RAKYAT TIMIKA
MEMPERINGATI KEMATIAN KELIK KWALIK 2009-2014
TIMIKA—Ribuan Rakyat Bangsa Papua di mediasi Komite Nasional Papua Barat – Parlemen Rakyat Daerah (KNPB-PRD) Wilayah Timika “Memperingati Pembunuhan Jenderal Kelly Kwalik, Hubertus Mabel dan Pembunuhan di 5 anak SMA di Paniai oleh Militer Indonesia (TNI-POLRI). Namun aksi tersebut dihadang ditengah jalan di depan Pasar Gorong-gorong oleh Tni-Polri serta inteljen Indonesia.
KNPB-PRD Wilayah Timika
menilai bahwa “ Pelanggaran HAM di Papua Barat
belum berakhir sampai saat ini, sejak 1963 bangsa Papua barat dianeksasikan
oleh Indonesia Orang Papua Barat terus menerus dibantai sama seperti binatang”.
“Jadi Presiden Indonesia dalam Hal Jokowi-JK
bertanggung jawab dan memberikan Ruang Demokrasi bagi Rakyat Papua untuk
menentukan Nasib Sendiri sebagai solusi Demokrasi bagi rakyat Papua melalui
mekanisme Referendum”
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua I
Kordinator aksi damai Yanto Awerkion dalam orasinya menyatakan “Menjelang perayaan
Hari Natal 25 desember dan memperingati Hari Ham sedunia 10 Desember 2014
kemarin Polisi dan Tentara terus melakukan penembakan terhadap rakyat sipil.
Penembakan terhadap 5 warga sipil dan 22 orang terluka sedang rawat Rumah sakit
di Paniai. Itu bukti nyata dilakukan oleh Militer Indonesia terhadap Orang
Papua.
“Pembunuhan masal terhadap rakyat sipil yang
dilakukan oleh kepolisian merupakan kejahatan negara Indonesia dalam
Kepemimpinan Joko Widodo-Yusuf Kallah. Ini adalah Kado Spesial/Istimewa yang diberikan
buat orang Papua,” Tuturnya.
Kemudian Perwakilan KNPB Wilayah Timika dalam
Yoner Uaga dalam orasinya “Kado Natal Istimewa bagi Rakyat Papua Barat adalah
Pada tanggal 10 November Tahun 2000 Kopasus membunuh Theys H Eluay di Skailand
kado Natal berikutnya pada tanggal 16 desember 2009 desus 88 dan Polri membunuh
Kelly kwalik. Kado Natal istimewa berikutnya adalah Hubertus Mabel dibunuh oleh
densus 88 dan Polisi di Wamena dan Puluhan anggota KNPB dibunuh di penjara.
Kemudian kado Natal yang istimewa yang terakhir
adalah pembunuhan masal rakyat sipil di Paniai pada tanggal 8 desember 2014
Kemarin. Ini merupakan murni Pelanggaran ham berat.
Mengenag semua kado Natal yang diberikan oleh
NKRI bagi rakyat Papua barat maka Komite Nasional Papua Barat KNPB dan
Parlement Rakyat Daerah (PRD) mimika Pada hari ini tanggal 16 Desember 2014,
melakukan aksi demo damai di Timika. Namun Aparat Kepolisian Menghadang dan
melarang melanjutkan Aksi ke Kantor DPRD Kabupaten Mimika. Polisi tanpa alasan
jelas langsung palang masa aksi damai di Gorong-gorong tepat Pada Pukul. 10:00
Waktu setempat.
Masa aksi dalam garis komando Militan KNPB
sehigga tidak terjadi hal-hal yang tidak inginkan oleh KNPB dan PRD. Karena
KNPB-PRD berjuang dengan damai martabat menjungjung tinggi nilai Kemanusiaan.
Aksi damai digelar pada 16 sedember 2014, awal
mulai dengan Doa dipimpin Oleh Pdt. Benny Kayame pada puul 09:30 hingga
berakhir pada pukul 13:00 Waktu Papua Barat dengan Aman dan tertip.
INI BIOGRAFI JENDRAL KELLY KWALIK
INI BIOGRAFI JENDRAL KELLY KWALIK
Jenderal Kelly Kwalik lahir tahun 1955 di
Agimuga, menempuh Pendidikan Sekolah Dasar (SD) hingga 1969 di kampung
Aromsomki, Agimuga. Selama dua tahun melanjutkan pendidikan ke SGB (Sekolah
Guru Bawa) di Suwai Kabupaten Fak-fak kemudian melanjutkan pendidikan ke SPG
(Sekolah Pendidikan Guru) Yayasan Pendidikan Persekolah Katolik Taruna Bakti
Biak kemudian pindah SPG Taruna Bakti Jayapura tahun 1974, setelah menamatkan
SPG Jayapura dipersiapkan sebagai guru di wilayah pegunungan tengah Papua yaitu
di Mapenduma. Namun kondisi dilapangan saat itu terjadi pembantaian
besar-besaran yang tidak manusiawi dilakukan oleh aparat militer Indonesia
terhadap rakyat Papua, maka Jenderal Kelly Kwalik memilih untuk melarikan diri
ke hutan sebagai tanda protes terhadap sikap aparat keamanan Indonesia.
Jenderal Kelly Kwalik mulai saat itu menjadi seorang gerilyawan melakukan
perlawanan dengan militer Indonesia, di wilayah Pegunungan Tengah Papua dalam
operasi pembantaian besar-besaran pada tahun 1974-1977. Nama Jenderal Kelly
Kwalik mulai muncul sebagai salah satu tokoh Pembebasan bangsa Papua. Jenderal
Kelly Kwalik merupakan salah satu tokoh sentral TPN-OPM, dengan semangatnya
tersendiri memperjuangkan hak-hak dasar dan hak Politik Bangsa Papua. Kurang
lebih 35 Tahun secara konsisten melakukan perlawanan di tengah hutan rimba
Papua. Jenderal Kelly Kwalik terakhir menjabat sebagai panglima Komando Daerah
Perjuangan (KODAP) III.
Jenderal Kelly Kwalik seorang militer tapi dalam metode gerilyanya sangat moderat dan rasional dengan mengedepankan hak asasi manusia dan norma-norma hukum. Jenderal Kelly Kwalik tidak pernah menghancurkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tapi memperjuangkan hak kedaulatan kebangsaan Bangsa Papua 1 Desember 1961 yang diambil secara paksa oleh kolonialisme Indonesia atas konspirasi Amerika melalui New York Agreement dan Roma Agreement.
Jenderal Kelly Kwalik mengabdikan diri untuk
tanah Papua, sejak tahun 1974, mulai saat itulah Pemerintah Indonesia
menganggap Jenderal Kelly Kwalik sebagai pengacau stabilitas integrasi NKRI
sehingga dijadikan sebagai musuh abadi yang harus di hilangkan nyawanya. Tahun
2006 Jenderal Kelly Kwalik secara resmi di jadikan sebagai Daftar Pencaharian
Orang (DPO) Polda Papua, atas kasus penembakan warga asing di Mille 72, apakah
ini benar di DPOkan? Kenapa seorang DPO kemudian bisa beraudiensi dengan pihak
kepolisian pada bulan September 2009 disalah satu tempat di Timika. Kurang
lebih 3 tahun, aparat kepolisian dan TNI berupaya untuk menghabiskan nyawa
Jenderal Kelly Kwalik, namun selalu gagal terus. Di tahun 2009 ini semua
kekuatan diarahkan ke Timika, untuk musnahkan dalang yang meresahkan diareal
bisnis emas terbesar dunia ini. Oleh sebabnya PT. Freeport Indonesia secara
terbuka mendanai semua kekuatan untuk membunuh Jenderal Kelly Kwalik dengan
memberikan biaya operasi keamanan lebih besar, dana ini ambil dari potongan
gayi karyawan PT. Freeport Indonesia. (sumber dari manajemen PT. Freeport
Indonesia).
