Ayat bacaan: Yosua 3:5
“Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu.”
Hidup menjaga kekudusan tidak pernah mudah. Jaman dahulu saja masalah
kekudusan sudah menjadi hal sulit dilakukan oleh manusia, terlebih
hari-hari ini dimana ada begitu banyak media yang menawarkan segala
sesuatu yang bisa merusak kekudusan dengan begitu mudahnya. Jika dahulu
orang harus mengeluarkan biaya besar untuk memperolehnya, hari ini semua
tersedia dengan sangat murah atau bahkan gratis. Menjaga kekudusan
semakin lama semakin dianggap kuno oleh manusia. Orang tidak lagi kagum
akan orang-orang yang hidup mempertahankan kekudusan, tetapi malah
menertawakan dan menganggap mereka bodoh atau kurang gaul. Dunia terus
menawarkan segala sesuatu yang bisa merusak kekudusan kita dalam
berbagai bentuk yang biasanya membawa kenikmatan bagi daging kita tetapi
sangatlah mematikan bagi perjalanan hidup kita. Sementara orang mau
enaknya saja, mereka ingin tetap bisa diberkati dan mendapatkan limpahan
dari Tuhan sepanjang hidupnya namun menolak untuk menjaga kekudusan.
Apakah itu mengenai sesuatu yang berhubungan dengan nafsu, atau tidak
menjaga mulut untuk tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas,
umpatan, cacian, gosip atau makian, semua itu siap mencemarkan hidup
kita dan karenanya kita pun bisa luput dari perbuatan-perbuatan ajaib
yang berasal dari Tuhan. Terang dan gelap tidak akan pernah bisa
bersatu. Mengharap berkat Tuhan tanpa menjaga kekudusan tidaklah mungkin.
Ketika bangsa Israel dipimpin oleh Yosua kita bisa melihat sebuah
pesan penting yang ia sampaikan kepada bangsa yang dipimpinnya. “Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: “Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu.” (Yosua 3:5). Ingin melihat kuasa Tuhan yang ajaib? Kunci utamanya adalah dengan menjaga hidup dalam kekudusan. Jika kita menguduskan diri, kapan perbuatan ajaib Tuhan itu hadir? Ayat tersebut berkata: besok.
Artinya dalam waktu yang singkat kita akan berkesempatan melihat kuasa
Tuhan turun melakukan mukjizat-mukjizat yang ajaib apabila kita
memutuskan untuk hidup kudus sekarang juga. Yosua tidak mengatakan,
berusahalah atau cobalah siapa tahu kamu bisa kudus, tapi Yosua tegas
berkata: Kuduskanlah dirimu! Ini menunjukkan bahwa seruan untuk hidup kudus ini bukanlah hanya sebatas himbauan atau saran, tetapi merupakan sebuah perintah yang harus ditaati secara serius. Ini adalah sebuah syarat mutlak untuk agar bisa melihat perbuatan-perbuatan ajaib Tuhan secara nyata dalam hidup kita.
Dan memang seperti itulah adanya. Alkitab banyak berbicara mengenai pentingnya menjaga kekudusan. Petrus mengingatkan: “Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu.” (1 Petrus 1:14-15). Petrus pun melanjutkan: “sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” (ay 16). Apa yang ia katakan mengacu pada kitab Imamat: “Berbicaralah kepada segenap jemaah Israel dan katakan kepada mereka: Kuduslah kamu, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, kudus.”
(Imamat 19:2). Seperti halnya Tuhan yang kudus, kita pun seharusnya
seperti itu pula. Segala ketidak kudusan yang kita lakukan akan
menjauhkan atau memisahkan kita dari Tuhan. Sesuatu yang tidak kudus
tidak akan pernah bisa bersatu dengan Tuhan yang kudus.
Bagaimana caranya agar bisa hidup kudus? Dalam Ulangan 28:9 Tuhan berfirman demikian: “TUHAN akan menetapkan engkau sebagai umat-Nya yang kudus, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu, jika engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.” Berpegang
pada FirmanNya dan menghidupi FirmanNya secara nyata, itu akan membawa
kita kepada sebuah kehidupan yang kudus yang berkenan bagiNya. Janji
berkat yang hadir dalam Ulangan 28:1-14 pun baru akan bisa kita terima
apabila kita melakukan tepat seperti apa yang Tuhan katakan. Paulus
mengatakan “Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.”
(Galatia 5:24). Kita tidak akan bisa kudus apabila kita terus tunduk
pada kedagingan kita yang akan selalu mengejar hawa nafsu dan
keinginan-keinginan yang salah. Lebih lanjut Paulus mengatakan: “Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa.“
(Kolose 2:11). Kita perlu menanggalkan tubuh yang berdosa ini,
menyalibkan segala kedagingan yang menghambat kita untuk kudus untuk
bisa terhubung dengan Tuhan. Tetap memelihara dosa-dosa dan terus
melakukan pelanggaran akan membawa kecemaran kepada diri kita. Sebuah
anugerah menjadi ciptaan baru yang dianugerahkan Tuhan dengan menerima
Kristus akan menjadi sia-sia jika kita tetap membiarkan pencemaran untuk
terus mengotori kita.
Rajin beribadah, berbuat baik, membantu orang lain, memberikan
persepuluhan dan sebagainya hanyalah akan sia-sia tanpa komitmen kita
untuk menjaga kekudusan. Firman Tuhan berkata: “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”
(Roma 12:1). Sebuah ibadah yang sejati pada hakekatnya adalah
mempersembahkan tubuh kita sendiri yang telah kudus sepenuhnya kepada
Tuhan. Itulah persembahan yang sejati, itulah ibadah yang sejati.
Menjaga hidup dalam kekudusan merupakan syarat utama yang tidak bisa
ditawar-tawar lagi untuk dapat melihat perbuatan ajaib yang dilakukan
Tuhan bagi kita. Karena itu marilah kita sama-sama menjaga kemurnian dan
kekudusan hidup sampai akhir agar semua yang dijanjikan Tuhan baik di
dunia hingga kekekalan nanti tidak akan luput dari kita.
Kekudusan merupakan kunci utama untuk mengalami mukjizat Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar