Kekuasaan Orang Migran diatas Tanah Papua |
SUKU BANGSA JAWA MULAI MENDOMINASI TANAH PAPUA
leh: Benyamin Lagowan
Meski tak jelas siapa yang buat data ini, Peta tanah Papua yang beredar beberapa hari ini membuat mata semua pihak lama berkedib dan tercengang. Sebab dari peta yang berarsir atau diberi beberapa warna tersebut telah dipetakan mana saja wilayah-wilayah di tanah Papua yang telah didominasi oleh suku-suku nusantara lainnya.
Dari arsiran warna wilayah di tanah Papua pada peta di bawah warna merah menunjukkan telah tjd perubahan demografi dimana sdh didominasi suku bangsa Jawa. Wilayah peta mereka dominan dr wilayah kepala burung turun ke leher atau skitar teluk cenderawasih sampai Keerom dan seluruh wilayah Papua Selatan khususnya, Merauke.
Pada peta Wilayah kepala burung suku bangsa Jawa hampir menguasai setengah populasi wilayah kepala burung. Demikian juga wilayah Merauke nyaris hingga beberapa kabupaten telah dominan suku Jawa.
Apa artinya ini? Ini berarti populasi suku Non OAP yang dalam beberapa tahun terakhir sudah dominan ternyata terbanyak adalah suku bangsa Jawa dibanding suku-suku lainnya seperti Toraja, Batak, Maluku dll.
Mengapa suku bangsa Jawa bisa dominasi tanah Papua? Alasannya jelas bahwa di atas kertas suku Jawa adalah populasi terbanyak di Indonesia dibanding suku2 lainnya. Sehingga bila mereka melakukan migrasi ke wilayah2 berpenghuni sedikit seperti Papua sudah pasti akan dominan.
Dengan demikian, maka sudah dapat diprediksi 30 tahun mendatang, suku bangsa Jawa bisa mendominasi tanah Papua dari Sorong hingga Merauke. Ini adalah prediksi yang pasti sebab, suku bangsa Jawa adalah bangsa terbesar dan pengendali sistem di negeri republik Indonesia ini.
Bagaimana nasib Populasi OAP ke depan? Kita bisa lihat termarginalnya suku2 asli di Merauke, Keerom, Sorong, kota Jayapura, yang makin tak berdaya karena semua pusat sirkulasi ekonomi, swasta, perdagangan, pemerintahan, berada di bawah kendali mereka. Hal yang sama bakal terjadi dalam 30 tahun mendatang utk semua wlayah..
Situasi ini makin mendukung kesimpulan pakar demografi Australia, Prof. Jim Elmsly (2010-2017) soal populasi OAP pada 2030 hanya akan tersisa 20-30 Persen dari total populasi Papua. Hal ini linier juga dengan dugaan saya bahwa wilayah pegunungan dan pedalaman pun akan mengalami depresi populasi karena serangan infiltrasi migrasi senyap pasca disahkannya 4 DOB kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar