Jenazah dimakamkan tepat di depan markas Koramil Paniai Timur (Foto: Ist) |
JAYAPURA,
SUARAPAPUA.com --- Pasca penembakan lima orang warga sipil di Lapangan Karel
Gobay, Enarotali, Paniai, pada 8 Desember 214 lalu, Dewan Adat Paniai (DAP)
melaporkan, situasi masyarakat masih trauma, dan takut keluar rumah.
“Saya
lihat masyarakat masih trauma berat, akibat penembakan brutal aparat TNI/Polri
disini,” kata Jhon NR Gobay, Ketua DAP Kabupaten Paniai, saat menghubungi suarapapua.com, Minggu (14/12/2014) pagi.
Lanjut
Gobay, sampai saat ini masyarakat belum leluasa beraktivitas, sedangkan aparat
TNI/Polri masih jalan dengan menggantung senjata.
“Raut
wajah aparat tidak bersahabat sama sekali, sedikitpun tidak tersenyum dan tidak
merasa bersalah, karena telah mengorbankan masyarakat sampai meninggal dan
luka-luka,” katanya.
Dari
sikap seperti ini, menurut Gobay, tentu akan menimbulkan ketakutan bagi
masyarakat Paniai.
"Disisi
lain akan menimbulkan dendam yang mendalam, sehingga dengan tegas saya minta
agar Pangdam dapat menarik pasukan Paskas TNI AD dan Paskas TNI AU dari
Paniai," tegasnya.
Terkait
pernyataan Kapolres Paniai yang mengatakan penembakan dilakukan karena ada
intervensi TPN/OPM, kata Jhon, merupakan sebuah upaya yang tersistematis untuk
melakukan pembohongan kepada publik.
"Itu
tidak benar, kami mendapat laporan bahwa di Paniai tidak ada markas TPN/OPM,
aparat secara brutal melakukan penembakan tanpa sebab di lapangan, karena itu
kami tidak terima dengan perlakukan ini," katanya.
Sementara
itu, beberapa waktu yang lalu, Frederika Korain, salah satu anggota Solidaritas
Perempuan Papua Pembela HAM mengatakan, dengan adanya insiden penembakan di
Paniai, ia menolak dengan tegas kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada
tanggal 27 Desember 2014 mendatang.
“Papua
sedang duka, selesaikan dulu kasus ini, Jokowi ke Papua apakah Papua akan aman?
Alangkah baiknya uang itu diberikan kepada korban pelanggaran HAM,” ungkapnya.
MIKHA
GOBAY
Sumber:suarapapua.com/read/2014/12/14/2231/pasca-penembakan-lima-warga-sipil-warga-paniai-masih-trauma
0 komentar:
Posting Komentar