Rabu, 20 Mei 2015

AMP: Bangsa Papua Melalui ULMWP Berhak Jadi Anggota Melanesia di Forum MSG

AMP Yogya - Solo

Yogyakarta, MAJALAH SELANGKAH -- Menanggapi aplikasi The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) sebagai wadah persatuan orgainsasi-organisasi perjuangan kemerdekaan Papua Barat untuk menjadi anggota tetapMelanesian Spearhead Group (MSG) yang akan dibahas para penteri luar negeri negara-negara anggota MSG pada 21 Mei 2015 mendatang, Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) yang bermarkas di Jawa-Bali gelar jumpa pers untuk mendukung ULMWP.

AMP menilai, ULMWP merupakan organisasi yang paling merepresentasikan keterwakilan rakyat Bangsa Papua Barat dalam forum MSG sebagai organisasi sub regional beranggotakan negara-negara Melanesia. 

Dalam release yang diterima majalahselangkah.com, AMP komite kota Malang, kota Semarang, kota Yogyakarta dan beberapa kota lain di Jawa dan Bali gelar diskusi dan mimbar bebas dan aksi turun jalan sebagai bentuk dukungannya terhadap ULMWP agar diterima dalam MSG sebagai anggota tetap. 

Dengan diterimanya bangsa Papua Barat menjadi anggota MSG, AMP berharap negara-negara Melanesia membantu Bangsa Papua melepaskan diri dari penjajahan Indonesia yang malah menghancurkan kualitas dan kuantitas orang Melanesia di Tanah Papua.

"Penyelamatan atas Pemusnahan Etnis Melanesia di West Papua, merupakan tanggung jawab bersama Rakyat serta Pemerintah Negara-negara di kawasan Melanesia," tulis AMP dalam releasenya.

AMP lebih lanjut menjelaskan, pengiriman militer pun hingga hari ini masih dilakukan dengan tujuan memuluskan pembungkaman kemerdekaan West Papua 1 Desember 1961 dan tujuan jangka panjang Pemusnahan Etnis Melanesia di West Papua, demi eksploitasi dan menguasai Sumber Daya Alam (SDA) West Papua. Pembungkaman ruang-ruang publik dilakukan di seluruh wilayah Papua Barat dengan kekuatan militer untuk menangkap dan memenjarakan, bahkan menghilangkan nyawa para penyampai pendapat di muka publik.

"Misalnya,  30-1 Mei 2015, terjadi penangkapan besar-besaran, , 269 aktivis telah ditahan karena bersama Rakyat Papua lainnya menggelar demonstrasi damai mengutuk penyerahan kekuasaan atas UNTEA kepada Indonesia 1 Mei 1963, yang merupakan penyelewengan hak politik Rakyat Papua yang sebelumnya telah merdeka tahun 1961," tulis AMP lagi.

Lanjut AMP, situasi Rakyat Papua diperparah dengan penembakan beruntun kepada Rakyat Sipil yang dilakukan militer Indonesia di Nabire, membuat situasi Rakyat Papua kini berada dalam kondisi 'darurat sipil' menjelang Konferensi Tingkat Tinggi MSG (KTT MSG). 

AMP menegaskan 3 hal. Pertama, "ULMWP merupakan representasi Rakyat Papua dan Kami mendukung penuh keanggotaan West Papua bersama keluarga besar Melanesia di Melanesian Spearhead Group (MSG)," tulis AMP.

Kedua, Rakyat Papua melalui ULMWP membutuhkan dukungan yang sebesar-besarnya dari rakyat dan pemerintah negara-negara Melanesia untuk bergabung bersama keluarga besar Melanesia melalui forum MSG.

Ketiga, "Papua New Guinea (PNG), Vanuatu, Fiji, Solomon Island, dan New Caledonia wajib bersuara demi membebaskan Rakyat Melanesia di West Papua dari Bahaya Pemusnahan Etnis Melanesia oleh Negara Republik Indonesia," tulis AMP. (SAL/014/MS)

Berikut Foto Dukungan AMP untuk ULMWP masuk Dalam Keanggotaan MSG



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar