).
Pada jam 10.36 (siang) WPB, tibahlah
sejumlah rakyat sipil dari Kampung Ipkaiye di Enaro (kota lama), tepat di titik
sentral lapangan Karel Gobai Enarotali. Oleh karena takjubnya/herannya masa
aksi, maka sejumlah rakyat pun bergabung. Saat itu juga sekonyong-konyong,
sejumlah rakyat sipil Kabupaten Paniai dikagetkan dengan gemuruh senjara/
penembakan liar/ brutal oleh Komando Rayon Militer (Koramil) Paniai Timur, diikutsertakan
juga oleh gabungan TNI/POLRI tanpa ada tembakan peringatan, tembakan pertama
dikenakan kepada seorang Satpam RSUD Paniai (Yulianus Tobai, 29 Tahun).
Tembakan tersebut langsung pada sasaran sejumlah rakyat yang sedang dalam
keadaan aksi menuntut pelaku penjembretan/pemukulan tersebut. Namun, sayangnya
sejumlah rakyat tak mampu lagi mengendalikan tembakan, terpaksa sejumlah rakyat
Paniai melarikan diri. Aksi melarikan diri hingga melompat pagar oleh sejumlah
rakyat sipil Kanupaten Paniai, seolah-olah memberi peluang kepala segenap/
gabungan TNI/POLRI & KOPPASUS untuk menembak sejumlah rakyat Paniai
tersebut.
Beberapa menit kemudian, mulai meredam
bunyi tembakan akhirnya terbukti/ kedapatan sejumlah Rakyat Paniai mengalami
korban luka-luka akibat tembakan pada lengan/tangan dan mengalami korban nyawa
alias mati tempat, berjumlah 4 (empat) orang. Para korban tersebut berstatus
sebagai PNS, Kepala Kampung dan beberapa Pelajar pada SMA Negeri 1 Paniai Timur
dan SMK Karel Gobay Paniai serta SMK Yamewa Paniai. Selama 2 (dua) malam mayat
disemayamkan di lapangan Karel Gobai. Akhirnya, rakyat sipil menyatukan
persepsi agar mayat tersebut dimakamkan di halaman lapangan utama Karel Gobai, maka terwujudlah persepsi
rakyat sipil kemudian tepat pada jam 01.00 (siang) WPB, sekelompok rakyat
menggali liang lahat, lalu tepat pada jam 04.00 mayat tersebut dimasukkan dalam
liang lahat kemudian dikubur hingga jam 06.00 (sore) WPB.
Dari hasil pengamatan lapangan terhadap
insiden dimaksud dan hasil wawancara langsung personal kepada para korban
luka-luka, menjelaskan/ membuktikan bahwa insiden tersebut adalah suatu
tindakan/ aksi penembakan liar/brutal oleh gabungan TNI/POLRI dan KOPPASUS,
yang telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), antara lain: Hak untuk hidup, Hak
untuk mengabdi sebagai PNS dan Kepala Kampung, Hak untuk belajar sebagai pelajar
pada SMA dan SMK. Maka itu, harapan dan tuntutan Rakyat Pribumi Paniai agar
isiden penembakan liar/ brutal tersebut ditinjaklanjuti melalui jalur Hukum dan
HAM internasional oleh pihak-pihak yang berwenang.
I D E N T I F I K A S I K O R B A N
(Korban yang dibawah pulang kerumah
oleh keluarga belum diidentifikasi)
No. NAMA UMUR PEKERJAAN KENAH TKP KORBAN (mati/ hidup)
No. NAMA UMUR PEKERJAAN KENAH TKP KORBAN (mati/ hidup)
1. Yulian Yeimo 15 Tahun Pelajar SMA N
1 Paniai Timur Perut, keluar tali perut Lapangan Karel Gobai Mati Tempat
2. Oktopianus Gobai 17 Tahun Pelajar
SMA N 1 Paniai Timur Belakang Lapangan Karel Gobai Mati Tempat
3. Alpius You 24 Tahun Pelajar SMA
YPPGI Wissel Merren Enarotali Perut Lapangan Karel Gobai Mati Tempat
4. Simon Degei 19 Tahun Pelajar SMA
YPPGI Wissel Merren Enarotali Bahu Lapangan Karel Gobai Mati Tempat
5. Yulianus Tobai 29 Tahun Satpam RSUD
Paniai Pinggag kanan Lapangan Karel Gobai Mati dari RSUD Paniai
5. Naftali Neles Gobai 44 Tahun PNS
Distrik Paniai Timur Lengan/Tangan Kanang Depan Gapura Kantor Distrik Paniai
Timur Luka-luka
6. Italia Edowai 32 Tahun Petani/ ibu
rumah tangga Lengan/tangan kiri Lapangan Karel Gobai/ samping kios Luka-luka
7. Andreas Degei 20 Tahun Pemuda
Lengan/tangan Lapangan Karel Gobai Luka-luka
8. Oni Yeimo 21 Tahun Pelajar SMK Karel Gobai Bahu kanang Lapangan Karel Gobai Luka-luka
8. Oni Yeimo 21 Tahun Pelajar SMK Karel Gobai Bahu kanang Lapangan Karel Gobai Luka-luka
9. Noakh Gobai 25 Tahun Pemuda
Lengan/tangan kanan Lapangan Karel Gobai Luka-luka
Korban lain belum teridentifikasi
identitasnya, karena langsung dibawah pulang oleh keluarga
Sumber: Data Pengamatan & Wawancara
knpb-news-Paniai; Alpius Yumai (Sekum) Pectrus T. Nawipa (Jubir)
Lampiran
Foto-Foto Korban
0 komentar:
Posting Komentar