Pembangunan Kampung ini Memiliki Dua Blok Bangunan. Block A dan B. Dari Blok A Terlihat Sekitar 8 Rumah terbakar dan Blok B Terlihat Sekitar 14 Rumah terbakar jumlah 22 Rumah.
Bagian Barat Perumahan ini Kampung Koangampurin yang terdapat Jalan Raya dalam Foto. Depan Jalan ini ada Rumah Honai Atap Kuning,Menjadi Pertanyaan Mengapa tak terbakar Hoanai ini...?
Bagian Timur terlihat sungai Banta. dekat Kampung ini ada sungai Komkia yang tertutup dengan Gunung dan Pohon.
Dari kampung Dalmanumi ini Bagian Selatan kampung Muarah kali Komkia dan Terdapat Gereja Dan sebagian Kampung tak terlihat dalam Foto. Dalam foto ini terlihat sebuah Rumah yang masih terbakar berasap.
Dari Kebakaran Rumah dalam Foto berikut menjadi Pertanyaan adalah: Mengapa Honai Ujung kampung Atap Kuning bersama Jalur/Blok B Ujung perumahan seng Putih dan Bagian atas Perumahan tak terbakar dan kejadian kebakaran terjadi di tengah - tengah dari Kampung ini. Kejadian ini Menjadi Tuduh - menuduh antara Militer Indonesia dan Militer Kemerdekaan Bangsa Papua. Sebenarnya Masalah ini kedua Pihak Menyerahkan penuh Kepada Pihak yang Netral tanpa tekanan militer manapun.
Masalah dan kejadian ini Perluh dan Penting Untuk Melakukan Kajian Hukum dari Pihak pembelah kemanusian atau Pihak Netral dari Dunia Internasional, agar Kedua belah pihak Kemiliteran Indonesia bersama Militer Bangsa Papua tidak terjadi saling Menuduh.
Kejadian dalam Foto berikut membuktikan bahwa kejadian ini sangat brutal dan Tidak menghargai Manusia (Masyarakat) Suku Amungme Bermarga JAMANG Pemilik Gunung Emas yang ada di kampung DALMANUMI ini yang hidup berabab - Abab Lamanya.
Terlihat dalam Foto ini. sepertinya ada bermaksud tertentu bagi pelaku yang melakukan kebakaran ini karena kebakarannya Tebang Pilih tidak bakar secara Rata.
Isu yang Menjadi tersebar di Masyarakat Timika dan Kampung Banti dan sekitarnya Adalah:
a. karena Bom Balistik TNI
b. TNI yang bakar Perumahan ini.
Dari dua isu ini, TNI Membantah dalam Media SEPUTAR PAPUA Bahawa yang melakukan kebakaran Dari TPNPB. Sedangkan Dari isu diatas Juga TPNPB Membantah dalam TPNPB News, Bahwa TNI Yang Membakar. Saling Menuduh.
Masyarakat di Kampung Banti 1 Dalmanumi dipengungsikan oleh TNI Ke kampung TAGANAT OGOM.
Sedangkan Masyarakat yang ada di kampung ini dan Beberapa kampung lain seperti di Opitawak Masyarakat Pengungsian ke hutan dan Sebagian lagi ada dalam Tekanan Militer Indonesia seperti di Kampung Opitawak.
Di kampung Opitawak, Setelah kejadian Penembakan Timotius Ombak, Masyarakat asli Kampung Opitawak melakukan tekanan Militer Indonesia dengan Menampung Masyarakat di Perumahan Blok Tengah sedangkan Perumahan Blok Pertama dan terakhir di isi Oleh Militer Indonesia.
Masyarakat dalam Tekanan TNI-POLRI, takut mencari makan ke kebun. Harapan Mastarakat disana bahwa membutuhkan pihak Netral.
Kampung Banti Memiliki 6 Kampung yaitu. Banti 1 Memiliki beberpa anak kampung, yaitu, Komkini, Dalmanumi, Koangamputnin.
BANTI 2, TAGABERA, TAGANAT OGOM, Kimbeli, Opitawak.Dalam kejadian Perang ini Tempat yang menjadi sasaran Dua Kampung BANTI 1 Dan Opitawak.
Sumber Foto:
FB. #Kringmaokinal-Jamang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar