Pdt. Dr. Benny Giay. Foto: Yermias Degei
|
Jayapura, MAJALAH SELANGKAH -- Ketua Sinode
Kingmi di Tanah Papua, Pdt. Dr. Benny Giay meminta kepada seluruh umat Kingmi
di tanah Papua untuk jadikan Natal tahun 2014 ini sebagai ajang untuk berdamai
dan Introspeksi diri.
Hal itu dikatakannya di hadapan ribuan umat Kingmi Klasis
Kota Jayapura saat menggelar ibadah gerbang Natal Klasis Kota Jayapura, Senin
(01/12/2014) sore, di gedung GOR Cendrawasih, Jayapura.
Ibadah yang dilaksanakan dengan tema "Memaknai
Natal, Menghadirkan Generasi Pembawa Damai" itu berjalan penuh khidmat.
Kata Benny, dalam kehidupan bergereja selama setahun ini,
tentunya tidak terlepas dari berbagai gesekan-gesekan yang terjadi di
tengah-tengah umat.
Ia mencontohkan, perang suku di Timika yang berlangsung
hingga bulan Oktober yang menewaskan 23 orang dan sekitar bulan Mei dan April,
terjadi gesekan di Paniai. Penjualan senjata oleh TNI/Polri kepada umat Tuhan.
"Di tengah berbagai persoalan itu, Tuhan sudah taruh kita dengan pekerjaan kita masing-masing, baik sebagai pelayan maupun pekerja," kata Giay.
Soal lain kata dia, masalah HIV/AIDS, hidup di dalam Miras, terjadi berbagai kekerasan di dalam rumah tangga, transmigrasi, tambahnya TNI/Polri di tanah Papua, pemekaran kabupaten dan provinsi.
"Di tengah berbagai persoalan itu, Tuhan sudah taruh kita dengan pekerjaan kita masing-masing, baik sebagai pelayan maupun pekerja," kata Giay.
Soal lain kata dia, masalah HIV/AIDS, hidup di dalam Miras, terjadi berbagai kekerasan di dalam rumah tangga, transmigrasi, tambahnya TNI/Polri di tanah Papua, pemekaran kabupaten dan provinsi.
"Ini semua adalah masalah," katanya.
"Injil yang adalah kekuatan Allah itu di mana. Para
hamba Tuhan buat apa saja?" tanya Giay.
Maka itu, tambah Giay, serahkan diri
masing-masing kepada Tuhan dan ijinkan Tuhan untuk koreksi diri kita.
"Jadikan Natal tahun ini untuk ajang berdamai dan koreks
diri kita dengan keluarga juga dengan Tuhan," ujarnya.
Lanjut Giay, "Saya berharap, pulang dan nyalakan lilin
di rumah masing-masing. Jangan hanya makan-makan saja, khotbah-khotba saja.
Saya mau Tuhan secara nyata keluar masuk di dalam rumah kita masing-masing."
Ketua Sinode mengusulkan, tema umum harus dipegang oleh keluarga sebagai lembaga pertama Tuhan bentuk.
Ketua Sinode mengusulkan, tema umum harus dipegang oleh keluarga sebagai lembaga pertama Tuhan bentuk.
"Karena dari dalam keluarga kita akan hasilkan generasi
yang baik, taat kerja, disiplin, dan akan menghadapi peluang-peluang baik ke
depan. Kalau suami istri membangun keluarga yang baik, Tuhan pasti
senang," katanya lagi.
Ia juga meminta kepada umatnya untuk harus ada evalusi di
dalam keluarga masing-masing, agar keluarga menjadi kuat. Di dalam keluarga
kuat, akan melahirkan anak-anak yang kuat yang siap rebut masa depan.
"Dengan demikian saya yakin, gereja kita ke depan akan
kuat," Giay menambahkan.
Dalam kesempatan itu, ia juga meminta kepada semua
orang tua, tinggalkan cara-cara tidak mendidik, yang selama
ini dilakukan. "Jangan biarkan anak-anak itu hidup tanpa kasih
sayang dari orang tua," pintanya.
"Jika kita didik anak kita dengan baik, saya yakin 10 atau 15 tahun ke depan, kita akan punya banyak bintang yang akan membawa dan memperkuat gereja ini," katanya.
"Jika kita didik anak kita dengan baik, saya yakin 10 atau 15 tahun ke depan, kita akan punya banyak bintang yang akan membawa dan memperkuat gereja ini," katanya.
Sementara itu, Ketua Klasis Kota Jayapura, Pdt. Marthen
Mauri mengatakan, dirinya bangga ribuan umat bisa datang dan rayakan
ibadah gerbang Natal bersama.
"Saya juga menyampaikan terima kasih yang tak terhingga
kepada seluruh hamba Tuhan yang tersebar di kota ini untuk melayani setiap
jemaat dan Pos PI. Saya sangat bangga sekali," katanya.
Ia menyampaikan terimakasih juga kepada panitia gerbang Natal
yang sudah bekerja sesuai arahan dan mampu menyukseskan acara besar dan sudah
tunjukan kebolehannya dalam bekerja.
Seusai ibadah, ketua panitia gerbang Natal, Apedius Ihapu
Mote, kepada, majalahselangkah.com, mengaku, dirinya merasa bersyukur kepada Tuhan,
semua kegiatan sudah berjalan dengan baik.
Kata Mote, digelarnya ibadah gerbang Natal, ada tiga tujuan
utama. Pertama, kata Mote, mengucap syukur kepada Allah Bapa atas kasih
karunia-Nya, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang Tunggal.
"Kedua, membuka secara resmi seluruh rangkain perayaan Natal dari semua gereja Kingmi yang tersebar di kota Jayapura," katanya.
"Kedua, membuka secara resmi seluruh rangkain perayaan Natal dari semua gereja Kingmi yang tersebar di kota Jayapura," katanya.
Ketiga, tambah Apedius, mengucap syukur kepada Tuhan atas
pertolongan-Nya selama setahun ini di dalam pelayanan gereja maupun aktivitas
masing-masing tiap umat Kingmi kota Jayapura.
Ibadah gerbang Natal dihadiri oleh ribuan umat Kingmi dari 22
gereja Kingmi yang tersebar di kota Jayapura. (Pilemon Keiya/MS)
Sumber://majalahselangkah.com/content/-ketua-sinode-kingmi-jadikan-natal-2014-sebagai-ajang-berdamai-dan-intropeksi-diri
0 komentar:
Posting Komentar