AMP - Wakil
Ketua Solidaritas Persaudaraan Korban Pelanggaran HAM (SPKP- HAM) Aceh,
Zulkifli mengatakan, korban konflik Aceh tetap memperjuangkan qanun KKR
agar segera terwujud, sebab qanun ini merupakan ruh bagi korban
konflik.
Hal itu dikatakan Zulkifli saat ditemui mediaaceh.co, usai seminar Mamfaat KKR Bagi Korban Konflik Aceh di Aula Fakultas Hukum Unsyiah, Senin 08 Mei 2016.
Hal itu dikatakan Zulkifli saat ditemui mediaaceh.co, usai seminar Mamfaat KKR Bagi Korban Konflik Aceh di Aula Fakultas Hukum Unsyiah, Senin 08 Mei 2016.
Menurut Zulkifli, korban konflik Aceh saat ini.
Sangat membutuhkan keadilan, melalui KKR ini akan terujud keadilan bagi korban konflik.
“Mengharapkan ada sebuah keadilan bagi kami. Dan KKR ini adalah pintu yang bisa masuk. Dan ini adalah ruh bagi kami. Masih banyak saudara kami yang belum mendapatkan kelurganya yang hilang,” katanya.
Kondisi korban konflik saat ini kata Zulkifli, kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Ia mencotohkan, seperti anak-anak yang ditinggalkan keluarga akibat konflik, mereka belum mendapatkan pendidikan yang layak, begitu juga dengan janda, mereka belum bisa menghidupkan keluarganya karena suami tidak ada.
“Penderitaan kemiskinan masih tetap dibiarkan di Aceh sampai hari ini. Bahkan kalau kita melihat kombatan GAM lebih diprioritaskan mendapat bantuan. Sedangkan kami korban konflik ini tidak dapat apa-apa,” katanya
Menurut Zulkifli, kompensasi pasca perdamaian Aceh belum diterima oleh korban konflik. Hanya saja eks kombatan dan keluarganya yang mendapatkan.
Sangat membutuhkan keadilan, melalui KKR ini akan terujud keadilan bagi korban konflik.
“Mengharapkan ada sebuah keadilan bagi kami. Dan KKR ini adalah pintu yang bisa masuk. Dan ini adalah ruh bagi kami. Masih banyak saudara kami yang belum mendapatkan kelurganya yang hilang,” katanya.
Kondisi korban konflik saat ini kata Zulkifli, kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Ia mencotohkan, seperti anak-anak yang ditinggalkan keluarga akibat konflik, mereka belum mendapatkan pendidikan yang layak, begitu juga dengan janda, mereka belum bisa menghidupkan keluarganya karena suami tidak ada.
“Penderitaan kemiskinan masih tetap dibiarkan di Aceh sampai hari ini. Bahkan kalau kita melihat kombatan GAM lebih diprioritaskan mendapat bantuan. Sedangkan kami korban konflik ini tidak dapat apa-apa,” katanya
Menurut Zulkifli, kompensasi pasca perdamaian Aceh belum diterima oleh korban konflik. Hanya saja eks kombatan dan keluarganya yang mendapatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar