SORONGRAYA
— Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah sorong raya sebagai mediasi rakyat
Papua dan penanggung jawab politik dalam Negeri Parlemen rakyat Daerah (PRD)
Wilayah Domberay, bersama rakyat Papua melakukan aksi damai nasional long much
menuntut “Indonesia membuka ruang demokrasi dan membuka jurnalis asing ke Papua
serta rakyat Papua di Sorong Raya mendukung penuh wadah persatuan Bangsa ULMWP
untuk masuk menjadi anggota (MSG). Namun aksi damai tersebut, dihadang oleh
Aparat Kepolisian Indonesia di Gunung Jufri pada hari kamis (21/05/2015) pukul
11:50 waktu WPB.
Awalnya, secara bersamaan seluruh masyarakat dan masing
– masing sector kumpul beberapa titik, yakni (lampu merah kilo 10 dan gunung
Jupiter ) dan secretariat KNPB semua masa aksi menuju ke titik sentral, kilo 10
masuk , kuburan Almarhum Martinus Yohame pada pukul 09: 15 WPB.
Pada pukul, 09 .45 WPB Korlap Geby mamberasar dan Ketua KNPB kantius heselo
mengarahkan Masa aksi long much sambil berorasi dengan issue yaitu (a). Rakyat
Papua meminta Jurnalis Internasional dan lembaga pemerhati ke Manusian segera
ke Papua. (b) Segera Membuka Ruang Demokrasi Di Papua Agar Rakyat Papua Secara
Bebas Mengexpresikan Hak Politik Sesuai Dengan Hati Nurani.
Dari
kilo 10 masuk menuju ke kantor DPRD sorong Kota. Dengan yel-yel Referendum –yes.
Namun, pada pukul, 10. 00 wpb gabungan TNI,POLRI dan Brimob turun dengan
senjata lengkap menghadang masa aksi pertama di gunung jufri, Selanjutnya pada
pukul 11 .00 wpb tim negosiasi sedang nego,dengan Polres sorong pada saat itu
juga pihak keamanan/ Kepolisian turun dengan 1 patorli secara paksa mengambil
Atribut milik KNPB
Yaitu: Bendera KNPB 8 buah, spanduk, pamphlet, tali komando, dan bayu bergambar Bintang fajar 1 buah.
Yaitu: Bendera KNPB 8 buah, spanduk, pamphlet, tali komando, dan bayu bergambar Bintang fajar 1 buah.
Maka
masa aksi juga langsung kembali dengan tertib ke kilo 10 masuk di kuburan
Almarhum Tn Martinus Yohame. Pada pukul 12 00 wpb
Situasi mencekam, namun masa aksi tidak terpancing dengan kata-kata memancing emosi dari pihak kepolisian dan Inteljen, sehingga masa aksi memilih tenang di tempat dan kordinator aksi mengharap semua tidak terpancing karena aksi kami adalah aksi damai dan bermartabat serta menjunjung nilai kemanusiaan.
Situasi mencekam, namun masa aksi tidak terpancing dengan kata-kata memancing emosi dari pihak kepolisian dan Inteljen, sehingga masa aksi memilih tenang di tempat dan kordinator aksi mengharap semua tidak terpancing karena aksi kami adalah aksi damai dan bermartabat serta menjunjung nilai kemanusiaan.
STEKMEN POLITIK BANGSA
PAPUA BARAT
54
tahun Papua Barat dianeksasikan ke dalam NKRI merupakan malapetaka atas nasib
masa depan bangsa Papua. 1 Mei 1963 sampai dengan saat ini, pelanggaran HAM di
Papua terus berlanjut. Pembunuhan dan pemusnahan Ras melanesia secara
sitematis, masif dan terustruktur dilakukan oleh negara di Papua Barat. Untuk
menutupi genosida di Papua pemerintah mengisolasi wilayah Papua dari pantauan
Masyarakat Internasional. Pembunggaman akses bagi wartawan asing dan lembaga
kemanusiaan untuk mengujungi wilayah terus dibatasi dalam 5 dekade di Papua.
Presiden
Joko Widodo dalam kujungan kerja di Papua mengatakan bahwa, membuka akses bagi
wartawan asing untuk masuk ke Papua tetapi, masih ada pro dan kontra di jakarta
antara DPR RI, Menkopolhukam dan kementrian luar negeri serta Polda bahkan juga
Pangdam di Papua sampai dengan saat ini terus dipersoalkan. Hal ini menandakan
bahwa pernyataan Joko Widodo hanyalah Opini dan pencitraan nama baik Indonesia
terhadap sorotan dunia tentang kebebasan press di Papua. Dengan demikian belum
tentu wartawan asing akan masuk ke papua secara bebas untuk menjalankan
kegiatan jurnalismenya tetapi pasti akan dibatasi oleh negara.
