Depan Sekretariat PRD & KNPB Wilayah Timika |
TIMIKA—Ribuan Rakyat
Bangsa Papua di mediasi Komite Nasional Papua Barat – Parlemen Rakyat Daerah
(KNPB-PRD) Wilayah Timika “Memperingati Pembunuhan Jenderal Kelly Kwalik,
Hubertus Mabel dan Pembunuhan di 5 anak SMA di Paniai oleh Militer Indonesia
(TNI-POLRI). Namun aksi tersebut dihadang ditengah jalan di depan Pasar
Gorong-gorong oleh Tni-Polri serta inteljen Indonesia.
KNPB-PRD Wilayah Timika
menilai bahwa “ Pelanggaran HAM di Papua Barat
belum berakhir sampai saat ini, sejak 1963 bangsa Papua barat dianeksasikan
oleh Indonesia Orang Papua Barat terus menerus dibantai sama seperti binatang”.
“Jadi Presiden Indonesia dalam Hal Jokowi-JK
bertanggung jawab dan memberikan Ruang Demokrasi bagi Rakyat Papua untuk
menentukan Nasib Sendiri sebagai solusi Demokrasi bagi rakyat Papua melalui
mekanisme Referendum”
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua I
Kordinator aksi damai Yanto Awerkion dalam orasinya menyatakan “Menjelang perayaan
Hari Natal 25 desember dan memperingati Hari Ham sedunia 10 Desember 2014
kemarin Polisi dan Tentara terus melakukan penembakan terhadap rakyat sipil.
Penembakan terhadap 5 warga sipil dan 22 orang terluka sedang rawat Rumah sakit
di Paniai. Itu bukti nyata dilakukan oleh Militer Indonesia terhadap Orang
Papua.
“Pembunuhan masal terhadap rakyat sipil yang
dilakukan oleh kepolisian merupakan kejahatan negara Indonesia dalam
Kepemimpinan Joko Widodo-Yusuf Kallah. Ini adalah Kado Spesial/Istimewa yang diberikan
buat orang Papua,” Tuturnya.
Kemudian Perwakilan KNPB Wilayah Timika dalam
Yoner Uaga dalam orasinya “Kado Natal Istimewa bagi Rakyat Papua Barat adalah
Pada tanggal 10 November Tahun 2000 Kopasus membunuh Theys H Eluay di Skailand
kado Natal berikutnya pada tanggal 16 desember 2009 desus 88 dan Polri membunuh
Kelly kwalik. Kado Natal istimewa berikutnya adalah Hubertus Mabel dibunuh oleh
densus 88 dan Polisi di Wamena dan Puluhan anggota KNPB dibunuh di penjara.
Kemudian kado Natal yang istimewa yang terakhir
adalah pembunuhan masal rakyat sipil di Paniai pada tanggal 8 desember 2014
Kemarin. Ini merupakan murni Pelanggaran ham berat.
Mengenag semua kado Natal yang diberikan oleh
NKRI bagi rakyat Papua barat maka Komite Nasional Papua Barat KNPB dan
Parlement Rakyat Daerah (PRD) mimika Pada hari ini tanggal 16 Desember 2014,
melakukan aksi demo damai di Timika. Namun Aparat Kepolisian Menghadang dan
melarang melanjutkan Aksi ke Kantor DPRD Kabupaten Mimika. Polisi tanpa alasan
jelas langsung palang masa aksi damai di Gorong-gorong tepat Pada Pukul. 10:00
Waktu setempat.
Masa aksi dalam garis komando Militan KNPB
sehigga tidak terjadi hal-hal yang tidak inginkan oleh KNPB dan PRD. Karena
KNPB-PRD berjuang dengan damai martabat menjungjung tinggi nilai Kemanusiaan.
Aksi damai digelar pada 16 sedember 2014, awal
mulai dengan Doa dipimpin Oleh Pdt. Benny Kayame pada puul 09:30 hingga
berakhir pada pukul 13:00 Waktu Papua Barat dengan Aman dan tertip.
Demikian ulasan singkat
gambaran kondisi Timika pasca penembahkan Jenderal Kelly Kwalik. Kiranya
tragedy kemanusiaan DI TANAH PAPUA yang terus terjadi dan menimpa semua insan
manusia ciptaan Allah dapat berakhir untuk selamanya. (Timika-KNPB-News)
0 komentar:
Posting Komentar