Kaboyago Bagee |
Paniai-SUARA WIYAIMANA: Penulis merasa terharu
dengan judul di atas ini, karena penulis juga merasa dirinya bagian dari Wilayah
MEEPAGO sebagai identitasnya.
Kehilangan atau kepunahan budaya terjadi karena perkembangan zaman yang berubah
dengan budaya eksternal yang paling berdominasi. Penulis menyumbangkan beberapa
inspirasi kepada kita generasi penerus sebagai pengganti para leluhur bangsa
dan suku khususnya wilayah MEEPAGO.
Wilayah MEEPAGO adalah wilayah yang bertradisi, dan diperjuangkan melalui pengorbanan, penderitaan, untuk mencapai hidup yang
bermakna. Ketika kami
masih mudah, kami telah dibesarkan dan dipelihara dengan petatas, keladi, dan beberapa makanan
alamiah lainnya. Namun saat ini, generasi
penerus dilupakan dengan makanan alamiah karena terbiasa dengan makanan
berminyak. Makanan berproduk pabrik sepertinya; Beras dari pulau jawa, Ayam
kulkas menyebabkan orang papua malas untuk bekerja, tuturnya.
Sebelum masuk pemerintah di Wilayah MEEPAGO khususnya, pedalaman papua para leluhur yang berjasa mengungkapkan bahwa
Suatu saat orang-orang yang kamu tak mengenal mereka akan mendominasi negeri
ini. Dan para leluhur juga telah menyampaikan sebagai ingatan kepada anaknya sebagai pengganti generasinya pada kemudian hari. Pesan dari seorang
bapak tersebut adalah bahwa generasi kami pola
berfikir yang logis, bertradisi tetapi hidupnya terpenuhi dengan sumber
kelimpahan. Bekerja
untuk memenuhi kehidupan keluarga melalui pengorbanan, keringat adalah sosok yang berbudaya bagi Rumpun
Melanesia.
Ada salah satu Bapak namanya “ EKOWAIPAI ” yang berpesan kepada anaknya bahwa, setiap manusia hidup hanya
melalui berdoa dan bekerja adalah istilah berwarisan bagi orang Melanesia. Tanpa
bekerja dan berusaha kita tidak mungkin dapat makan itulah kata-kata bijak dari
para leluhur. Banyak generasi penerus terjebak dengan rayuan yang tidak
mendapatkan keuntungan pada era modern ini.
Namun disisi lain, dengan perkembangan yang
sangat pesat di wilayah MEEPAGO banyak masyarakat setempat yang terpengaruh
dengan adanya pemekaran kabupaten sehingga nilai-nilai budaya yang baik,
kehidupan masyarakat yang bersumber dari tanah, itu semuanya kehilangan secara
tiba-tiba. Kita telah dibesarkan dan dipelihara oleh orangtua dengan makanan yang alamiah, serta hubungan kekerabatan dalam keluarga besar MEEPAGO yang kuat. Namun karena
kelompok tertentu yang mencari kepentingan diri dan sekedar mendapatkan nafkah
hidup dari bangsa lain sehingga banyak masyarakat wilayah MEEPAGO hidup terlantar, termiskinkan, terbodohkan
bahkan terintimidasi.
Orang papua adalah orang beriman, bermoral dan
berbudaya yang telah dianugrahi oleh sang-Pencipta untuk mengatur dan menjaga
kehidupan secara tradisi bagi keluarga besar MEEPAGO. Bila kita mengacu pada perkembangan modern
saat ini, kehidupan masyarakata setiap kampung-kampung khususnya wilayah MEEPAGO sudah tidak ada tenaga untuk bekerja, berkebun, bertani, berpihara
babi, berburuh, dan mata pencaharian lainnya untuk memenuhi kehidupan
keluarganya.
Mengapa orang papua sudah lama meninggalkan
hidup yang bertradisi? Karena mereka
dimanja dengan beras JPS, uang turdes, dengan berbagai program yang di buat oleh pemerintah pusat dan daerah
melalui mekanisme desentralisasi. Tetapi program tersebut, implementasi tak jelas kepada masyarkat, sehingga Itulah yang
menyebabkan banyak masyarakat papua hidup hanya tergantung Otonomi khusus, UP4B
dan Otonomi plus. Jika kita mengartikan UP4B adalah Unit Percepatan Pembangunan
Papua dan Papua Barat. Kalangan Intelektual dan pengamat politik mengartikan UP4B yang sebenarnya
adalah Unit Percepatan Pemusnahan Papua dan Papua Barat, katanya.
Karena mengigatkan
pengalaman selama otonomi khusus berjalan di papua hanya demi kepentingan
kapitalis, bahkan orang papua menjadi sasaran musuh operasi militer selama
beribu-ribu tahun. Tidak puaskah dengan kekayaan alam Tanah Papua yang sedang
dikuras secara tidak wajar. Pejabat papua seharusnya membela dan memihak kepada
rakyatnya, namun justru menjadi pengemis di Jakarta untuk menuntut pemekaran
wilayah atau pun daerah.
Diharapkan kepada saudara dengan saya harus
berfikir logis dan menyeluruh secara intelektual dan bijak sebagai generasi
penerus papua yang akan mewujudkan agen perubahan masa depan. Lihatlah orangtuaMu dalam keadaan darurat, dengan
adanya tindakan yang sewenang-wenang tanpa alasan yang tak transparan, tidak lama
lagi manusia papua akan habis di atas tanahnya sendiri. Tetapi marilah kita
melakukan perlawanan dengan bermartabat, intelektual tanpa dengan adanya
tindakan yang kita tidak inginkan. Karena, TUHAN mengatakan kepada orang papua
bahwa, jangan menghabiskan nyawa manusia tanpa berdosa dan bertindaklah atas
keadilan dan kebenaran maka, engkau akan mendapatkan negeri yang Kujanjikan
kepadaMu yakni, Bumi Cendrawasih.
Oleh: Kopakaa, Awimee G (MS)*
Oleh: Kopakaa, Awimee G (MS)*
Demi Kemanusiaan dan Ketentraman di Bumi Cendrawasih
0 komentar:
Posting Komentar