Sepnat Anouw, salah satu warga yang terkena serpihan peluru tembakan peringatan oleh Brimob di Dogiyai. Foto: MS |
Dogiyai,
MAJALAH SELANGKAH --Pagi tadi, Selasa (06/05/15),
sekitar pukul 06.40 WIT, Justen Kegakoto dan Lasarus Anouw ditabrak truk
barang hingga tewas di Epeida, Jalan Trans Nabire-Illaga, Moanemani Ibu
Kota Kabupaten Dogiyai Papua. Sopir truk lari dan mengamankan diri
di Polsek Moanemani.
Warga
yang tidak terima dengan peritiwa ini datang ke Polsek Moanemani meminta
aparat kepolisian menyerahkan sopir truk itu untuk dimintai pertanggungjawaban.
Polisi melakukan negosiasi tetapi tidak membuahkan hasil. Warga marah dan
melempari Polsek dan Pos Brimob di Moanemani.
Menyikapi
hal itu, Brimob mengeluarkan beberapa kali tembakan peringatan dan mengenai 3
orang warga. Mereka atas nama Sepnat Anouw terkena peluru kikis di dada dan
mengakibatkan luka cukup dalam, Anton Edowai tertembak di paha kiri, dan Gayus
Auwe terkena serpihan peluru di dada dan kaki kiri.
Sementra
itu, seorang tukang bangunan bernama Melky (warga Toraja) ditemukan tewas di
belakang pos Brimob, tepat di areal bangunan yang sedang dikerjakannya. Ia
dikabarkan ditikam oleh warga yang tidak terima dengan penembakan yang
dilakukan Brimob. Sementara, satu orang tukang bangunan lainnya terkena
lemparan batu di kepada dan mengalami luka.
Korban
tewas (Melky) dan korban luka-luka lainnya, siang tadi, dibawa ke Nabire
menggunakan AviaStar. Sementara, 2 korban tabrakan masih disemayamkan di rumah
keluarga di Dogiyai.
Pantauan majalahselangkah.com,
korban tewas (Melky) langsung dibawa pulang oleh keluarga ketika tiba di
Nabire. Sementara, 4 korban luka-luka sedang dirawat intensif di
RSUD Nabire.
Hingga
berita ini ditulis, kelurga dan keramat 4 korban luka-luka itu memadati RSUD
untuk memastikan keadaan mereka.
Sementara,
aparat kepolisian sedang berjaga-jaga di sana bersenjata lengkap. Situasi di
RSUD kondusif. Sementara, kondisi di Dogiyai dikabarkan mencekam, tidak ada
aktivis masyarakat dan perkantoran.
Yonatan
Kegakoto, keluarga korban, kepada sejumlah wartawan di depan RSUD mengatakan,
pihaknya menyesalkan kelambanan aparat untuk tangani kasus ini saat kejadian
pagi hari.
"Kalau
begitu dengar ada tabrakan, polisi mestinya datang ke lokasi untuk mengambil
data. Trus, melakukan komunikasi dengan keluarga korban agar konflik tidak
meluas dan tidak korban seperti ini," tuturnya.
Yonatan
menghimbau kepada semua keluarga untuk menahan diri agar konflik tidak
meluas."Saya mau masalah ini tidak meluas. Saya tidak ingin pelayanan
pemerintahan di Dogiyai dan Nabire menjadi terganggu. Saya juga tidak mau
ada korban baru. Aparat harus segera tangani secara professional dan masyarakat
mencari solusi damai agar tidak ada korban lagi," harap Yonatan.
Diketahui,
polisi hingga saat ini belum memberikan keterangan soal plat nomor
polisi truk dan nama sopir yang menabrak untuk mengantisipasi
hal-hal yang tidak diinginkan.
Komunikasi majalahselangkah.com dengan
Kapolres Nabire dan Kapolsek Moanemani belum membuahkan hasil untuk meminta
keterangan tambahan terkait peristiwa ini. (GE/003/MS).
Sumber: http://majalahselangkah.com
Sumber: http://majalahselangkah.com
0 komentar:
Posting Komentar