TPN-PB/OPM MENGIBARKAN BENDARA MORNING STAR SETENGAH TIANG DIMARKAS EKAMONALA ATAS TEWASNYA PANGGLIMA TPN-PB WILAYAH MEE-PAGO BERSAMA ANGGOTANYA |
Tentara
Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Panglima Komando Daerah Pertahannan
(PANGKODAP) Paniai ditembak mati oleh militer Indonesia pada 30 April 2015, di
Nabire Kampung Sonaba. Selain Panglima TPNPB Paniai Leo Magai Yogi, tiga orang
anggota TPNPB luka-luka dirawat di Rumah Umum Sakit Daerah (RSUD) Nabire.
Tiga
orang anggota diantaranya, Yulianus Nawipa, Marten Magai dan Melianus Muyupa.
Ketiga anggota tersebut kena luka tembak, yang dirawat di RSUD Nabire. Namun
pada tanggal 1 Mei 2015 laporan yang diterima admin komnastpnpb.net, ada dua
orang lagi tewas yang di rawat di rumah sakit.
Upaya
pertolongan tim medis di RSUD Nabire gagal, akibatnya dua orang tersebut
meninggal dunia dari rumah sakit karena mengalami luka tembak oleh militer
Indonesia bagian dada, dan perut. Sementara satu orang yang kritis dikabarkan
bawa ke Jayapura, namun belum dapat dipastikan di Rumah Sakit Banyangkara atau
Polda Papua.
Situasi
di Nabire tidak kondusif setelah penembakan Panglima TPNPB Paniai dan
anggotanya ini terjadi hingga berita ini ditulis. Hal itu dapat disampaikan
langsung oleh salah satu anggota TPNPB di Nabire ketika memberikan laporan
terkait peristiwa ini kepada admin media komnastpnpb.net, (2/5/2015).
Keterangan
singkat yang diterima via telepon ini hari, bahwa Panglima TPNPB Paniai bersama
anggotanya, dari Nabire menuju Paniai. Aparat militer Indonesia hadang mobil
yang ditumpangi di kampung Sonaba Distrik Nabire pada 30/04/2015. Aparat tanpa
katakan sesuau ataupun tidak untuk menangkap mereka tetapi langsung melepaskan
tembakan hingga semuanya kena tembakan peluru, dan Leo Magai Yogi tewas
ditempat. Lainnya luka-luka dilarikan ke rumah sakit Nabire.
Terkait
insiden penembakan ini, Kepala Staf Umum Mayor Jenderal. Terianus Satto,
mengatakan kami akan turut berduka cita atas Militer Indonesia menewaskan satu
Panglima Paniai di Nabire. “kami turut berduka cita dan saya menyeruhkan kepada
semua KODAP di Papua untuk duka Nasional atas ditembak Mati Panglima Paniai”,
kata dia.
Tambah
dia, “saya berharap semua panglima KODAP harus jaga diri baik-baik agar tidak
terulang seperti yang terjadi di Nabire. Setiap anggota TPNPB wajib kawal
pimpinan dan semua Panglima KODAP tidak perlu akses ke kota”, tegas Satto. Hal
ini sangat prihatin untuk setiap KODAP di Papua anggota TPNPB harus kawal ketat
panglima masing-masing, jangan kecolongan terjadi atau beri peluang untuk musuh
mendapat para pimpinan TPNPB.
Sumber: www.komnastpnpb.net
0 komentar:
Posting Komentar