Kamis, 29 Februari 2024

Himbauan: Panglima TNI Bentuk Koops Habema Tangani Konflik Papua

Pasukan TPNPB-OPM Intan Jaya

Himbauan: Panglima TNI Bentuk Koops Habema Tangani Konflik Papua. 

Nabire--Diberitahukan informasi terpenting kepada pimpinan dan anggota TPNPB OPM Wilayah Lany Jaya, Puncak, Nduga, dan Yahukimo bahwa militer Indonesia akan melakukan operasi Habema untuk pembebasan Pilot Marthen sehingga diharapkan selalu antisipasi dari penyerangan militer Indonesia. 

Informasi yang diikuti, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Agus Subiyanto membentuk Komando Operasi (Koops) Habema dengan tujuan operasi militer Indonesia. Tidak hanya proses pembebasan pilot Marthen tetapi juga operasi total dengan maksud penghabisan gerakan TPNPB-OPM setanah Papua. 

Petinggi militer telah melakukan pertemuan terbuka untuk menangani konflik di Papua. Kemungkinan dalam tahun 2024 ini, operasi militer akan dilakukan setiap daerah terutama daerah yang dianggap rawan konflik seperti Daerah Nduga, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Puncak Jaya, Puncak, Intan Jaya, Paniai, Dogiyai, dan Maybrat Papua Barat. 

Beberapa media Indonesia telah meng-update soal pernyataan Panglima TNI bahwa mereka akan melakukan operasi militer dengan smart power. Oleh karena itu, jangan pernah tertidur dari penyerangan pihak musuh demi keselamatan di dalam medan perjuangan diatas tanah Papua. 

Petinggi militer Indonesia Agus menyampaikan bahwa operasi militer dari berbagai kesatuan seperti TNI (angkatan Darat, laut dan Udara, ), POLRI (Polisi dan Brimob), Kopasus, dan Operasi  Intelijen. Semua kesatuan ini tujuannya untuk mengakhiri perjuangan Papua Merdeka diatas tanah papua.

Selama ini, militer Indonesia pernah membentuk operasi nemangkawi, dan diganti menjadi operasi damai cartenz. Saat ini, mereka akan beroperasi militer Indonesia operasi Habema dengan tujuan pembebasan pilot Marthen dan penghabisan gerakan TPNPB OPM sehingga perlunya antisipasi dari keberadaan masing-masing Markas. 

Segala kelicikan mereka akan diterapkan penegahkan hukum, justru akan melakukan operasi militer. Dengan kasus ini warga sivil yang akan menjadi korban sehingga diharapkan setiap warga Papua segera antisipasi atas pergerakan militer  Indonesia setiap daerah di Papua.

Dengan himbauan ini, segera dibagikan bocoran inteligen ini kepada setiap orang Papua agar kita tidak terlambat mengikuti rahasia intelijen kolonial Indonesia diatas tanah Papua. 


Dilaporkan: Obet Iyai /Aktivis Kemanusian. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar