HUTKNPB
KE – 6 MENOLAK SEMUA KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN MENDESAK PRESIDEN RI JOKO WIDODO
MEMBERIKAN REFERENDUM DI PAPUA
Perjuagan
Bangsa Papua Barat selama 52 tahun adalah, untuk membentuk suatu negara yang
merdeka dan berdaulat penuh secara politik. Mukadimah UUD1945 telah menjamin
bahwa, Kemerdekaan adalah hak segala bangsa oleh sebab itu penjajahan diatas
Dunia harus dihapuskan dari muka bumi ini, termasuk penjajahan klonial
Indonesia harus dihapuskan tanah air West Papua .
Konvenan
internasional Perserikatan Bangsa –bangsa (PBB) telah menjamin Hak setiap
Bangsa untuk merdeka dan membentuk pemerintahan sendiri . Hal telah
membertegas, melalui Hukum Internasional tentang hak bangsa-bangsa terjajah,
untuk penentuan nasib sendiri (Slef Determination) sudah diterangkan dengan
setegas-tegasnya dalam Putusan (Resolusi) PBB 1514 (XV) dalam sidang Umum
Perserikatan Bangsa Bangsa PBB, pada tanggal 14 Desember, 1960;
Maka
Indonesia sebagai Negara anggota PBB memiliki kewajiban memberikan Kemerdekaan
Kepada Bangsa Papua Barat berdasarkan Resolusi PBB 1514“ bahwa Negara penjajah
harus menyerahkan segala kekuasaan kepada penduduk asli dari wilayah-wilayah
jajahan itu, dengan tidak bersyarat apa-apapun, sesui dengan kemauan dan
kehendak Bangsa Papua.
Sudah
6 tahun KNPB berdiri membentuk barisan perlawanan ini bersama rakyat West
Papua, untuk menutut hak penetuan nasib sendiri. Pembentukan KNPB Perayaan HUT
Ke-6 hari ini bertepatan dengan sejarah masa lalu Bangsa Papua, 19 November
1969, dimana PBB yang dipengaruhi konspirasi kepentingan AS, Belanda dan
Indonesia, tanpa mendiskusikan hasil pelaksanaan Pepera 1969 (act of free
choice) yang manipulatif itu, mencacat (take note) suatu Resolusi Majelis Umum
PBB 2504 (XXII) yang mengijinkan Indonesia menduduki dan menjajah West Papua
hingga sekarang.
Kolonialisme
Indonesia yang kini menjadi jembatan bagi kapitalisme global adalah musuh
rakyat dunia yang harus dihapuskan. Mereka adalah perampok hak politik bangsa
Papua, yaitu hak penentuan nasib sendiri melalui rekayasa Pepera tahun 1969.
Kolonialisme dan kapitalisme (imperialisme) tanpa merasa bersalah telah menjadi
aktor penentu masa depan bangsa Papua. Dari Pepera 1969 hingga paket politisasi
Otonomi Khusus UP4B dan Otsus (Plus) 2013, kolonialisme tak henti-hentinya
menjadi penentu masa depan bangsa Papua.
Oleh
Jiwa-jiwa pemberontakan tidak boleh dipasung oleh kolonialisme. Jangan
sekali-kali membiarkan Kesenangan sesaat dalam kolonialisme menggerogoti jiwa
kita yang terlahir sebagai pejuang sejati. Jangan biarkan pesimisme dan ketakukan
membunuh api perlawanan dalam diri bangsa Papua.
6
tahun lalu, tepatnya 19 November 2008, disaat kolonialisme berbangga atas
“penghancuran” gerakan Papua Merdeka, KNPB menorehkan tahap baru gerakan
perlawanan yang revolusioner. KNPB menyadari bahwa hanya metode mediasi yang
mampu membuat rakyat menentukan masa depan politiknya sendiri. KNPB tidak
menginginkan rakyat dan pejuang West Papua hanya duduk meratapi kondisi
objektif, tetapi rakyat harus bangkit dan menjadi subjek perjuangan.
