POLISI MENAGKAP 6 ANGGOTA KNPB KAIMANA
KNPB KaimanaNews , Senin, 24 November 2014 : Setelah kegiatan
perayaan HUT Ke- VI KNPB, kepolisian RI Resor Kaimana meningkatkan ketekanan
dan intimidasi terhadap anggota KNPB dan Parlemen.
Tiga hari seusai kegiatan KNPB dan Parlemen pada 19 November
perayaan Ulang Tahun KNPB, tepatnya hari sabtu sekitar pukul 20.00 (jam 8
Malam) waktu Papua Barat, gabungan pasukan TNI/Polri melakukan patroli di depan
Sekretariat KNPB & PRD Kaimana.
Kedatangan pasukan gabungan ini sempat mengagetkan sejumlah
anggota KNPB dan Parlemen yang sedang berada di secretariat itu. Sehingga para
anggota KNPB dan PRD Kaimana sempat siaga karena takut terjadi pengrebekan.
Dari peristiwa ini, seorang anggota KNPB sempat melaporkan situasi darurat itu
melalui telpon genggam kepada Pusat KNPB karena kekuatiran akan terjadi
pengrebekan disekretariat. Seusai beberapa jam terjadi swiping gabungan didepan
jalan masuk secretariat, kondisi secretariat kembali normal dan aman.
Tidak terbayang dalam perkiraan, kepolisian Resor Kaimana sedang
melancarkan misi penangkapan sehingga sekitar pukul 01.00 dini hari Waktu Papua
Barat, 6 Anggota KNPB menjadi korban penangkapan. Mereka masing-masing adalah:
1. Gofur Kurita,
2. Nikolaus Busira,
3. Demianus Waita,
4. Marden Namsau
5. Kores Namsau
6. Dewi Kurita
Penangkapan ini memiliki modus yang tidak jelas karena 5 anggota
KNPB ini sementara menggunakan mobil menuju rumah kediaman dari Marlin Namsau.
Sejauh ini, belum di ketahui Kondisi dari 5 korban yang ditangkap pihak
kepolisian Resor Kaimana.
Melhat sikap TNI/Polri seperti ini, Ketua KNPB Kaimana menilai
hal ini merupakan tindakan-tindakan intimidasi secara tidak langsung kepada
anggota KNPB dan Parlemen juga rakyat Bangsa Papua barat di Kaimana menjelang
hari lahirnya embrio Negara West Papua 1 Desember nanti. Lebih lanjut, Ketua
KNPB Kaimana Ruben Furay menekankan kepada keamanan KNPB untuk meningkatkan
keamanan Kepada para Pimpnan KNPB dan Parlemen. “Peningkatan keamanan terhadap
setiap Pimpinan KNPB dan Palrlemen harus dilakukan, karena dari gambaran
situasi terakhir, pihak Kepolisian RI sedang meningkatan operasi mereka ” .
Tentang situasi menyongsong 1 Desember, juga di himbaukan kepada
seluruh Rakyat Bangsa Papua barat untuk tetap pada satu komando baik itu dari
KNPB Pusat maupun Parlemen Nasional West Papua, juga perlu menjaga situasi
dengan aman dan damai.. “kita perlu mewaspadai hal-hal yang dapat merugikan
kita menyongsong 1 Desember nanti, sebab bisa saja Pihak ke tiga memanfaatkan
situasi ini sehingga dapat merugikan kita bersama”. lebih lagi, Kepada
kepolisian Resor Kaimana, ketua KNPB Kaimana menghimbau bahwa KNPB dan Parlemen
besama rakyat West Papua ada dalam satu komando yaitu dibawah Parlemen Nasional
West Papua sebagai penanggung jawab politik bangsa Papua Barat sehingga tidak
perlu melakukan tindakan-tindakan mengejutkan dan gegabah seperti yang terjadi
tadi malam.
Dari Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Kaimana, Yefta Jitmau Wakil
Ketua menegaskan sikap Kepolisian Resor Kaimana merupakan setingan yang telah
diatur. Sehingga menyongsong hari lahirnya embrio Negara West Papua 1 Desember
1961, status Wilayah West Papua sementara darurat, untuk itu situasi West Papua
perlu menjadi perhatian serius dunia Internasonal. Sebab Indonesia dalam hal
ini tidak pernah mengindahkan prinsip-prinsip hukum Internasional dan juga
prinsip demokrasi Negara indonsia. “ Berbicara Hukum Hak Asasi Manusia Internasional
dan Demokrasi, Indonesia terlalu berdalih sehingga tidak pernah mengindahkan
hal itu ” tegasnya.(Ones Nesta Suhuniap)
0 komentar:
Posting Komentar