Melanesia Countr's Flags |
Jayapura,
15/10 (Jubi) – 98 organisasi non-pemerintah internasional, akademisi, politisi
dan individu dari Pasifik meminta kepada para pemimpin Melanesia Spearhead
Group (MSG), agar memberikan dukungan penuh terhadap aplikasi Barat Papua yang
telah diajukan untuk menjadi anggota MSG .
Melalui siaran pers yang dikirimkan
ke redaksi Jubi, Selasa (15/10), kelompok organisasi dari Fiji, Selandia Baru,
Australia, Thailand, Filipina, India dan Amerika Serikat ini menyoroti ancaman
bagi kelangsungan hidup penduduk asli Melanesia di Papua Barat, yang
populasinya menurun drastis. Juga pelanggaran hak asasi manusia yang sedang
berlangsung di Papua Barat, termasuk penolakan terhadap hak untuk menentukan
nasib sendiri.
Surat ini ditulis melalui aksi
solidaritas bersama ribuan orang Papua Barat yang selama bertahun-tahun telah
meminta dukungan dari tetangga Melanesia mereka untuk mengakui penderitaan yang
mereka alami. Saudara-saudara Melanesia diminta meemberikan pengakuan identitas
Melanesia rakyat Papua Barat melalui keanggotaan di MSG.
Organisasi-organisasi ini
menyinggung pelanggaran HAM yang masih terjadi hingga saat ini. Tahun lalu ada
ratusan penangkapan terhadap orang Papua, ratusan tahanan politik, puluhan
laporan penyiksaan masyarakat adat, dan pembunuhan oleh pasukan keamanan
Indonesia, termasuk penembakan seorang anak yang berusia 11 tahun.
Surat tersebut juga menghargai peran
MSG yang diharapkan dapat memainkan peran penting dalam membawa perdamaian ke
bagian yang lebih besar di wilayah Melanesia. Potensi ini diharapkan dapat
direalisasikan sampai Papua Barat diterima dalam
MSG.(Jubi/Victor Mambor)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar