Anthon Edowai, salah satu warga yang ditembak oleh Brimob di Dogiyai. |
Dogiyai,
KNPBNews, –
Tiga warga sipil ditembak oleh anggota BRIMOB POLDA Papua yang sedang
betugas di Kabupaten Dogiyai-Papua. Dari sejak Papua dianesasikan dalam
Republik Indonesia manusia Papua ditembak kapan pun dimanapun dan siapapun dan
dari segala kesatuan militer Republik Indonesia.
Selasa (2014/06/05) pagi, Sekitar pukul 10.00 waktu setempat, tiga warga sipil di Desa Epeida, Kabupaten Dogiyai, Papua, ditembak oleh anggota Brimob Polda (polisi) yangbertugas Kabupaten Dogiyai. Ketiganya adalah warga sipil, Anthon Edowai (32) tertembak di paha; Julius Anouw (27) tertembak di dada dan perut ditembak usus tumpah keluar.
“Benny
Goo, saksi di lokasi kejadian mengatakan kasus, tanpa memberikan peringatan,
petugas Brimob brutal menembak warga sipil yang berada di kantor polisi untuk
meminta pertanggungjawaban seorang sopir truk yang diduga menabrak dua warga
sipil.
“Insiden
itu dimulai ketika seorang sopir yang menggunakan truk dengan plat nomor 9903
menabrak dua warga sipil atas nama Yusten Kegakoto (18) dan John Anouw (20).
Mereka dipukul at 6:40 Wit. ”
“Masyarakat tidak menerima
dan datang ke kantor polisi untuk meminta pertanggungjawaban driver, tanpa
pertanyaan, seorang Brimob langsung menembak kerumunan, dan tiga orang yang
menjadi korban,” kata Goo.
“Tiga
warga sipil, lanjut Goo, sedang dirawat di Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Dogiyai, dan masyarakat sendiri menuntut akuntabilitas polisi,
dalam hal ini unit Brimob atas insiden penembakan.
“Dua
pemuda dipukul oleh rumah ibadah baru, karena balap-balap sopir truk dengan
kendaraan, sehingga dapat menekan dua warga sipil. Kita tahu bahwa driver ini
membawa bahan makanan dari Nabire ke Dogiyai untuk dijual di Kios. Jadi
orang-orang harus meminta tanggung jawab pengemudi, “kata Goo.
Berikut Kronologisnya:
Berikut Kronologisnya:
Senin,
5 Mei 2014 malam, Gereja Kingmi Papua di Digikotu Moanemani menggelar
acara puji-pujian seperti biasanya. Malam pujian-pujian digelar hingga pukul
05.00 pagi waktu setempat. Yuncen Kegakoto (18) dan Lasarus Anouw (20)
pulang ke rumah menggunakan kendaraan roda dua (motor).
Kedua
korban tiba di tanjakan Epeida dan melaju naik ke atas bukit. Mereka bertemu
dengan truk yang melaju dari arah kota Nabire. Motor dan truk masing-masing
tidak dapat mengendalikan dan terjadi tabrakan maut.
Kira-kira pukul 06.00 waktu setempat, warga menemukan Lasarus Anouw dan Yuncen Kegakoto tak bernyawa. Lasarus Anouw didapati tali perut keluar dan Yuncen Kegakoto pata tulang paha.
Yuncen
Kegakoto berumur 18 tahun. Ia adalah pemuda di kampung Apagougi dan berprofesi
sebagai petani. Ia masih belum menikah. Sementara Lasarus Anouw berumur 20
tahun dan berasal dari kampung yang sama. Lasarus juga adalah pemuda kampung
dan bertani.
Sementara
itu, Ketua Komisariat Diplomasi Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah
Dogiyai, Marsel Edowai mengatakan, “ sopir truk yang mengendarai
truk bernomor polisi DS 9903. Ia dikabarkan membawa barang-barang kios
milik pengusaha di Dogiyai. Saat warga menemukan dua korban itu, sopir truk
tidak ada di tempat kejadian perkara (TKP). Dikabarkan, ia menyelamatkan diri di
pos Brimob di kota Moanemani.
Warga
kemudian membawa dua korban itu untuk disemayamkan di rumah duka. Dalam waktu
beberapa jam saja, informasi tentang tabrakan menyebar kepada sahabat dan keluarga
mereka di beberapa kampung.
Kira-kira
pukul 06:40 waktu setempat, warga sudah memadati pos Brimob. Warga bernegosiasi
untuk meminta sopir dikeluarkan dari pos untuk memintai
pertanggungjawaban dan mencari solusi. Brimob menolak, negosiasi tidak
membuahkan hasil dan warga semakin marah.
Brimob
yang berada di pintu masuk pos mulai terdesak dan marah. Lalu, Brimob
melepaskan tembakan beberapa kali. Tembakan lainnya mengenai 3 warga
sipil. Mereka yang terkena tembakan atas nama Yulius Anouw (27) terkena peluru
kikis di dada dan mengakibatkan luka cukup dalam, Anthon Edowai (28) tertembak
di paha kiri, dan Gayus Auwe (32) terkena serpihan peluru di dada dan kaki
kiri.
Kira-kira pukul 11.30 sempat dilangsungkan pertemuan tertutup antara Asisten III, Kapolsek dan Koramil untuk membicarakan kondisi keamanan daerah. Akses jalan dari Nabire ke pedalaman siang tadi hingga malam ini sepi.
Sumber: http://knpbnews.com
0 komentar:
Posting Komentar