AUSTRALIA,
SUARAPAPUA.com --- Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Papua Barat,
yang jatuh pada 1 Desember, Free West Papua Campaign (FWPC), melalui halaman
Facebook, mengabarkan, bahwa aksi demo damai dan pengibaran bendera bintang
kejora akan dilangsungkan di 10 kota di Australia.
Di
Kota Brisbane, puluhan massa aksi melangsungkan demonstrasi damai di depan King
George Square, yang digelar sekitar pukul 11.30 waktu setempat.
“1
Desember adalah tanggal khusus untuk semua orang Papua Barat. Dua tahun
kemudian Papua Barat diserbu oleh militer Indonesia dan sejak saat itu diduduki
secara brutal, dengan ratusan ribu orang Papua tewas,” ujar panitia aksi dalam
laman Facebook mereka.
“Sejumlah
aktivis Papua berada di penjara karena mengibarkan bendera, termasuk Filep
Karma, yang saat ini menjalani 15 tahun penjara hanya karena menaikkanbendera
Bintang Kejora pada 1 Desember 2004.”
“Bertepatan
dengan ulang tahun ke-53 ini, kami akan rayakan lewat pemutaran film, festival
media, dan musik. Kami memberikan dukungan kepada kemerdekaan Papua Barat,”
tulis panitia aksi di laman Facebook mereka.
Di
Kota Pert, aksi akan dilangsungkan di Konsulat Indonesia, yang terletak di 134
Adelaide Terrace PO Box 6683, East Perth, WA, 6892. Massa juga akan mengibarkan
bendera bintang kejora di depan kantor ini.
Wiwince
Pigome, inisiator aksi mengatakan, “Kami menuntut hak penentuan nasib sendiri.
Menurut
Wiwince, sejak tahun 1961, orang Papua Barat telah ingin berdaulat dan merdeka
dari Republik Indonesia.
“Perjuangan untuk mencapai kamerdekaan dilakukan karena sejarah panjang
penindasan, kekerasan dan pembatasan kegiatan jurnalistik dari Jakarta, serta
karena keterlibatanpemerintah Indonesia,” kata perempuan kelahiran Paniai ini.
Di
kota Darwin, aksi dilangsungkan sejak pukul 07.30 waktu setempat, di Bagot Rd
Overpassa, yang dilanjutkan dengan upacara pengbaran bendera bintang kejora.
Aksi
juga di langsungkan di Kota Alice Springs, sejak pukul 06:30 waktu setempat;
Disini, massa aksi berkumpul menyampaikan orasi untuk kemerdekaan Papua Barat.
Di
Kota Sydney, aksi dilangsungkan di Balai Kota Sidney, sekitar pukul 10.00 waktu
setempat. Aksi juga dilakukan dengan mengunjungi konsulat Indonesia menggunakan
bus.
Di
Welington, aksi dikordinir oleh Peace Movement Aotearoa,
dan dilangsungkan di Kantor Parlemen Welington, dan berlangsung sekitar pukul
13.00 waktu setempat.
“Rakyat
Papua Barat membutuhkan solidaritas dunia, termasuk dari Aotearoa Selandia
Baru,” tulisnya.
Di
Auckland, aksi dilangsungkan di pantai, tempat yang menjadi pusat tamasya warga
Aucland; Aksi ini dilakukan oleh beberapa perempuan Auckland yang mendukung
kemerdekaan Papua.
Aksi
juga berlangsung di Tasmania, New Castle; Serta beberapa negara di dunia,
seperti Vanuatu, Inggris, Turki, Malaysia, Papua New Guinea, dan Ghana.
“AktivisPapua
di seluruh dunia akan merayakannya, ini menunjukan bahwa mereka ingin hak
menentukan nasib sendiri, dan bebas dari Indonesia. Kami di Brisbane berkumpul
di King George Square, dan menaikkan bendera Bintang Kejora untuk solidaritas
dengan rakyat Papua dan perjuangan mereka untuk kemerdekaan,” tulis panitia
aksi.
Di
Melbourne, aksi dilangsungkan di Federation Square, pukul 11.30 waktu setempat,
dan dilanjutkan dengan pemutara film Papua tentang pelanggaran HAM di Papua
berjudul “Isolate”. Aksi ini di koordinir langsung oleh Black Orchid Stringband.
Kami
menuntut kepada pemerintah Indonesia untuk mengizinkan media internasional dan
wartawan memasuki Papua Barat,” katanya.
Sedangkan
di Selandia Baru, aksi juga dilangsungkan di pusat jalan utama. Di kota
Christchuch, aksi dilangsungkan dengan mengibarkan bendera bintang kejora di
sudut jalan Durham dan Kilmore.
Peace Movement Aotearoa dalam
laman facebook mengataka, 1 Desember adalah hari kemerdekan Papua Barat, dan
menandai lima puluh tiga tahun kemerdekaan Papua Barat yang diberikan Belanda
pada tahun 1961.
“Di
Papua Barat, orang memperingati Hari Kemerdekaan dalam berbagai cara, termasuk
menaikkan Bintang Kejora, meskipun ancaman penangkapan dan pembunuhan.”
“Dalam
tahun-tahun sebelumnya, militer dan polisi Indonesia telah merespon dengan
peningkatan penindasan dan kekerasan di hari ini. Pemerintah akan menangkap dan
membunuh orang-orang yang mereka anggap sebagai aktivis pro-kemerdekaan.”
Ghana Amerika Latin |
Austalia Barat, Perts |
Selandia Baru |
Spanyol |
Australia, Melbourne |
Austalia, Brisbane |
Selandia Baru |
Darwin Australia |
0 komentar:
Posting Komentar