Langkah-langkah strategis dilakukan oleh aparat kemanan untuk menembak Jenderal Kelly Kwalik adalah pendekatan persuasive yaitu bagun propaganda bahwa Kapolda Papua Irjend Bagus Ekodanto (mantan) mengatakan pelaklu bukan Jenderal Kelly Kwalik namun Pangdam Cederawasih Mejend. A. Nasution mengatakan pelakunya Jenderal Kelly Kwalik. Kapolda mengatakan hal tersebut karena anak buahnya sudah ketemu langsung dengan Jenderal Kelly Kwalik, ia mengatakan bahwa saya bukan pelaku, konflik diareal PT.Freeport Indonesia, pelakunya adalah aparat TNI dan Polri yang sedang memperebutkan lahan bisnis militernya di areal PT. Freeport Indonesia. Sayangnya pernyataan mantan Kapolda Papua disampaikan ke publik saat menyelang mutasi antara Irjend Bagus Ekodanto digantikan Irjend Bekto Suprapto. Kapolda baru Irjend Bekto Suprapto hiraukan pernyataan mantan Kapolda Papua kemudian mendukung pernyataan Pandam Cenderawasih bahwa dalang pengacauan di areal PT. Freeport Indonesia adalah Jenderal Kelly Kwalik, oleh sebabnya cara yang dilakukan Kapolda Papua adalah memutasikan kapolres Timika beserta jajaran strategis di bersihkan dan steril kemudian Kapolda Papua Irjend Bekto membangun jaringan baru berdasarkan informasi dan data yang telah di himpun oleh Kapolda lama, salah satu data adalah pertemuan dengan Jenderal Kelly Kwalik.
Isu yang dilemparkan ke Jenderal Kelly Kwalik sebelum ditembak adalah akan ada dialog antar bangsa Papua dengan bangsa Indonesia dalam rangka penyelesaian konflik politik yang berkepanjangan terjadi di tanah Papua jadi harus turun ke kota. Pihak pemerintah telah menyediakan biaya perjalanan dan akomodasi. Isu ini Jenderal Kelly Kwalik terima tanpa memperhitungkan kemungkinan buruk lainnya. Sehingga Jenderal Kelly Kwalik datang mendiam diri dirumah salah satu warga selama satu minggu di Gorong-gorong Timika.
Ketika hitungan Intelejen Indonesia memastikan
Jenderal Kelly Kwalik ada di Kota Timika, maka Intelejen Indonesia bergerak
dengan menciptakan propaganda sebelum penembakan terhadap Jenderal Kelly Kwalik
Tanggal 15 Desember 2009, yaitu pelantikan anggota DPRD Timika periode
2009-2014 dan pada malam hari terjadi pembakaran pasar di Timika kota saat
itulah Jenderal Kelly Kwalik ditembak. Artinya perencanaan ini sudah dibuat
sedemikian rupa agar alihkan perhatian masa ke pelantikan anggota DPRD Timika
dan pembakaran Pasar di Timika, supaya dengan mudah menghilangkan dan mengambil
nyawa Jenderal Kelly Kwalik.
RABU, 16 DESEMBER 2009
Jam 03.00 WP, Jenderal Kelly Kwalik berhasil
ditembak oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri di gorong-gorong Timika.
Jenderal Kelly Kwalik tertembak di paha kanan tembus ke paha kiri di salah satu
rumah warga sipil di Timika, tertembaknya Jenderal Kelly Kwalik saat sedang
tidur, seorang agen dari densus 88 menghampiri depan pintu kamar dimana
Jenderal Kelly Kwalik sedang tidur kemudian mengetuk pintu dan memanggil nama
untuk dibukakan pintu (dalam bahasa amungal), Jenderal Kelly Kwalik bangkit
berdiri dari tempat tidur langsung buka pintu, setelah dibukakan pintu
terperangkap dalam todongan senjata Densus 88, Jenderal Kelly Kwalik mundur dan
keluar lompat melalui jendela dengan tujuan bisa menyelamatkan diri namun
diluar sudah kepung sehingga berhasil melumpuhkannya melalui timah panas, tanpa
ada perlawanan senjata dengan pihak Densus 88. Jenderal Kelly Kwalik langsung
di evakuasi ke rumah sakit Karitas Kuala Kencana Timika. Dalam perjalanan dari
TKP menuju ke Rumah Sakit Karitas Jenderal Kelly Kwalik menghembuskan nyawa
karena kehabisan darah. Di tempat TKP juga pihak Densus 88 berhasil menyita
beberapa barang saebagai alat bukti dan menangkap 5 orang sebagai saksi 4 orang
laki-laki dan 1 orang perempuan kemudian diamankan Polres Mimika. Setelah di
evakuasi jenasa Jenderal Kelly Kwalik di rumah sakit Karitas Timika, sekitar
jam 11.00 WP Jenderal Kelly Kwalik diberangkatkan ke Jayapura melalui pesawat
Buing Merpati untuk melakukan otopsi forensik di Rumah Sakit Bhayangkara
Jayapura.
Di Timika setelah mendengar kabar bahwa Jenderal Kelly Kwalik ditembak, masyarakat dari berbagai suku di tanah Papua langsung mendatangi kantor DPRD Timika dengan membetangkan sejumlah tulisan-tulisan di spanduk dan pamphlet sebagai tanda protes terhadap penembakan Jenderal Kelly Kwalik yang tidak manusiawi dilakukan oleh aparat negara Republik Indonesia. Masa yang begitu besar mulai datang dari arah masing-masing penjuru komunitas mulai memadati halaman kantor DPRD Timika sehingga DPRD Timika dengan inisiatif memberikan izin tempat untuk melakukan duka dan prosesi upacara pemakaman. Masyarakat menempati di lingkungan DPRD Timika dengan membuka tenda-tenda, mendatangkan alat-alat masak secara spontan dari masyarakat untuk tinggal bertahan. Dengan menuntut bahwa, kami keluar dari lingkungan DPRD Timika ketika ada putusan politik yang jelas dari negara colonial Indonesia dan sekutunya tentang hak kebangsaan Papua 1 Desember 1969. Kalau tidak ada putusan politik yang jelas maka masa tetap bertahan di kantor DPRD Timika apapun resikonya.
Kejangkalan:
1. Jenderal Kelly Kwalik sedang tidur tenang dirumah, kenapa tidak ditunjukan surat DPO atau perintah operasi, kemudian ditangkap sebagai saksi kunci untuk mengungkapkan serentetan konflik diareal PT. Freeport Indonesia.
2. Jenderal Kelly Kwalik dijadikan tersangka
bukan karena isu teroris tapi konflik pengamanan perebutan lahan bisnis diareal
PT.Freeport Indonesia dan sekitarnya, namun cara penembakan terhadap Jenderal
Kelly Kwalik seperti teroris.
3. Tugas Polisi bukan untuk membunuh orang tapi
untuk mengayomi dan menertibkan masyarakat. Juga untuk melumpuhkan seseorang
tidak serta merta menembak tapi memberikan peringatan dulu, lalu melumpuhkan.
Mestinya melalui protap yang formal tapi tindakan diluar protap.
4. Aturan perang tidak pernah dimalam hari tapi
harus disiang hari.
5. Evakuasi jenasah ke rumah Sakit Karitas
Kuala Kencana terlalu jauh, sesungguhnya ada rumah sakit umum daerah di Timika
Indah jaraknya kurang lebih 2 KM dari TKP bisa menempuh waktu 15 menit.
6. Pernyataan mantan Kapolda Papua Irjend. Drs.
Bagus Ekodanto mengatakan, pelaku penembakan mille 54 pada juli 2009 bukan
Jenderal Kelly Kwalik, tapi pelakunya kelompok kriminal bersenjata. Namun
Kapolda Papua Irjen Bekto mengatakan pelaku penembakan dan dalang serentetan
konflik diareal PT. Freeport Indonesia adalah Jenderal Kelly Kwalik.
