Kadis Paniai Timur, Pius Gobai dan Rufinus Zonggonau, Kadis Bibida. Foto: Abeth |
Paniai, MAJALAH
SELANGKAH -- Dua Kepala Distrik, masing-masing Kepala Distrik Paniai
Timur, Pius Gobay dan Kepala Distrik Bibida, Rufinus Zonggonau siap membuka dan
meletakkan Garuda bila tidak ada penyelesaian jelas oleh pihak berwenang atas
kasus penembakan di Paniai 8 Desember lalu.
Hal tersebut
disampaikan secara spontan oleh kedua pemimpin di dua distrik tetangga di
wilayah Paniai, karena menurut keduanya jabatan bukan warisan leluhur.
"Kami berdua
akan melepaskan Garuda sebagai kepala distrik, kalau masalah penembakan yang
menewaskan kami dua punya warga di wilayah kami ini tidak dituntaskan dengan
jelas," tegas Pius Gobay dan Rufinus Zonggonau bersama ribuan warga kepada
Bupati Paniai di Lapangan Karel Gobay beberapa waktu lalu.
Menurut Gobay,
pihaknya akan terus mengawal penyelesaian atas peristiwa tersebut sebab
menurutnya, peristiwa brutal tersebut terjadi di wilayahnya.
"Ini yang korban adalah masyarakatku, lagian terjadi pula di wilayah saya. Apalagi darahnya (darah korban-red) terjadi di depan kantor distrik Paniai Timur jadi masalah ini harus saya kawal terus. Saya tidak akan biarkan," tegas Gobay.
"Ini yang korban adalah masyarakatku, lagian terjadi pula di wilayah saya. Apalagi darahnya (darah korban-red) terjadi di depan kantor distrik Paniai Timur jadi masalah ini harus saya kawal terus. Saya tidak akan biarkan," tegas Gobay.
Tambah dia, usai
natal pihaknya akan berupaya untuk memagari lokasi pemakaman yang menjadi
korban kekerasan HAM.
"Saya tetap
pagari dan pasang papan nama," ucapnya.
Senada diungkapkan
rekannya Rufinus Zonggonau. Dirinya mengaku akan berada di garis depan bersama
kepala distrik Paniai Timur untuk mengawal kasus tersebut agar secepatnya
diketahui publik pelaku di balik penembakan di Paniai.
"Memang kami
sudah tahu pelaku, tapi pelakunya kami akan angkat sampai ke permukaan agar
diketahui dunia internasional bahwa karakter aparat RI itu begitu," jelas
Zonggonau.
Ia menjelaskan,
jika kasus ini penyelesaiannya tidak kunjung tiba maka keputusan terakhirnya
siap melepaskan garuda dan bergabung kembali menjadi masyarakat biasa.
"Kalau
masalah ini tidak selesai dalam tahun depan, maka saya dan teman Kadis Paniai
Timur sudah berkomitmen akan melepaskan Garuda demi kami berdua punya
masyarakat. Itu harga mati," tegasnya. (Abeth Abraham You/MS)
Sumer: Majalah Selangkah
0 komentar:
Posting Komentar