KNPB dan PNWP Wilayah Nabire. Foto: Ist |
Nabire,
MAJALAH SELANGKAH -- Kepolisian Daerah (Polda), Kepolisian Resort
(Polres) Nabire membubarkan rapat pembenahan kepengurusan Komite Nasional Papua
Barat (KNPB) Wilayah Nabire, kemarin, Senin (16/2/2015), Pukul 12.00 waktu
setempat dan menyita sejumlah barang.
Mengenai barang
yang disita saat pembubaran ini, versi polisi berbeda dengan versi KNPB.
Juru Bicara KNPB
Wilayah Nabire, Desederius Goo dalam Jumpa Persnya di Kafe F-Tri Nabire,
Selasa (17/02/2015) mengatakan, barang-barang yang disita adalah Surat
Keputusan Pensiunan (SKP), bukti terimah gaji pensiunan (Karip), ijaza atas
nama Yerias Tebai, dan ijaza atas nama Yanuarius Gobai.
Sementara, Kepala
Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Patrige Renwarin dalam
Siaran Pers yang diterima majalahselangkah.com menjelaskan, barang-barang yang
disita antara lain surat-surat dokumen KNPB; peta perencanaan KNPB
bergambar 2 buah bendera Bintang Kejora; Tripleks bergambaran
Bendera Kejora; 7 buah sajam (kapak, celurit, pisau dan sangkur); 3
buah busur dan 41 anak panah; 15 potong pakaian yang bermotif loreng
serta gambar bendera Bintang Kejora; tas noken KNPB 2 buah; sepatu laras
4 pasang; dan 2 buah spanduk KNPB.
Tidak hanya itu,
polisi sebut, barang lain yang disita adalah HP dalam kantong; 6
unit sepeda motor; 1 buah kamera merk Sony; 1 dokumen berisi proposal
panitia konferensi KNPB Nabire dengan tema Melalui konfrensi ini kita membenahi
diri untuk menjadi lebih kuat; 4 buah permintaan sumbangan; 4 buah
selebaran yang berisi apakah Jokowi jawaban atas nasib bangsa Papua
barat; 4 buah formolir susunan kadin; 2 buah selebaran dari badan
pengurus pusat KNPB berisi arahan nasional; 1 buah skema daftar status
politik Papua barat; 1 rangkap selebaran berisi deklarasi Sarana untuk
persatuan West Papua; 1 buah selebaran berisi pertemuan Benny Wenda
dengan perwakilan PBB di Swiss; 2 rangkap struktur korlap KNPB; 1 buah
buku berjudul Hidup atau Mati dengan penulis Markus Halluk; 1 buah buku
persiapan materi pengajuan sidang istimewa parlemen nasional West Papua; serta
3 orang di sekitar TKP yaitu, Kristianus Yamai, 16 thn, SMK pertanian,
pelajar. - Zeth Yumai, 22 thun, SP 1 jlur 6 - Yunus Muyapa, 15thn, SMK
pertanian.
Barang-barang
sebagaimana disebutkan KNPB di atas tak disebutkan dalam keterangan Polisi. Dalam
keterangan KNPB juga tidak dijelaskan secara rinci soal barang yang disita.
Ketua KNPB Wilayah
Nabire, Sadrak Kudiai kepada majalahselangkah.com mengatakan, "Kami
membenahi kepengurusan KNPB Wilayah Nabire, sangat tidak mengganggu aktivitas
masyarakat Nabire. Kegiatan kami di dalam rumah. Apa alasannya sita barang dan
bubarkan kegiatan kami."
"Alasannya
tidak jelas sehingga kami secara tegas sampaikan kepada Polisi untuk kembalikan
barang-barang kami yang disita itu," pinta Sadrak.
Majalahselangkah.com tidak mendapatkan konfirmasi rinci dari kepolisian di Nabire soal barang yang disita maupun pembubaran ini. (Yohanes Kuayo/M
Majalahselangkah.com tidak mendapatkan konfirmasi rinci dari kepolisian di Nabire soal barang yang disita maupun pembubaran ini. (Yohanes Kuayo/M
0 komentar:
Posting Komentar