7. Jenderal Kelly Kwalik diangkap sebagai musuh negara, kenapa mayat harus dievakuasi kerumah sakit.
KAMIS, 17 DESEMBER 2009
7. Jenderal Kelly Kwalik diangkap sebagai musuh negara, kenapa mayat harus dievakuasi kerumah sakit.
KAMIS, 17 DESEMBER 2009
Tim ahli forensik dari Makasar dan Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado tiba di Jayapura melakukan otopsi terhadap
jenasa Jenderal Kelly Kwalik. Otopsi lakukan dirumah sakit Bhayangkara
Jayapura. Sebelum dilakukan otopsi keluarga korban maupun pihak-pihak yang
berkompeten untuk membesuk jenasa tidak diizinkan oleh Kapolda Papua alasan
demi keamanan. Yang datang minta kesempatan untuk membesuk adalah Ketua MRP,
Anggota perwakilan Kamnas HAM Papua, Mama Yosepha Alomang, Pimpinan Sinode di
Papua dan beberapa LSM. Sikap Kapolda Papua demikian, tapi informasih
tertembaknya Jenderal Kelly Kwalik sudah menyebar di seluruh tanah Papua bahkan
diluar tanah Papua melalui media maupun sarana komunikasi lainnya.
Disisi lain, untuk menjaga konflik susulan yang
tidak beruntung manfaat politiknya, dilakukan komunikasi ke pihak-pihak terkait
yang punya peran sentral untuk memfasilitasi dan menangani secara kontinju
kasus tertembaknya Jenderal Kelly Kwalik baik pendekatan Hukum maupun pendekan
Politik. Sehingga beberapa pimpinan langsung datang ke lokasi pemakaman di
Timika untuk terlibat langsung dalam upacaranya dan lain berhalangan karena
transportasi dll.
Kejangkalan:
1. Keluarga Jenderal Kelly Kwalik tidak ditandatangani sebagai saksi dalam proses otopsi jenasa.
1. Keluarga Jenderal Kelly Kwalik tidak ditandatangani sebagai saksi dalam proses otopsi jenasa.
2. Pejabat Negara DPRP, MRP, Komnas dll mau
besuk tidak diizinkan oleh Kapolda Papua, pada hal pihak-pihak ini sebagai
pejabat Negara juga bisa sebagai saksi.
JUMAT, 18 DESEMBER 2009
Kapolda Papua mengundang sejumlah jajaran
institusi Negara yang ada di tanah Papua mulai, Gubernur, DPR, MRP, TNI,
Kejaksaan, Pegadilan dan jajaran pejabat lainnya datang ke Polda Papua
melalukan pertemuan khusus terkait mengantisipasi gesekan-gesekan dari rakyat
Papua. Saat yang sama juga pernyataan dari manajemen PT. Freeport Indonesia
mengatakan bahwa tertembaknya Jenderal Kelly Kwalik maka bisnis terbesar
tambang emas di Freeport Indonesia akan aman dan lancar, tidak ada lagi
gangguan keamanan. Karena ketika terjadi gangguan keamanan dipimpin oleh
Jenderal Kelly Kwalik diareal PT. Freeport Indonesia yang berdampak pada
kerugian di perusahaan yang besar pada pos dana operasional pengamanan.
Rakyat Papua di kantor
DPRD Timika menuntut jenasah Jenderal Kelly Kwalik dikembalikan ke keluarga dan
5 (lima) orang yang ditangkap saat penembakan Jenderal Kelly Kwalik sebagai
saksi harus bebaskan demi hukum, karena pelaku yang selama ini sebagai target
dan DPO sudah ditembak. Sehingga 4 (empat) orang di bebaskan dari tahanan
Polres Mimika dan satu orang di tahan atas nama Jeep Murib karena terbukti membawa
sebuah peluruh senjata Api
Kejangkalan:
1. Hasil Otopsi dari Tim Forensik tidak sampaikan secara terbuka ke Publik.
2. PT.Freeport Indonesia telah memfasilitasi baik dana dan transportasi untuk menghilangkan hak hidup dan mencabut nyawa seseorang tidak merasa bertanggungjawab tapi menyetujui penembakan dan merasa bersyukur telah tertembak Jenderal Kelly Kwalik.
1. Hasil Otopsi dari Tim Forensik tidak sampaikan secara terbuka ke Publik.
2. PT.Freeport Indonesia telah memfasilitasi baik dana dan transportasi untuk menghilangkan hak hidup dan mencabut nyawa seseorang tidak merasa bertanggungjawab tapi menyetujui penembakan dan merasa bersyukur telah tertembak Jenderal Kelly Kwalik.
SABTU, 19 DESEMBER 2009
Masyarakat mendapat
informasih bahawa jenasa sedang antara ke Timika dari Jayapura, masa mendatangi
di Bandara PT. Freeport Indonesia Moses Kilangi, dengan maksud memikul jenasa
Jenderal Kelly Kwalik antar ke kantor DPRD Timika, situasi Timika tegang.
Panser-panser militer diarahkan ke masa semua. Namun dengan komunikasi yang
baik oleh tokoh mudah bapak Hans Magal, sehingga emosi masa dikendalikan dan
masa kembali ke DPRD Timika.
Jam
12.00 WP, jenasa Jenderal Kelly Kwalik dari rumah sakit Bhayangkara Jayapura
diberangkatkan ke Timika melalui pesawat suci air dengan pengawalan langsung
oleh Direskrim Polda Papua Kombes Petrus Waine dan AKBP Stevanus Adii. Sampai
di Timika jenasa antar ke Rumah Sakit Karitas Kuala Kencana Timika untuk
disemayamkan sementara sebelum serahkan ke keluarga.
Sebelum
jenasa Jenderal Kelly Kwalik tiba ditangan keluarga dalam hal ini Dewan Adat
Papua dari Kepolisian, rakyat Papua duduk lakukan pertemuan untuk mengatur
mekanisme penerimaan jenasa. Dari hasil pertemuan terbentuklah tim penerimaan
jenasa Jenderal Kelly Kwalik dan menentukan protokoler upacara pemakanan. Para
pimpinan rakyat Papua dan keluarga korban sepakat tidak ditandatangani berita
acara penerimaan jenasa karena ketika ditandatangani maka peristiwa penembakan
terhadap Jenderal Kelly Kwalik yang tidak manusiawi tersebut diterima oleh
rakyat Papua agar dikemudian hari tidak ada masalah.
Kejangkalan:
1. Materi dalam berita acara tidak meyebutkan keterlibatan Jenderal Kelly Kwalik menganggu proses eksplorasi penambagan emas di areal PT. Freeport dan penembakan warga Amerika di mille 72 tahun 2006 serta mille 54, juli 2009, tapi menyebutkan Jenderal Kelly Kwalik memegang senjata Api tanpa izin dan sebagai otak kasus di Mapenduma tahun 1996.
2. Berita acara sesungguhnya dibuat secara bersama antara pihak Pemerintah Indonesia dalam hal ini aparat keamanan dan keluarga korban bangsa Papua tapi berita acara dibuat secara sepihak dengan kop Polda Papua.
1. Materi dalam berita acara tidak meyebutkan keterlibatan Jenderal Kelly Kwalik menganggu proses eksplorasi penambagan emas di areal PT. Freeport dan penembakan warga Amerika di mille 72 tahun 2006 serta mille 54, juli 2009, tapi menyebutkan Jenderal Kelly Kwalik memegang senjata Api tanpa izin dan sebagai otak kasus di Mapenduma tahun 1996.
2. Berita acara sesungguhnya dibuat secara bersama antara pihak Pemerintah Indonesia dalam hal ini aparat keamanan dan keluarga korban bangsa Papua tapi berita acara dibuat secara sepihak dengan kop Polda Papua.
MINGGU, 20 DESEMBER 2009
Jam
15.00 WP, jenasa Jenderal Kelly Kwalik dari rumah sakit karitas dengan
pengawalan ketat oleh satgas Amole (TNI dan densus 88) menuju ke gedung DPRD
Timika untuk diserahkan ke pihak korban. Yang mewakili pihak korban menerima
jenasa adalah Ketua dan anggota DPRD Timika, kemudian langsung diserahkan ke
Rakyat Papua, saat memasuki lingkungan DPRD Timika pasukan TPN-OPM langsung
menerima jenasa Jenderal Kelly Kwalik secara militer kemudian disemayamkan di
depan kantor DPRD Timika, diatas peti jenasa ditutupi dengan bendera bintang
Fajar.
Setelah
jenasa Jenderal Kelly Kwalik disemayamkan di depan Kantor DPRD Timika, Dewan
Adat Papua menyampaikan pandangan umum tentang tata cara dan mekanisme upacara
pemakaman. Setelah itu pandangan dari dewan adat daerah Timika dalam hal ini
Lemasa, saat menyampaikan pandangan dari Lemasa terjadi protes oleh masyarakat
karena komunikasi yang tidak terarah disampaikan oleh pimpinan Lemasa. Masa
semua berdiri saling serang kejar-kejaran baik ke pihak aparat keamanan maupun
kepihak pimpinan yang sedang memandu dan memfasilitasi pemakaman, kericuan
terjadi kurang lebih 30 menit. Aparat keamanan memberikan tembakan peringatan
untuk masa kembali tenang. Akhirnya masa kembali tenang, melanyutkan persiapan
upacara pemakaman Jenderal Kelly Kwalik.
Reaksi
spontanitas ini terlihat ada pihak yang memprofokasi masalah kematian Jenderal
Kelly Kwalik dapat dilokalisir dengan menciptakan konflik horizontal agar
masalah ini tidak menginternasionalisasikan. Namun berbagai langkah dan
komunikasi yang terarah dengan prinsip Jenderal Kelly Kwalik dipandang sebagai
salah satu Tokoh sentral dalam Pembebasan bangsa Papua sehingga situasi kembali
kondusif.
Setelah
jenasa Jenderal Kelly Kwalik di semayamkan di DPRD Timika, diatas kepala
membicarakan pokok-pokok tuntutan rakyat Papua atas kematian yang tidak
manusiawi tersebut dengan menerima masukan dari masyarakat untuk
dipertimbangkan sebagai agenda perlawanan bersama. Selain itu menentukan tempat
dimakamkan Jenderal Kelly Kwalik. Perdebatan cukup alot untuk menyampaikan pokok
pernyataan dan tempat makam, karena masing-masing menyampaikan agenda pesan
sponsor. Hal ini nampak bahwa, awalnya makam Jenderal Kelly Kwalik di bundaran
bandara PT. Freeport Indonesia Moses Kilangi Timika, namun pihak yang punya hal
ulayat diintervensi oleh manajemen PT. Freeport Indonesia sehingga tempat
makamnya dialihkan ke lapangan Timika Indah. Pokok pernyataan juga banyak yang
pro kontra namun berhasil disepakati dan dirumuskan:
1. Negara Republik Indonesia telah menodai suasana hajatan makna Natal umat Kristiani dan telah melanggar hak hidup Jenderal Kelly Kwalik secara tidak manusiawi berdasarkan asas dan norma kemanusian. Ini merupakan pembunuhan kilat dan pencabutan nyawa seseorang secara paksa dan terencana. Sehingga Dunia dan masyarakat Internasional segera mengutuk dan memberikan sangsi keras terhadap perilaku Aparat Keamanan Negara Republik Indonesia di atas Bangsa Papua.
1. Negara Republik Indonesia telah menodai suasana hajatan makna Natal umat Kristiani dan telah melanggar hak hidup Jenderal Kelly Kwalik secara tidak manusiawi berdasarkan asas dan norma kemanusian. Ini merupakan pembunuhan kilat dan pencabutan nyawa seseorang secara paksa dan terencana. Sehingga Dunia dan masyarakat Internasional segera mengutuk dan memberikan sangsi keras terhadap perilaku Aparat Keamanan Negara Republik Indonesia di atas Bangsa Papua.
2.
PT. Freeport Indonesia, sebagai penyandang dana dan pendukung fasilitas dalam
rencana pembunuhan anak adat Jenderal Kelly Kwalik, karena PT. Freeport
Indonesia yang punya berkepentingan dalam pembunuhan Jenderal Kelly Kwalik demi
pengamanan Investasi penambangan emas di Nemangkawi. Maka PT. Freeport
Indonesia harus di Tutup dan Bertanggungjawab penuh terhadap Dewan Adat Papua
untuk menyelesaikan semua masalah tentang hak-hak Hidup dan Hak Politik Bangsa
Papua secara menyeluruh atau komperhensip, integral, setara, adil, beradab,
bermartabat dan tuntas harus digelar Dialog atau Perundingan antar bangsa Papua
dan Bangsa Indonesia dalam tahun 2010 yang dimediasi oleh PBB. Batas waktu
point a dan b bulan Januari – Februari 2010.
3.
Bahwa peristiwa penembakan warga berkebangsaan Australia Mr. Drew Nicholas
Grant dan korban lain di Areal PT. Freeport Indonesia mile 52-54 Timika Papua
pada bulan Juli 2009, sampai hari ini belum terungkap pelakunya, maka atas nama
bangsa Papua hendak kami sampaikan kepada dunia Internasional bahwa Jenderal
Kelly Kwalik bukan pelaku penembakan teragedi kemanusian di Areal PT. Freeport
Indonesia.
4. Perjuangan
bangsa Papua bukan merusak negara manapun di dunia ini, termasuk tidak berniat
merusak negara Indonesia. Oleh karena itu, setiap bangsa dan negara di dunia
harus menghargai hak-hak azasi dan hak Politik bangsa Papua dan mewujudkannya
penuh pada tahun 2010.
Kejangkalan:
Kejangkalan:
1.
Kebebasan menentukan sikap Politik sebelum Pemakaman Jenderal Kelly Kwalik,
diintervensi dari manajemen PT. Freeport Indonesia agar dampak tertembak
Jenderal Kelly Kwalik jangan sampai melibatkan PT. Freeport Indonesia.
2.
Manajemen PT. Freeport Indonesia melakukan upaya keras untuk pemakaman tidak di
Bundaran bandara Moses kilangi, akhirnya berhasil upayanya kemudian dialihkan
lapangan Timika Indah.
SENIN,
21 DESEMBER 2009
Jam
12.00 WP, misa reguim dipimpin oleh Uskup Keuskupan Timika Mgr. Jhon P. Saklil.
Uskup dalam khotbahnya mengatakan bahwa Jenderal Kelly Kwalik memperjuangkan
untuk menegakkan hak-hak dasarnya termasuk hak politik, sehingga secara
konsisten dan berkomitmen penuh menahan diri di hutan rimba, mengalaskan papan
menjadi kasur, salju menjadi selimut baginya, tidak pernah mengemis kepada
siapapun. Jenderal Kelly Kwalik telah menunjukan ketokohannya dalam
menyelamatkan umat manusia dari kepunahan oleh kolonialisme Indonesia. Oleh
sebab itu saya mengutuk keras para pelaku yang telah mencabut nyawa seseorang
tanpa ada perlawanan. Bagi yang kita sedang hidup, perlu memetik makna
ketokohan dari padanya, agar kita teguh dalam perjuangan hidup kita. Untuk itu
kita harus duduk berbicara dan bertindak diatas tanah yang keras, bukan di atas
lumpur. Setalah misa dilanyutkan memberikan penghormatan terhadap jenasah
Jenderal Kelly Kwalik. Dan diumumkan makam tanggal 22 Desember 2009 di lapangan
Timika Indah.
SELASA,
22 DESEMBER 2009
Jam
11.00 WP pembacaan pidato Ketua Umum Dewan Adat Papua di halaman kantor DPRD
Timika, setelah itu penghormatan terakhir terhadap Jenderal Kelly Kwalik. Jam
15.00 WP jenasa diarak-arakan ke makam di Timika Indah yang telah disiapkan
oleh Panitia. Setelah pemakaman ditutup dengan doa yang dipimpin oleh pater
Amandus. Masyarakat bubar ke tempat masing-masing untuk mempersiapkan pesta
natal namun yang lain kembali ke DPRD Timika untuk duduk bertahan sampai ada
salusi final.
Demikian
ulasan singkat gambaran kondisi Timika pasca penembahkan Jenderal Kelly Kwalik.
Kiranya tragedy kemanusiaan DI TANAH PAPUA yang terus terjadi dan menimpa semua
insan manusia ciptaan Allah dapat berakhir untuk selamanya. (Timika-KNPB-News)
0 komentar:
Posting Komentar