Tentara Nasional Indonesia (Foto: Ist) |
PANIAI, SUARAPAPUA.com --- Gabungan
aparat Kepolisian Resort (Polres) Paniai, bersama aparat Tentara Nasional
Indonesia (TNI), dikabarkan menembak mati empat warga sipil di lapangan Karel
Gobay, Paniai, Papua, sekitar pukul 10.00 Wit, Senin (8/12/2014) pagi tadi.
Hal ini disampaikan Yones Douw, salah satu warga sipil di Paniai, kepada
media suarapapua.com, via telepon selulernya, saat
menunggu jenazah keempat warga sipil yang kini sedang disemayakan di
rumah-rumah keluarga.
Dilaporkan Yones, keempat warga sipil tersebut adalah Habakuk Degei
(warga sipil), Neles Gobay (warga sipil), Bertus Gobay (mahasiswa STIE Karel
Gobay), dan Apinus Gobay (waga sipil).
“Keempat warga sipil ini ditembak saat sedang berkumpul di lapangan
Karel Gobay, Paniai. Secara brutal aparat menyerang mereka dilapangan, dan
menembak empat orang, dan sekitar 4 orang luka kritis, dan 22 orang luka-luka
berat dan sedang dirawat,” kata Yones.
Kronologisnya, kata Yones, sekitar pukul 01.30 Wit subuh, sebuah mobil
hitam jenis fortuner melaju dari Enaro menuju kota Madi, yang diduga dikendarai
oleh dua oknum anggota TNI yang biasa disebut dengan Tim Khusus TNI.
Karena melaju tanpa menyalakan lampu mobil, tiga warga sipil, yang
diketahui masih berusia sekitar 12 – 13 tahun menahan mobil tersebut, dan
meminta lampu mobil dinyalakan, karena warga juga sedang menjaga keamanan di
masing-masing pondok natal.
“Anak-anak muda ini berjaga-jaga di pondok natal yang mereka buat,
karena itu mereka tahan mobil tersebut, dan minta lampu dinyalakan, agar mereka
bisa tahu,” kata Yones.
Tidak terima ditahan, beberapa oknum anggota Timsus TNI tersebut kembali
ke Markas TNI di Madi Kota, dan kemudian mengajak beberapa anggota TNI kembali
ke Togokotu, tempat ketiga anak dibawah umur tersebut menahan mereka.
“Mobil ini kembali bersama beberapa anggota TNI, dan melakukan
pengejaran terhadap tiga anak kecil tadi, dan dua orang lari, kemudian yang
satunya dipukul hingga babak belur dan pingsang, kemudian warga melarikan anak
ini rumah sakit,” kata Yones.
Pagi harinya, warga Paniai berkumpul, dan meminta aparat melakukan
pertanggung jawaban terhadap anak kecil yang dipukul, dan melakukan pembakaran
terhadap mobil fortuner yang malam harinya diketahui melakukan penyerangan
terhadap tiga warga tersebut.
“Masyarakat berkumpul di lapangan Karel Gobay, tapi belum dilakukan
pembicaraan, aparat gabungan TNI dan Polri langsung melakukan penembakan secara
brutal, dan empat orang tewas ditempat, dan sekitar 13 orang lainnya dilarikan
ke rumah sakit, dan kritis saat ini,” kata Yones.
Menurut Yones, ketiga warga sipil yang ditemui oleh timsus TNI malam
hari, maupun empat warga sipil yang ditembak di lapangan tidak ada sangkut
pautnya dengan persoalan politik, apalagi Organisasi Papua Merdeka (OPM).
“Saya tahu betul tiga anak yang malam dipukul, dan dikejar itu bukan
anggota OPM, apalagi keempat warga sipil yang ditembak, mereka sama sekali
bukan anggota OPM, jadi kalau ada yang putar balik bahasa bilang mereka adalah
anggota OPM maka saya katan itu tidak,” kata Yones.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua, Komisaris Besar Polisi, Pudjo
Sulistiyo, saat dihubungi suarapapua.com, siang ini, via telepon selulernya
mengaku sedang melakukan pemantauaan.
“Sedang kita check om okto,” jawab Kabid Humas singkat
kepada media ini. (OKTOVIANUS POGAU )
Sumber:Suara Papua
0 komentar:
Posting Komentar