Kanan, Andreas Gobay (Ernest-Jubi) |
Ketua
Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah se-Indonesia (AMPTI) Andreas Gobay
mengatakan pemuda, pelajar dan mahasiswa Papua bersama rakyat Papua tidak akan
pernah terlibat dalam perayaan Natal Nasional bersama Presiden Jokowi Widodo
pada Sabtu 27/12/2014 di Mandala besok. Hal ini disampaikan Gabay menanggapi
kedatangan Presiden Jokowi, Jumat (26/12) di Waena Abepura.
“Mengingat orang Papua berada dalam zona duka kemanusiaan, banyak
saudara-saudari kami ditembak mati oleh TNI/Polri di Papua, kami menolak kedatangan
Presiden Jokowi Widodo untuk merayakan Natal bersama rakyat Papua. Jokowi
datang di Papua itu hanya untuk memperparah peristiwa duka yang sedang dialami
oleh kami,” ujar Gobay.
Lanjut Gobay, jika ada niat baik untuk menghibur duka cita orang Papua,
Jokowi sebaiknya diam saja di Jakarta. Jokowi harus cukupi dengan menerima
natal yang sudah dibuat di Jakarta.
Sebelumnya, Erna Mause dari Tokoh perempuan Papua menolak kedatang
Jokowi untuk Natal Nasional di Papua karena mengingat orang Papua masih dalam
keadaan duka. “Presiden Jokowi Widodo tidak usah datang ke Papua karena kami
sedang duka,” katanya.
Di samping itu, Pdt, Socrates Sofyan Yoman dan Pdt. Beny Giyai telah
menolak tegas kedatangan Jokowi untuk merayakan natal bersama rakyat
Papua. Kedua pemimpin Gereja ini beranggapan kedatangan Jokowi sudah mengandung
unsur politik. Tentunya, ini membuat konflik Papua jadi tambah parah. Rakyat
tidak akan mengalami damai jika makna natal diwarnai dengan memakan biaya 30-an
miliaran untuk kegiatan senang-senang, berpesta pora di atas tangisan dan
kedukaan besar orang Papua. (Ernest Gobay)
Catatan Natal Bersama Nasional di Papua:
Pada Bulan Desember bulan
Suci ini dinodai dengan berbagai pembantaian dan pembunuhan yang terjadi diatas
Tanah Papua. Pemerintah di bawah Kepemiminan Jokowi-JK, TNI POLRI yang
merupakan Garda Terdepan dalam melindungi warganya dinodai dengan pertumpahan
darah dan air mata. Hilangkan Korban nyawa adalah hak milik Tuhan, Namun
kenyataan itu berubah Pemerintah bersama TNI-POLRI berani menghilangkan korban
nyawa dengan kematian beberapa warga sipil di Paniai dan beberapa tempat
lainnya di Papua.
Natal Tahun ini suasana yang seharusnya dengan damai dan sukacita utk mengambut Sang Putra Natal manun terjadi dengan keadaan Duka Cita. Kondisi ini Pemerintah menjadi Apatis. Untuk itu disampaikan kepada seluruh Masyarakat Papua, bahwa jangan ikut-ikutan dalam perayaan Natal Nasional Lapangan Mandala Jayapura sebagai bentuk protes orang Papua. Teruskan ke Orang Papua lainnya.
Natal Tahun ini suasana yang seharusnya dengan damai dan sukacita utk mengambut Sang Putra Natal manun terjadi dengan keadaan Duka Cita. Kondisi ini Pemerintah menjadi Apatis. Untuk itu disampaikan kepada seluruh Masyarakat Papua, bahwa jangan ikut-ikutan dalam perayaan Natal Nasional Lapangan Mandala Jayapura sebagai bentuk protes orang Papua. Teruskan ke Orang Papua lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar