Pdt. Zocrates Sofyan Yoman |
JAYAPURA- Seorang tokoh agama asal Pegunungan Tengah Pdt. Zocrates
Sofyan Yoman, mengatakan, Pemerintah/aparat keamanan dan rakyat Indonesia
jangan persalahkan rakyat Papua, terutama penduduk asli Papua, kalau Papua
lepas dari Indonesia dan berdiri sebagai negara berdaulat.
Pasalnya kata Socrates Yoman, selama hampir 52 tahun sejak 1 Mei 1963,
rakyat Papua tidak diurus dengan baik sebagaimana mestinya, tetapi yang terjadi
malah ditempatkan sebagai ‘musuh’ negara dengan berbagai lebel, seperti
stigma anggota OPM, separatis, pembuat makar dan berbagai macam label lainnya.
“Aparat keamanan Indonesia dengan mudah membantai orang asli Papua dan
pembunuhnya dilindungi, bahkan diberikan pangkat pahlawan nasional,” ungkapnya
kepada Bintang Papua via ponselnya, Minggu, (8/3).
Ditegaskannya, suara-suara yang menderita, tetesan air mata dan cucuran
darah mulai diperhatikan oleh komunitas internasional dalam semangat
solidaritas dan kemanusiaan. Kasus terbaru adalah masalah penembakan 4 siswa di
Paniai pada 8 Desember 2014 lalu yang pelakunya diduga aparat, tetapi aparat
masih saja dicari-cari alasan.
“Negara ini melindungi pembunuh atau melindungi rakyatnya. Harusnya
Indonesia belajar dari masalah penyebab lepasnya Timur Leste dari NKRI, itu
karena perilaku pemerintah dan aparat keamanannya,” tegasnya lagi.
Menurutnya, Papua memang tidak bisa dan sulit dipertahankan dalam
wilayah Indonesia. Karena kejahatan dan kekejaman negara terhadap rakyatnya
Papua sulit dikompromikan karena sudah diluar batas-batas kemanusiaan dan
kesetaraan. “ Jadi sudah waktunya Indonesia harus mengakhiri pendudukan dan
penjajahan di Tanah Papua,” katanya vokal .(Nls/don/l03)
0 komentar:
Posting Komentar