Jayapura, Jubi – Komite Nasional
Papua Barat (KNPB) melaporkan, Jumat (20/3/2015), sekitar pukul 15.00 waktu
Papua, aparat gabungan Brimob dan anggota kepolisian dari Polres Yahukimo telah
melakukan penggerebekan sekretariat KNPB wilayah Yahukimo yang terletak di
Jalan Heluk, dekat Pasar Baru, Kota Dekai. Polisi juga merusak sekretariat
serta menyita semua barang yang ada di dalamnya.
Ones Suhuniap, sekretaris umum KNPB
Pusat melalui surat elektronik yang dikirim kepada Jubi mengatakan, Polisi dari
Polres Yahukimo dan Brimob Polda Papua telah menembak tiga warga sipil dan tiga
anggota KNPB ditangkap di sekertariat KNPB Yahukimo.
Penggerebekan itu dilakukan aparat
sekitar pukul 16. 45 waktu Papua di distrik Silimo Kabupaten Yahukimo. Tiga
warga sipil yang ditembak itu adalah, Titus Giban (39) yang merupakan kepala
sekolah SD Suru-Suru, kena tembakkan di kaki, Simson Giban (39), yang merupakan
kepala kampung, kena tembak di perut dan Abong Giban (44), yang juga merupakan
kepala kampung di distrik Silimo kena tembak di tangan kiri tembus di tulang
punggung belakang.
Dalam penggerebekan itu, polisi juga
telah menangkap dan menahan tiga anggota KNPB Yahukimo. Penangkapan terhadap
tiga anggota KNPB terjadi pada hari yang sama sekitar pukul 17.00 waktu Papua
di sekretariat KNPB Yahukimo, di Jalan Heluk, Belakang Pasar Baru, kota Dekai.
Mereka yang ditangkap adalah Elkius Kobak (23), Putih Bahabol (28) dan Era
Kobak (26).
Suhuniap menjelaskan, polisi dan
anggota brimob juga membongkar sekretariat KNPB dan menyita sejumlah barang
milik KNPB.
“Penembakan dan pembongkaran
sekertariat KNPB tersebut terjadi pada hari ini jumat 20 maret 2015 pada pukul
15.10 waktu Papua,” ungkap Suhun melalui surat elektronik yang diterima Jubi,
Jumat (20/3/2015) malam.
Kata Suhuniap, dalam penangkapan dan
penembakan serta pembongkaran sekertariat KNPB oleh anggota brimob dan kepolisian
dari polres Yahukimo, mereka (Brimob dan polisi) datang ke sekretariat KNPB
dengan kekuatan penuh dan peralatan lengkap. Tanpa ada negosiasi dengan
pengurus dan anggota KNPB, mereka langsung mengeluarkan tembakan ke arah
sekertariat KNPB.
“ Tiga warga ini merupakan warga
yang berdomisili di kompleks seketariat KNPB,” jelas Suhuniap tentang tiga
warga yang ditahan polisi.
Lanjut Suhuniap, tiga anggota KNPB
yang ditangkap itu saat ini sedang ditahan di Polres Yahukimo. Sedangkan tiga
warga sipil yang ditembak, sementara mendapat perawatan di rumah sakit Yahukimo
dalam pengajagaan ketat oleh brimob dan kepolisian dari polres Yahukimo.
Sementara itu, ketua KNPB wilayah
Yahukimo, Serius Suhuniap, saat dikonfirmasi Jubi melalui telepon genggamnya
mebenarkan persitiwa tersebut. erius mengatakan, saat ini aparat masih sedang
melakukan penyisiran di rumah-rumah warga.
“Iya benar. Ada tiga warga sipil
ditembak oleh aparat dan tiga anggota KNPB Yahukimo sudah ditangkap dan saat
ini sedang di polres Yahukimo. Saat ini situasi di Yahukimo, khususnya di
Dekai, situasi sangat mencekam. Karena aparat masih melakukan penyisiran di
rumah-rumah penduduk. Sehingga banyak warga yang ketakutan dan banyak juga yang
melarikan diri ke hutan,” ungkap Serius.
Dari pihak kepolisian, seperti
dilansir kantor berita Antara, paska pembubaran paksa terhadap aksi pengumpulan
dana yang dilakukan anggota KNPB yang merupakan kelompok pro-kemerdekaan, Rabu
(19/3) di Dekai, anggota (KNPB) melakukan penyerangan dan melukai empat warga
sipil yang bermukim di ibukota Kabupaten Yahukimo.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol
Patrige di Jayapura, Kamis, mengatakan sesaat setelah membubarkan massa yang
dilakukan anggota Brimob dan Polres Yahukimo sekitar pukul 10.30 WIT dengan
mengeluarkan tembakan peringatan, massa kemudian menyerang sejumlah warga di
tempat yang berbeda.
Dari catatan kepolisian, korban
penganiayaan yang di lakukan anggota KNPB itu yakni Ani (35) mengalami luka
sobek di bibir bawah serta luka lebam di muka, Yohanes Palapesi mengalami luka
di keempat jari tangan kanan dan Acep Syaiful Hadi (28) yang merupakan karyawan
perusahaan penerbangan Susi Air mengalami luka lebam akibat sabetan parang di
bagian belakang. Noi Efrat Surirat (26) yang merupakan karyawan RSUD Dekai,
diserang saat berjalan menuju mobil ambulans.
Kerusuhan yang terjadi di Dekai ini
juga menyebabkan Kasat Intel Polres Yahukimo Ipda Budi Santoso mengalami
luka-luka. Bahkan senjata api laras pendek milik korban Ipda Budi dilaporkan
hilang saat korban dikeroyok massa KNPB, jelas Kombes Pol Patrige.
Seperti ditulis Jubi edisi 19 Maret
2015, polisi membubarkan aksi penggalangan dana untuk membantu diplomasi
The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) di Melanesia Spearhead
Group(MSG) yang dilakukan oleh KNPB Yahukimo. Pembubaran aksi ini berujung
konflik antara massa aksi dengan kepolisian. (Arnold Belau)
0 komentar:
Posting Komentar