Kamis, 08 Februari 2018

Komisioner HAM PBB singgung penangkapan dan penahanan sewenang-wenang di Papua

Ilustrasi - Dok. Jubi
Jayapura, Jubi - Komisoner Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Zeid Ra'ad Al Hussein menyinggung penangkapan dan penahanan sewenang-wenang oleh aparat keamanan di Papua.

“Saya juga prihatin dengan meningkatnya laporan penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh aparat keamanan, pelecehan, penangkapan dan penahanan sewenang-wenang di Papua,” ujar Komisioner Zeid dalam pernyataan media yang disampaikan di Jakarta (Rabu, 07/02/2018).


Sehari sebelumnya, Komisioner Zeid bertemu dengan bapak dari seorang siswa yang tewas tertembak oleh aparat keamanan di Paniai tahun 2014 lalu. Bapak anak tersebut menyerahkan kasus anaknya kepada Komisioner Zeid karena hingga saat ini ia tidak melihat niat baik Pemerintah Indonesia untuk menegakkan keadilan. Ia juga mendengarkan kesaksian seorang pemuda yang ditangkap sebanyak empat kali hanya karena melakukan aksi demonstrasi dengan damai.

Komisioner Zeid mengakui bahwa dirinya telah menerima laporan mengenai kasus-kasus kekerasan akibat penggunaan kekuatan yang berlebihan baik oleh oknum kepolisian maupun militer di Papua.  Dan nyaris semua kasus-kasus tersebut tidak mendapatkan tindakan hukum yang seharusnya. Impunitas masih terjadi dengan sangat masif dan terstruktur di Papua. Ia bahkan menyebutkan angka penangkapan orang asli Papua yang hendak melakukan aksi demonstrasi secara damai hingga tahun 2016 yang berjumlah 4.198 orang.

“Bertemu dengan seorang yang datang dari jauh untuk menceritakan kisah sedihnya adalah hal yang akan terus ada di pikiran saya,” ujar Komisioner Zeid saat diwawancarai Jubi di Kantor Komnas HAM, Jakarta (05/02/2018).


Selain menyinggung soal penggunaan kekuatan berlebihan aparat keamanan, pelecehan, penangkapan dan penahanan sewenang-wenang, pejabat PBB ini juga menyoroti kasus-kasus kekurangan gizi di pegunungan Papua hingga penyakit yang diderita anak-anak Papua. Ia menyebut hal ini sebagai kesenjangan ekonomi dan yang terjadi di Indonesia, sebab di saat bersamaan Indonesia telah melakukan banyak langkah positif menuju keadilan sosial bagi rakyatnya.

Dalam rangkaian kunjungannya, 5-6 Februari 2018 Komisioner HAM PBB melangsungkan pertemuan dengan berbagai pihak, diantaranya Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Komisi Nasional Perempuan dan Organisasi Masyarakat Sipil dan sejumlah warga Papua. Pertemuan khusus dengan sejumlah warga Papua dilakukan di Kantor Komnas HAM, Senin (05/02/2018) sore. Pertemuan ini dilakukan untuk mengklarifikasi laporan-laporan yang diterima oleh Dewan HAM PBB dalam beberapa tahun belakangan ini. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar