Dalam sejarah bangsa yang penuh luka dan darah ini, kita sedang menyaksikan dua jenis tentara: mereka yang menjadi pion kekuasaan penjajah dan mereka yang berjuang dengan nyawa untuk kemerdekaan bangsanya. Sejarah selalu mengutuk penjajah dan memuliakan pahlawan.
Tentara kolonial adalah mereka yang dengan rela menjual jiwa dan nurani untuk mengabdi pada penjajah. Mereka menggadaikan kehormatan demi sepotong kekuasaan dan kenyamanan sementara. Mereka bagian dari penindas, boneka yang bergerak atas perintah tuan-tuan yang menindas. Demi apa? Demi uang yang kotor, demi pujian yang palsu, demi kekuasaan yang akan berakhir. Mereka adalah pengecut, yang memilih jalan paling hina dengan menindas kemanusiaan bangsa jajahan.
Namun, tentara pejuang kemerdekaan mereka berdiri gagah berani, bertarung tanpa pamrih demi satu impian mulia: kemerdekaan. Mereka rela mengorbankan segala-galanya demi kebebasan dan martabat bangsanya. Dengan darah dan air mata, mereka menghadapi musuh yang bersenjata lengkap. Mereka adalah lambang keberanian, kehormatan, dan cinta yang tak terbatas pada bangsanya. Mereka tak butuh pujian, tak mencari harta. Yang mereka inginkan hanyalah kebebasan, kebenaran, dan keadilan bagi bangsanya.
Untuk bangsa terjajah, kemerdekaan bukanlah mimpi, tetapi kenyataan yang harus diwujudkan dengan darah dan air mata. Jangan biarkan pengorbanan para pahlawan kita sia-sia. Biarlah penjajah tahu bahwa bangsa ini takkan pernah tunduk! Kita akan merebut kembali apa yang menjadi hak kita, dengan setiap tetes darah terakhir, dengan setiap nyawa yang kita korbankan.
Ditulis oleh : Tuan Viktor F Yeimo Jubir Internasional KNPB
0 komentar:
Posting Komentar