TPNPB OPM Paniai Nyatakan Peni Petrus Pekei Tak Punya Rekam Jejak Kekerasan
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) Defacto Kodap IV Paniai menyatakan bahwa Peni Petrus Pekei yang ditangkap Polres Dogiyai bersama Satgas Damai Cartenz di tanjakan Ekaugi, Madi, Paniai pada Jumat, (17/5/2024) tak pernah terlibat dalam tindakan kasus kekerasan yang mengancam kedaulatan negara Republik Indonesia.
Hal itu dikatakan Otto Jimmi Magai Yogi, Kasad Angkatan Darat TPNPB OPM Kawasan West Papua yang bermarkas di Dokoge Paniai bahwa tuduhan Polda Papua melalui Satgas Damai Cartenz terhadap Peni Petrus Pekei telah ditanggulangi oleh dirinya Otto Jimmi Magai Yogi bersama rekannya Damianus Magai Yogi dan Aloysius Kayame di Polda Papua dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nabire sejak tahun 2016 hingga Agustus 2017 lalu.
“Sehingga tuduhan dari Polisi kepada saudara Peni Pekei melakukan perampasan senjata api milik saudara Nikolas Worabai di kampung Wotai, distrik Yatamo itu tidak benar. Sebab, sejak saat itu juga pistol tersebaut kami telah kembalikan kepada Polda Papua melalui Polres Paniai. Jadi sekarang Polisi cari masalah apa lagi,” ujar Otto Jimmi Magai Yogi kepada wagadei Senin, (20/5/2024).
Ia menjelaskan, ketika itu pihaknya terbilang umur masih kanak-kanak sebab pimpinannya adalah Alm. Leo Magai Yogi yang ditembak oleh aparat militer gabungan di Nabire tahun 2014 silam. Ia menegaskan, dosa Leo Magai Yogi telah ditebus oleh pihaknya pasca ditangkap di Jayapura sehingga menjalani hukum pidana.
“Pelaku utama adalah Alm. Leo Magai Yogi dan atas kasus itu termasuk kami Otto Jimi Magai Yogi, Damianus Magai Yogi dan Aloysius Kayame menjadi korban penangkapan oleh Polda Papua di Jayapura. Maka kami telah menjalani hukum pidana di Polda Papua dan Pengadilan Negeri Nabire, dan pistol tersebut kami sudah kembalikan kepada Polda Papua melalui Polres Paniai seketika itu tahun 2014 lalu. Pelaku adalah Leo Magai Yogi yang ditembak oleh Polisi di Nabire tahun 2014 lalu, hingga sekarang mayatnya belum diketahui,” ungkapnya.
Ia menyatakan semua tuduhan dari Polisi terhadap Peni Petrus Pekei adalah hal akal-akalan yang membuat situasi menjadi kacau yang selama ini cukup aman. “Semua tuduhan Polisi kepada Peni Pekei itu tidak benar, karena kasus tersebut kami sudah jalani hukum pidana di Lapas Nabire dari tahun 2016 sampai Agustus 2017,” katanya.
Ia juga menepis, isu adanya tunduhan kepada Peni Pekei atas penembakan Danramil Aradide sebab dirinya tidak masuk dalam pelaku pembunuhan. ”Atas tuduhan pembunuhan Danramil Aradide, Peni Petrus Pekei tidak termasuk dalam pelaku. Maka itu kami meminta kepada Kpaolda Papua untuk pulangkan Peni Petrus Pekei ke Paniai tanpa syarat,” katanya tegas.
“Karena mulai dari tahun 2015 sampai 2024 kami di wilayah Meepago lebih khususnya di Paniai, Deiyai, Dogiyai dan Nabire masih aman. Maka itu, Peni Petrus Pekei harus dibebaskan tanpa syarat,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, Polisi jangan pernah kaitkan dengan kasus saling kontak tambak di distrik Bibida pada 1 Mei 2024 lalu, sebab Peni Petrus Pekei sama sekali tidak terlibat.
“Kejadian kontak tembak antara TPNPB OPM dan TNI di distrik Bibida pada 1 Mei 2024 juga Peni Petrus Pekei tidak terlibat dalam pasukan TPNPB OPM Paniai,” kata Yogi.
Pihaknya melakukan kontak tembak lantaran anggota TNI masuk hingga pelosok membuat masyarakat setempat jadi takut, TNI juga masuk dengan peralatan perang yang lengkap. Masyarakat setempat banyak yang mengunsi karena takut melihat anggota TNI masuk ke kampung-kampung seolah-olah sedang terjadi perang.
“Waktu itu TNI masuk dengan tujuan yang tidak jelas, hampir tiga kali dilakukan maka terjadi kontak senjata dengan kami,” ucapnya.
Pihaknya juga bertanya-tanya pasalnya sejak tahun 2015 hingga saat penangkapan Peni Petrus Pekei sama sekali tak pernah melihat surat atau informasi Peni Petrus Pekei masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Papua, namun usai ditangkap Satgas Damai Cartenz mempublikasikan surat tersebut namun semua tuduhan direka-reka
“Kami sampaikan kepada pihak yang menangkap Peni Petrus Pekei yaitu Polres Dogiyai dan Satgas Damai Cartenz harus perjelas ditangkap atas kasus apa, diDPOpada tanggal, bulan dan tahun berapa. Kalau secara duga-dugaan jangan memancing atau memanaskan situasi Paniai yang sedang aman selama ini. Karena Paniai jauh lebih aman, dan kami meminta Peni Petrus Pekei harus dikeluarkan sebab dia tidak terlibat dalam kasus kekerasan apapun,” katanya tegas.
Sumber : Rimba Ribut (facebook.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar