JAKARTA -- Presiden Negara Rakyat Nusantara (NRN) Yudi Syamhudi Suyuti
menyatakan siap menggelar referendum di seluruh wilayah di nusantara. Langkah
ini diambil sebagai sebuah terobosan untuk mewujudkan kedaulatan Negara Rakyat
Nusantara (NRN).
“Ini juga terobosan secara
konstitusional untuk pembubaran NKRI,” kata Yudi melalui keterangan yang
diterima di Jakarta, Kamis (5/3/2015).
Menurutnya, Referendum akan diselenggarakan di seluruh wilayah bangsa-bangsa Nusantara yang saat ini berada dalam wilayah kesatuan Indonesia, yakni Papua Barat, Sunda, Jawa, Banten, Aceh, Maluku, Kalimantan, Makasar, NTT, dan seluruh Nusantara.
Referendum adalah sebuah langkah
politik demokratis dan merupakan hak konstitusi rakyat. Tujuan dari referendum
ini, mengembalikan kedaulatan Rakyat sebagai pemilik Negara.
“Ini agenda besar yang tentunya
memerlukan waktu, energi dan segala kekuatan. Oleh karena itu, agenda
referendum juga butuh persiapan matang, tidak asal-asalan, akan tetapi juga ada
target waktu. Ini, langkah-langkah NRN. Perjuangan kami serius dengan satu
ketetapan hati dan keyakinan, yaitu kemenangan Rakyat,” jelasnya.
Menurutnya, tantangan utama
referendum adalah menyadarkan Rakyat bangsa-bangsa Nusantara. bahwa Negara
Indonesia mendesak dibubarkan. Namun hal ini bukan karena tidak menghargai jasa
para pahlawan bangsa yang berdarah-darah untuk merdeka, ataupun berniat untu
memecah belah bangsa.
“Ini adalah langkah politik
strategis untuk mengembalikan hak-hak rakyat dan bangsa yang justru meneruskan
cita-cita para pahlawan dan pejuang kemerdekaan kita. Dan membangun strategi
bersatu dengan solidaritas dan kerjasama dengan kemerdekaan, bukan dengan
penguasaan monolitik,” tegasnya.
“Akan tetapi NRN tidak ingin
sekedar wilayah-wilayah bangsa merdeka namun diambil oleh kelompok oligarki,
lintah darat, atau imperialis, baik yang di dalam atau luar negeri. Kami ingin
keadilan tegak.”
Ia menegaskan bahwa langkahnya merupakan bentuk perwujudan Pancasila dalam praktek kebangsaan yang dilindungi Tuhan dan konstitusi, sesuai kondisi mutakhir jaman.
“Kita memperjuangkan kemerdekaan
bangsa-bangsa Nusantara, bukan demi kepentingan korporasi asing atau menjadi
boneka. Bahkan kita menentang ketidakadilan Barat lewat korporasi dan
penjajahannya yang dijalankan di tanah air dan cakrawala leluhur-leluhur kami.
Tapi kami menerima kerja sama yang saling menguntungkan.”
0 komentar:
Posting Komentar