Perdana Menteri Vanuatu, Joe Natuman. Photo: RNZ / Kim Baker Wilson |
Jayapura,
Jubi – Perdana Menteri Vanuatu, Joe Natuman membantah pernyataan Menteri Luar
Negeri Vanuatu, SatoKilman yang memberikan pernyataan Vanuatu berniat membuka
Kedutaan Besar Vanuatu di Jakarta.
“Setiap
kebijakan hubungan diplomatik pemerintah Vanuatu, untuk membuka kedutaan besar
di negara manapun, termasuk hubungan diplomatik dengan Indonesia, harus
diputuskan oleh pemerintah saat ini,” kata Natuman, melalui rilis pers yang
diterima Jubi, Selasa (21/4/2015).
Natuman
sekaligus mengklarifikasi pemberitaan di media-media luar negeri tentang
keinginan membuka Kedutaan Besar Vanuatu di Indonesia.
“Tidak ada kebijakan seperti itu (membuka kedutaan besar Vanuatu di Jakarta)
saat ini, sejauh apa yang diputuskan pemerintah Vanuatu. Saat ini kami memiliki
banyak pekerjaan saat ini, setelah topan Pam,” ujar Natuman.
Natuman
meminta media di Indonesia untuk tidak menghiraukan komentar yang
dibuat oleh Menteri Luar Negeri Vanuatu, berkaitan dengan pembukaan Kedutaan
Besar Vanuatu yang disampaikan Kilman kepada Menteri Luar negeri Indonesia,
Minggu (19/4/2015).
“Kami
memberikan perhatian kami terhadap Papua Barat dan berdiri bersama mereka
menghadapi setiap pelanggaran Hak Asasi Manusia yang dihadapi bangsa Papua
Barat. Vanuatu harus melihat segala aspek sebelum masuk pada rencana
berikutnya, seperti meningkatkan hubungan diplomatik dengan Indonesia ke level
yang lebih tinggi. Pembukaan Kedutaan Besar Vanuatu di Indonesia bukan
prioritas Vanuatu,” tegas Natuman.
Usai
pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri RI RetnoL.P. Marsudi dengan
SatoKilman, di sela-sela di sela-sela pelaksanaan Pertemuan Tingkat Pejabat
Tinggi Konferensi Asia Afrika (KAA), Menlu Indonesia mengatakan Pemerintah
Indonesia menyambut baik keinginan Pemerintah Vanuatu untuk membuka kantor
kedutaan besar di Jakarta.
“Pemerintah
Vanuatu telah memutuskan untuk segera membuka kedutaan besar Vanuatu di
Jakarta. Saya kira kita cukup senang dan bangga serta menyambut baik keputusan
Vanuatu membuka kedutaan di Indonesia,” kata Menlu Retno.
Dalam
Pertemuan dan Peringatan 60 Tahun KAA yang mengangkat tema “Memajukan Kerja
Sama Selatan-Selatan”, Vanuatu hadir sebagai negara peninjau.
Natuman
diundang secara resmi untuk menghadiri Pertemuan dan Peringatan 60 Tahun KAA
ini. Namun ia menunjuk Menteri Luar Negeri, SatoKilman untuk menghadiri
undangan ini karena sebagai Perdana Menteri, Natuman harus memimpin setiap
langkah pembangunan kembali negaranya setelah dihantam topan Pam. (Victor
Mambor)
0 komentar:
Posting Komentar