MENUJU
Ke- MSG; Solusi Masalah Papua
==================================
==================================
Persoalan
Papua kini bukan lagi masalah domestik. Bukan lagi soal ketimpangan
pembangunan. Saat ini masalah Papua sesungguhnya adalah masalah sengketa status
sejarah yang menimbulkan pelangaran HAM berat. Fakta pelangaran HAM berat
selama ini di Papua telah menarik perhatian sudara/i Melanesia yang tergabung
dalam MSG. Ruang penyelesaian Papua tidak memungkinkan lagi untuk diselesaikan
secara domestik antara Papua dan Pemerintah Jakarta, sebab selama ini
pemerintah benar-benar mengabaikan aspirasi rakyat Papua dan mendekatinya
dengan kekerasan militer. Pendekatan pembangunan terus dipaksakan sebagai
solusi utama isu politik Papua, namun faktanya otsus gagal dan hanya uang yang
diberikan sementara kewenangan penuh untuk memproteksi orang asli Papua
ditahan.
Masuknya
ULMWP sebagai observer di dalam MSG tentu adalah keberhasilan diplomasi aktivis
pro-kemerdekaan rakyat Papua di Pasifik. Kehadiran ULMWP semakin membuktikan
kepekaan spirit regionalisme yang sedang dikonsolidasikan. Munculnya
regionalisme baru di berbagai belahan dunia dengan tujuan dapat mengatasi
permasalahan bersama anggotanya yang berada di satu zona wilayah dan zona
sosial kultural yang sama. Regionalisme (MSG) dalam awal pembentukanya telah
memberikan konsentrasi terhadap isu Papua merdeka, ini adalah wujud aplikasi
nyata daripada spirit regionalisme dalam konteks politik. Namun dalam
prosesnya, dinamika politik MSG tidak lagi menjadi objektif. Lobi-lobi politik
Indonesia kepada anggota MSG terkait isu Papua, membuat sebagian anggota MSG,
seperti PNG, tidak lagi objektif terhadap konflik dan pelangaran HAM Papua.
Lobi
politik Indonesia dan lobi politik ULMWP terus berlanjut dalam agenda-agenda
Meeting MSG. Masing-masing berhasil memenangkan opini anggota (members) MSG.
Agenda MSG mengenai persoalan Papua tetap dijadikan isu dominan dalam
pembahasan agenda regional. menarik, dalam pertemuan lanjutan pada bulan
Desember, awalnya Indonesia menolak kehadiran ULMWP dalam pertemuan para
menteri dan pejabat senior yang diselenggarakan di Lautoka, Fiji pekan ini. dan
West Papua (ULMWP) satu meja untuk membahas status keanggotaan keduanya untuk
menjadi anggota penuh MSG. Fiji dan PNG (terutama menteri luar negerinya).
Sementara, Vanuatu, Solomon Islands, dan FLNKS akan mendukung ULMWP menjadi
anggota penuh MSG. Keputusan politik ada di pertemuan Pemimpin Negara-negara
yang tergabung dalam MSG pada tanggal, 20 Desember 2016 di Vanuatu.
#ipouabadi_Mecky medagii Yeimo
0 komentar:
Posting Komentar