Yahukimo
01 Mei 2014. Rakyat
Papuan Barat wilayah Yahukimo turun jalan menaolak hari anek sasi bangsa
papua Barat 01 Mei 1963, Rubuan orang turun jalan dengan membawa berbagai
tulisan pamplet spanduk dan juga membawah alat budaya sebagai Indentitas Bangsa
Papua.
Aksi
menolak Hari Aneksasi yang dimediasi oleh KNPB tersebut dimulai sejak pukul
08,00 WPB sampai dengan berakhir Pada pukul 17.00 WPB . masa berkumpul di
berbagai titik lalu berkabung di jalan Gunug dan menuju di lapangan kantor
Bupati lama sebagai tempat atau titik sentral aksi Demo damai tersebut.
Pada
pukul 12.50 WPB masa berkumpul di lapagan kantor Bupati lama Kabupaten Yahukimo
dan melakukan orasi -orasi politik dari berbagai komponen rakyat yang
hadir di dalam aksi demo. dalam orasi -orasi politik dari sejumlah orator
menolak kekuasan NKRI di Papua Barat Sejak 01 Mei 1963 sampai sat ini, sedang
menjajah Bangsa Papua dengan kekuatan militernya untuk mempertahankan kekuasaan
di Papua Barat.
Bukan
hanya orasi politik dari sejumlah Pamplet yang bertuliskan menolak hari
Aneksasi dan menolak tegas pemilihan persiden 2014, selain itu ada tulisan di
pamplet disebutkan Boikot Pilpres 2014 dan solusi, Referendum sega di Papua
barat.
Selain
itu ketua KNPB wilayah yahukimo Arinus suhuniap meluli ponsel selulernya
melaporkan kepada suara duka dari papua bahwa, aksi demo damai yang
dimediasi oleh Komite Nasional Papua Barat KNPB tersebut dihadiri oleh seluruh
rakyat di lapangan kantor Bupati lama tersebut berjalan aman dan tertib
tegasnyan.
Lebih
Lanjut ketua KNPB mengatakan bahwa, yang menjadi Tuntutan rakyat Papua wilayah
Yahukimo adalah:
Pertama :
Tolak Aneksasi Bangsa Papua Barat ke dalam NKRI dan menuntut hak penetuan Nasib
Sendiri (Self Deremination) Bagi Bangsa papua Barat;
kedua :
Menolak dengan tegas Pemilihan Persiden Rebupulik Indonesia (PILPRES 2014) di
tanah Papua dan Solusi Referendum di Papua;
Ketiga :
Menyerukan Kepda seluruh rakyap Papua Boikot Pilpres 2014 tidak dengan
menggunakan cara kekerasan, tetapi hakm untuk tidak terlibat dalam pencoblosan
di TPS, karena rakyat Papua Barat akan menentukan Nasib Masa depan mereka
melalui "Referendum";
Yang ke
Empat : PBB,Amerika Serikat, Belanda dan Indonesia harus bertanggung jawab atas
Nasib bangsa Papua Barat, karena persengkongkolan di level Internasional sampai
dengan Penyerahan Adminitrasi Papua Barat sera sepihak kepada Indonesia oleh
UNTEA, untuk kepentingan Ekonomi AS di papuategasnya.
kemudian
Ketua PRD wilayah yahukimo Aminus Balingga mengatakan melalui poselnya kepada
suara duka dari Papua bahwa, kami PRD Yahukimo menolak dengan
tegas hari Aneksasi Papua Barat, 1 Mei 1963 oleh UNTEA kepada Indonesia
karena Bangsa Papua Barat Belum pernah diberikan kesempatan untuk menetukan
nasibnya Sendiri.
Lebih
lanjut Aminus Menyeruhkan kepada rakyat untuk Boikot Pilpres 2014 dan Menuntu
digelarnya Referendum di Papua Barat tegasnya.
0 komentar:
Posting Komentar