Tahanan Politik Papua |
Paniai, Suara Wiyaimana: di Bumi
Cendrawasih-Papua. Hari kamis, Pada
Tanggal (05/12/2013), Penjarahkan karena kebenaran sejarah bagi mereka
yang hidup dalam penjajahan dan pembantaian selama berada di dunia ini. Kabar
opini ini dilapokan kepada: www.suarawiyaimana.blogspot.com. Penulis merasa
dirinya demi pentinya, untuk mengetahui beberapa fenomena yang sementara
terjadi di Bumi Cendrawasih, dengan berjudul, “Penjarahkan karena Kebenaran Sejarah”.
Mereka yang selalu menegahkan
keadilan demi kemanusiaan adalah punya kharisma yang telah dianugrahkan oleh
sang Pencipta dari semenjak kecil. Kharisma
adalah pengolahan diri seseorang dimana, orang tersebut terus menerus
mengembangkan kelebihan dirinya, yang bisa memancar keluar, membuat orang lain
menjadi bisa merasakannya. Dan
kharisma dapat menciptakan sesuatu kepada umatnya, agar terciptanya ruang
kebebasan bagi mereka yang hendak memisahkan diri dari penjajahan.
Setiap manusia mempunyai karunia dan talenta yang telah dianugrahkan oleh pencipta. Tetapi tidak semua orang mempunyai kharisma untuk membuat sesuatu terhadap umatnya. Oleh karenanya, Mereka yang punya kharisma tentu akan berupaya dalam cara apa pun, demi mengungkapkan kebenaran kepada umatnya. Barangkali, mereka yang punya kharisma sering dipandang pengacau, provokator, diskriminator dan makar. Itu mungkin pandangan dari penguasa dunia, hanya demi merebut kekuasaan sesaat.
Namun, mereka yang punya kharisma
tentu akan melawan serta semangat perjuangan mereka tak akan berakhir hingga
kapanpun. Perjuangan dalam penderitaan adalah suatu kegiatan yang berdinamis
dari kelompok komunitas. Walaupun mereka diancam, dianiaya, dan diperbudak
dengan berbagai tindakan secara sewenang-wenang. Tetapi, itu tidak membuat
mereka terlena dan putus asa dalam semangat perjuangan mereka. Yang membuat
komunitas lebih bersemangat dengan adanya fundamental historis yang dijanjikan
oleh para patriot yang berjasa, serta penentuan nasib sendiri adalah solusi
titik akhir.
Kharisma dilandasi dengan kekuatan
dan kebenaran demi mewujudkan ketenteraman, kedamaian dan kemerdekaan bagi umat
yang diperbudak atau dijajah saat ini. Oleh karenanya, Mereka tak akan menyerah
dari penindasan, penjajahan, dan berbagai tindakan brutal yang sementara
terjadi di bumi cenderawasih. Kekerasan terus-menerus terjadi pada suatu
wilayah atau pun negara karena pandangan diskriminasi rasial, bahkan sering
dipandang primitif. Dan penguasa Indonesia hanya demi kepentingan politik,
ekonomi, kapitalisme, dan kekuasaan sementara masih dalam penjajahan.
Penguasa dunia tidak ada
tawar-menawar dalam bentuk apa pun, baik otonomi khusus, UP4B dan Otonomi Plus.
Mungkin tawar- menawar terjadi karena penguasa dunia telah melakukan kesalahan
atau pembunuhan terhadap bangsa lain. Mohon maaf “penguasa dunia” kita bukan berada di pasar
tawar-menawar dengan berbagai program melalui mekanisme desentralisasi itu. Tak
akan ada solusi yang dapat menyelesaikan persoalan-persoalan dengan tawaran
yang irasional itu. Mereka yang punya kharisma tentu akan melawan dan tidak
akan menerima berupa barang-atau jasa yang diberikan oleh penguasa dunia.
Mereka hanya menuntut pengakuan dari penjajahan dengan demikian sekaligus
diadakan “REFERENDUM” sebagai solusi secara demokratis.
Oleh: Kopakaa, Awimee G (MS)*
Demi
Kemanusiaan dan Kemerdekaan di Bumi Cenderawasih
0 komentar:
Posting Komentar