Sekjen Presidium Dewan Papua, Thaha Alhamid (Dok. Jubi) |
Nabire,
Jubi – Thaha Al Hamid, Sekertaris Jenderal Dewan Persidum Papua (PDP)
mengatakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) harus berani mengubah hasrat
membunuh dan membantai orang Papua menjadi hasrat membangun orang Papua.
“Sudah
terlalu lama laras senjata aparat Indonesia mengarah ke rakyat papua. Sudah
puluhan ribu nyawa melayang karena kejahatan internal ini. Panglima TNI harus
berani alihkan hasrat bunuh orang Papua berubah menjadi hasrat membangun orang
Papua,” katanya kepada Jubi melalui pesan singkatnya dari Jakarta, Selasa
(6/1).
Thaha
menegaskan kepada TNI agar lebih mengedepankan pendekatan terirorial daripada
pendekatan militer dalam membangun Papua. “TNI harus kedepankan pendekatan
teritorial. Berhenti dengan gaya Rambo, siap tempur. Siap bantai rakyat,”
tegasnya.
Lanjut
Thaha TNI akan dicintai dan menjadi bagian integral yang sama menderita bersama
rakyat, tersenyum dan bahagian bersama rakyat kalau lebih mengedepankan
pendekatan membangun.
“Itulah
TNI yang reformis dan professional. Saya percaya TNI memiliki seluruh
persyaratan untuk mengubah dirinya kearah itu,” tegasnya.
Secara
terpisah, Pater Nato Gobay meminta agar aparat tidak membunuh umat Tuhan di
Tanah Papua.
“Pemerintah
dan aparat militer baik TNI mapun Polri, tolong jangan lakukan penembakan
terhadap umat saya. Tidak lama ini aparat sudah menembak mati lima anak muda
yang menjadi harapan bangsa ini. Itu terjadi di kampung saya. Saya minta jangan
lagi melakukan penembakan terhadap umat saya,” tegasnya di gereja Kristus
Sahabat Kita (KSK) Bukit Meriam, Nabirea, Selasa (6/1).
“Saya
tidak mau lihat lagi. Saya tidak mau dengar lagi kamu (aparat-red) tembak lagi
umat saya di tanah Papua ini kedua kalinya. ‘Me wagi kouko daa’ tidak
boleh membunuh. Manusia Papua itu bukan kus-kus yang harus diburu terus. Harus
menciptakan damai di tanah Papua. Bukan menciptakan konflik,” tegas Pater Nato. (Arnold
Belau)
sumber: tabloidjubi.com
0 komentar:
Posting Komentar