Pengurus KNPB Nabire saat jumpa pers. (Foto: Stevanus Yogi/Suara Papua) |
NABIRE, SUARAPAPUA.com --- Bertepatan
dengan masuknya Injil di Tanah Papua, Komite Nasional Papua Barat (KNPB)
Wilayah Nabire, menegaskan, rakyat West Papua di Nabire mendukung langkah
United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), mengajukan aplikasi ke
Melanesia Spearhead Group (MSG), kemarin.
Juru
Bicara KNPB Wilayah Nabire, Deserius Goo, kepadasuarapapua.com,
mengatakan, rakyat Papua di Nabire telah mengadakan doa dan aksi mendukung
langkah ULMWP.
“Kami
senang karena pengajuan aplikasi bertepatan dengan masuknya Injil di tanah
Papua," ujar Goo, didampingi sejumlah pengurus KNPB Nabire, saat
memberikan keterangan pers, Kamis (5/2/2015) sore, di Asrama Intan Jaya,
Kalibobo. (Baca: Mewakili
Bangsa Papua Barat ULMWP Resmi Ajukan Aplikasi Keanggotaan ke Sekretariat MSG).
Menurut
Goo, tanggal 5 Februari adalah hari bersejarah bagi orang Papua, dimana di
tanggal ini orang Papua mulai mengenal dan menemukan jati diri yang
sesungguhnya karena Injil dibawa masuk oleh Ottow dan Geisler.
"Semenjak
Injil masuk, saat itulah orang Papua menemukan jati dari yang sesungguhnya,
bahwa orang Papua adalah rumpun Melanesia, bukan Melayu atau apapun yang
sekarang sedang dibuat oleh Indonesia,” katanya.
“Jadi
stop bilang Papua itu bagian dari Indonesia. Rambut saja beda, kulit juga beda,
apalagi yang lain,” bebernya. (Baca: Rakyat
Papua Barat di Jayapura Gelar Doa Dukung Pengajuan Aplikasi ke Sekretariat MSG)
Ia
menambahkan, sebagai bentuk dukungan atas ULMWP, seluruh anggota KNPB Nabire
telah berpuasa dan melakukan ibadah seperti yang dilakukan oleh seantero Rakyat
Papua.
Sementara
itu, Sadrak Kudiai, Ketua KNPB Wilayah Nabire, memberikan apresiasi kepada
kerja-kerja ULMWP, karena hal itu merupakan langkah maju diplomasi dan
perjuangan rakyat Papua. (Baca: Ini
Hasil Simposium di Vanuatu; Tiga Faksi Besar Bersatu di Badan Nasional ULMWP).
“Sampai
kapanpun KNPB tetap mendukung kerja ULMWP, karena ULMWP dapat terbentuk melalui
perjuangan yang panjang, dimana tiga faksi besar rakyat Papua telah bergabung
menjadi satu, ini suatu peristiwa luar biasa," ujarnya.
Kudiai
meminta semua pimpinan dari tiga organisasi tersebut harus membuang sifat ego
dan dapat merendahkan diri. "Ini sebuah hal yang susah, tapi luar biasa
karena semua sudah bersatu dalam satu payung,” kata Sadrak. (Baca: Ini
Hasil Simposium di Vanuatu; Tiga Faksi Besar Bersatu di Badan Nasional ULMWP).
“Kami
KNPB sangat berterimakash kepada seluruh petinggi-petinggi dari berbagai negara
di Pasifik, persatuan gereja-gereja dan dewan adat Vanuatu yang sudah
memberikan waktu, tenaga dan pikiran untuk mendorong ULMWP ke MSG,” ucap dia.
Di
kesempatan yang sama, anggota PNWP Pusat, Bidang Hubungan Luar Negeri, Yafet
Keiya, mengatakan, rakyat Papua akan terus mendukung dan mendorong kerja-kerja
diplomasi ULMWP demi mencapai kemerdekaan West Papua. (Baca: ULMWP
Milik Rakyat Papua Barat, Bukan Milik Faksi Perjuangan!).
“Kami
parlemen akan tetap mendukung kerja-kerja dari diplomasi luar negeri dan dalam
negeri seperti terbentuknya ULMWP, karena kami tahu bahwa tujuannya hanya satu
yakni merdeka,” kata Keiya. (Baca: Tokoh
Perempuan Papua Berharap Rakyat Papua Bersatu di Dalam ULMWP). Editor:
Oktovianus Pogau
STEVANUS
YOGI
0 komentar:
Posting Komentar