Ruang
demokrasi pun terus dibungkam dengan dalil mengganggu keamanan negara. Rakyat
Papua Barat tidak memiliki Ruang Demokrasi untuk menyampaikan pendapat secara
bebas atau mengexpresikan keinginanya sesui dengan hati nurani tentang hak
–haknya terus rampas oleh negara. Hak politik terus dibungkam, hak ekonomi
terus dicuri, hak sumber daya alam yang dimilikinya terus diexplorsi, hak tanah
adat terus dirampas dan hak untuk hidup dibatasi dengan paksa menggunakan alat
negara, dengan stikmanisasi OPM, GPK Separatis dan KKB. Tidak ada ruang bagi
rakyat Papua Barat,untuk hidup secara bebas menikmati kekayaan yang melimpa di
tanah ini.
Segala bentuk dan siasat kolonial
Indonesia untuk menghalangi perjuangan pembebasan West Papua merupakan bagian
dari memperkokoh pendudukan kolonial Indonesia dan sebagai wujud dari praktek
neo kolonialisme yang sedang berlangsung diatas tanah Papua. Rakyat West Papua
harus menolak setiap tawaran kebijakan pembangunan Indonesia di West Papua yang
penuh dengan rekayasa. Bahwa tidak akan pernah ada keberhasilan pembangunan
Indonesia di West Papua selama hak penentuan nasib sendiri belum terlaksana.
Sebab, rakyat West Papua memiliki konsep ideologi pembangunan sendiri dalam
perspektif West Papua-Melanesia. Oleh sebab itu rakyat West Papua mendesak
Pemerintahan Joko Widodo untuk menghentikan kebijakan kolonialisme dan
kapitalisme di teritori West Papua.
Sejarah Papua Barat telah menjadi
kuat, sarat, semakin terbuka dan kadang-kadang meledak. Perjuangan kemerdekaan
Papua Barat tidak pernah akan berhenti atau dihentikan oleh kekuatan apapun
kecuali ketiga faktor (hak, budaya dan latarbelakang sejarah) tersebut di atas
dihapuskan keseluruhannya dari kehidupan manusia bermartabat. Rakyat Papua
Barat akan meneruskan perjuangannya untuk menjadi negara tetangga yang baik dengan
Indonesia. Rakyat Papua Barat akan meneruskan perjuangannya untuk menjadi
bagian yang setara dengan masyarakat internasional. Perjuangan akan dilanjutkan
hingga perdamaian di Papua Barat tercapai. Anak-anak, yang orang-tuanya dan
kakak-kakaknya telah menjadi korban kebrutalan ABRI tidak akan hidup damai
selama Papua Barat masih merupakan daerah jajahan. Mereka akan meneruskan
perjuangan kemerdekaan Papua Barat.
Berdasarkan
sejarah masa lalu diatas kami Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Mendesak :
1.
Mendesak kepada Pemerintah Indonesia Membuka Ruang Demokrasi secara jentelmen
dan bermartabat memberikan kebebasan untuk rakyat Papua Menentukan Nasib
Sendiri melalu Referendum apakah Rakyat Papua Ingin hidup dengan Indonesia atau
Merdeka sendiri lepas dari Indonesia.
2.
Meminta Kepada Pemerintah Indonesia
segera hentikan semua kebijakan politik dan pembangunan di papua barat sebelum
rakyat Papua Barat Menentukan Nasib Sendiri Melalui Referendum.
3.
Meminta Segera Membuka Ruang Demokrasi Di Papua Agar Rakyat Papua Secara Bebas
Mengexpresikan Hak Politik Seuai Dengan Hati Nurani.
4.
Rakyat Papua meminta Jurnalis Internasional dan lembaga pemerhati ke Manusian
segera ke Papua.
5.
Kami segenap rakyat papua Barat mendukung penuh ULMWP membawa West Papua Ke MSG
6.
Kami Rakyat Papua Barat mendesak kepada Seluruh organisasi perjuangan yang ada
dalam negeri Maupun Luar Negeri Segera Bersatu dalam satu Isu tunggal Yaitu,
Rakyat Papua Barat Mendukung ULMWP menuju Ke MSG
Demikian
setekmen Politik Bangsa Papua Atas perhatian tak lupa kami haturkan berlimpa
terima Kasih
KORDINATOR LAPANGAN
KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT (KNPB)
KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT (KNPB)
Kantius Heselo
Leonardus Turot
Ketua Sekretaris
Ketua Sekretaris
PENANGGUNG JAWAB
PARLEMEN RAKYAT DAERAH (PRD)
Wilayah Sorong Raya
Yulius Wondiwoy. Lili Imbir
Ketua sekretaris
Menindak lanjuti
Penanggung Jawab Politik Papua Barat
PNWP
Penanggung Jawab Politik Papua Barat
PNWP
Bucktar Tabuni
TEMBUSAN DISAMPAIKAN KEPADA YTH:
1. Pimpinan ULMWP di Tempat
2. Pimpinan Free West Papua
Campangin di Tempat
3. Pimpinan ILWP di Tempat
4. Pimpinan IPWP di Tempat
5. Pimpinan NRPB di Tempat
6. Pimpinan PNWP di Tempat
7. Pimpinan dan Tokoh-Tokoh Adat
Se-Wilayah Sorong Raya di Tempat
8. Pemerintah Republik Indonesia di
Tempat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar