KNPB Wilayah Timika Memperingati Hari HAM Se- Dunia |
DIHARI HAM SE-DUNIA,
POLISI NGOTOT MENGHADANG, AKSI DAMAI KNPB-PRD TIMIKA
TIMIKA--- Momen di hari
Hak Asasi Manusia (HAM) sedunia sering dirayakan seluruh dunia termasuk Papua
pada setiap tanggal 10 desember. Kali ini 10 desember 2014 aksi damai Rakyat
Papua mediasi oleh Komite Nasional Papua barat dan Parlemen Rakyat Daerah (KNPB
dan PRD) Wilayah Timika, melakukan aksi damai menuntut Negara Indonesia,
Amerika, Belanda dan PBB bertanggung jawab atas pelanggaran Ham yang terjadi sejak tahun 1960-an sampai pada tahun 2014 sekarang
ini. Namun Polisi Ngotot Mengadang Masa Aksi di Gorong-gorong.
Aksi damai mulai pukul:
9:15 Waktu Papua, dimulai aksi dengan mengawali doa masa aksi berkumpul
mempersiap turun jalan. Walaupun Polisi melarang melakukan aksi damai
memperingati “ Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional” rakyat Papua juga
mengambil bagian untuk merenung kembali pelanggaran HAM yang terjadi di Papua
dengan bentuk Aksi damai.
Rakyat
Papua merenung kembali atas pejuang Aktivis Papua merdeka yang dibunuh oleh
Tni-Polri Indonesia. Seperti Arnold Ap, Theys Eluay, Kelik Kwalik, Musa Tabuni,
dan Puluhan Anggota KNPB yang dibunuh ditembak oleh Militer Indonesia serta
rakyat Papua yang terus menerus dibunuh, diperkosa, dibantai, dianiaya, di
penjara, oleh Penjajah Indonesia. Seperi di Enaro Paniai 07 desember 2014
kemarin. Di samapikan oleh Korlap dengan suara besar menggunakan Toa diatas
Mobil Pickap.
Dalam
aksi tersebut dua spanduk berukuran besar dengan sorotan Thema:” Papua Zona
Darurat” dan “ STOP MEMBUNUH, MENCURI, MEMPERKOSA, MENANGKAP, TERHADAP RAKYAT
PAPUA” serta 10 buah bendera “ Lawan Berkibar”. Adapun berbagai poster, fampet
gambar Pelanggaran Ham Papua yang dilakukan oleh TNI-POLRI serta BIN indonesia.
Diseluruh tanah Papua. Dipegang oleh masa aksi. Berjalan longmarch dari Kantor
ke Gorong-gorong menuju Kantor DPRD Timika.
Namun
aksi damai KNPB-PRD, tersebut dihadang dihentikan oleh kekuatan militer
(Tni-Polri) jumlah yang sangat banyak baik dari satuan organik maupun non
organik, mereka dengan senjata lengkap memalang jalan masuk tepat di
Gorong-Gorong depan Pasar, hingga terjadi tawar-menawar dengan Polisi. Namun
polsi ngotot memalang aksi melarang lenajutkan perjalanan menuju Kantor DPRD
Timika, masa aksi memilih tenang supaya tidak terjadi anarkis.
Tni-Polri
Densus 88, Intelen siaga satu dengan alat senjata, mereka menggunakan 5 truk, 3
bus, 5, Mobil, Polisi, 2 Mobil waterkener. Sekitar 150 pasukan siaga satu di
gorong-gorong.
Tepat
pada pukul: 10:30 Waktu Papua, Kekuatan masa aksi damai juga semakin banyak
sampai di Gorong-gorong” Aksi damai KNPB-PRD dihentikan oleh Polisi, di depan
pasar Gorong-gorong dengan alasan tidak jelas keinginan Polisi bubar masa.
Pada
hal raktyat Papua hanya aksi damai rakyat mau mengampiakan aspirasi kepada
Pemerintah dan DPRD kabupaten mimika agar mereka teruskan ke atasannya terkait
pelanggaran HAM yang terjadi di seluruh Papua. Namun hal ini, Polisi dengan
bersih keras melarang longmarch ke kantor DPRD.
Kordinator
Aksi Yanto, mulai membangkitkan semangat dengan Yel-yel aksi damai yakni “
Papua Merdeka-Papua Merdeka, Referendum Yes..!, Indonesia Pulang “ masa aksi
agar tetap semangat untuk melawan dengan damai tidak dengan Anarkis.
Pada
tetap pukul:11:00 Waktu Papua mulai orasi-orasi Politik dari beberapa
perwalikan dari Knpb-Prd yang sudah dipercayakan. Intinya adalah Indonesia
berada di Papua adalah Ilegal dan pelanggaran Ham terberat dunia. Kemudian
Indonesia di Papua melancarkan pembunuhan terhadap pejuang Papua dan rakyat
sipil Papua. jadi Indonesia Harus bertanggung jawab atas semua pelanggaran HAM
di Papua.
Perlu
ketahui bahwa sebelum Indonesia hadir di Papua sebelum, KNBP dan PRD sudah ada
jadi Indonesia jangan melarang kami untuk melakukan kegiatan aksi damai kami,
seperti kali ini kami hanya memperngati Hari Ham Sedunia dan merenung kembali
pelanggaran Ham yang terjadi di Papua.
Pada pukul: 12:30 Ketua PRD Wilayah Timika Abihut Degei membacakan Pernyataan Politik Aksi damai memperingati Hari Ham Sedunia. Semua pelanggaran HAM yang terjadi sejak 1960 sampai 2014 yang dilakukan oleh Militer Indonesia terhadap Aktivis Papua merdeka.
Pada pukul: 12:30 Ketua PRD Wilayah Timika Abihut Degei membacakan Pernyataan Politik Aksi damai memperingati Hari Ham Sedunia. Semua pelanggaran HAM yang terjadi sejak 1960 sampai 2014 yang dilakukan oleh Militer Indonesia terhadap Aktivis Papua merdeka.
Pukul
13:20 Perwakilan DPRD Wilem Kwijangge menyampaikan bahwa “ Negara Indonesia
dalam hal Kepolisian kalah Politik pada hal Hari Ham Internasional ini rakyat
Wajib menyampaikan pendapat Aspirasi Ke kantor DPRD tepapi Polisi di hadang
bebarti Polisi belum dewasa dala hal ini, tutur Wilem depan masa aksi di Depan
pasar Gorong-gorong.
Lanjut,
Wilem dengan Menahan Panas Matahari bersama rakyat, dia juga mengesali atas
kebrutalan Polisi yang menembak anak SMA di Paniai pada 07 Desember Kemarin.
Dia berharap jangan terulang lagi, lalu jangan terjadi di Timika dan Papua
lainnya” Tegasnya.
Pada
pukul 13: 30 Waktu Papua, aksi diakhiri dengan Doa dipimpin langsung oleh
Parlemen komisi Agama dan Adat Wilayah Timika Pdt. Daniel Bagau. Dalam
berdoanya, dengan Pertolongan Tuhan lama atau cepat Papua pasti Merdeka.
Pada pukul: 13:50 Masa aksi mulai kembali ke Kantor KNPB-PRD, dengan tertib dan tenang untuk makan bersama. (Crew Knpbnews Timika)
Pada pukul: 13:50 Masa aksi mulai kembali ke Kantor KNPB-PRD, dengan tertib dan tenang untuk makan bersama. (Crew Knpbnews Timika)
Foto KNPB Wilayah Timika
0 komentar:
Posting Komentar