Sudah
banyak patriot revolusioner KNPB yang mempertaruhkan nyawa atas perlawanan
damai dan bermartabat yang dilakukan selama 6 tahun. Sejak KNPB dibentuk pada
tanggal 19 november sampai dengan tahun 2014, 29 aktivis KNPB yang dibunuh oleh
klonial melalui TNI polri.
Tetapi
setiap kisah-kisah tragis itu membuat KNPB semakin sadar arti dari sebuah
kedewasan perjuangan revolusi West Papua, bahwa perjuangan harus terus berjalan
sampai cita cita pembebasan nasional West Papua tercapai. Sesui dengan data
yang dimiliki oleh KNPB, 29 anggota dan pengurus dibunuh oleh TNI/POLR.
Perjuangan
terus berjalan, walau setiap saat kita tertimpa duka. Kita tidak perlu terbawa
dalam suasana sedih yang melemahkan jiwa patriotisme kita. Kita tidak akan
terus menangisi penderitaan perjuangan. Tentu, kita tidak mau terus menerus
menerima gempuran penguasa kolonial Indonesia.
Kita harus dan terus berjejer dalam barisan perlawanan, sambil memperkuat simbol-simbol perlawanan. Serangan musuh hari ini merupakan hasil dari perlawanan real dan maju yang kita lahirkan. KNPB dan Penjajah Indonesia berada pada tingkat perlawanan yang tinggi. Tentu saja, kita tidak akan tinggal diam untuk menepati janji kita terhadap rakyat dan bangsa Papua bahwa “kita harus mengakhiri”.
Kita harus dan terus berjejer dalam barisan perlawanan, sambil memperkuat simbol-simbol perlawanan. Serangan musuh hari ini merupakan hasil dari perlawanan real dan maju yang kita lahirkan. KNPB dan Penjajah Indonesia berada pada tingkat perlawanan yang tinggi. Tentu saja, kita tidak akan tinggal diam untuk menepati janji kita terhadap rakyat dan bangsa Papua bahwa “kita harus mengakhiri”.
Momentum
HUT KNPB KE- 6, International Lawyers for West Papua (ILWP) akan melakukan
pertemuan untuk mengadvokasi Hukum status politik west Papua yang cacat hukum
sesui dengan prinsip dan standar hukum internasional. Pertemuan ILWP akan
diadakan pada tanggal 19-21 akan membahas tentang sejarah 19 November 1969,
dimana PBB yang dipengaruhi konspirasi kepentingan AS, Belanda dan Indonesia,
tanpa mendiskusikan hasil pelaksanaan Pepera 1969 (act of free choice) yang
manipulatif itu, (take note) suatu Resolusi Majelis Umum PBB 2504 (XXII) yang
mengijinkan Indonesia menduduki dan menjajah West Papua hingga sekarang.
Pertemuan
ini sangat penting untuk mengadvokasi staus hukum Papua Barat ,Komite Nasional
Papua Barat dari sorong sampai merauke dan KNPB konsulat melakukan dukungan
yang sama sekaligus memperigati Hut KNPB yang ke VI.
Pada
kesempatan ini kami KNPB sebagai media nasional atas nama Rakyat Papua Barat
menyampaikan pernyataan dukungan sebagai berikut;
1.) Mendesak
kepada Presiden RI Joko Widodo segera memberikan Referendum bagi rakayat Papua
Barat untuk menetukan nasib sendiri (Self determination) karena semua kebijakan
pemerintah di Papua bukan solusi tetapi, malapetaka bagi Rakyat Papua.
2.) Menolak
dengan tegas semua kebijakan Pemerintah yaitu, Program transmigrasi dan
pemekaran Provinsi dan kabupaten kota di Papua Barat.
Demikian
pernyatan dukungan dan sikap politik KNPB melalui Hut yang ke 6, atas perhatian
dan kerja sama yang baik tak lupa kami sampaikan terima kasih.(Ones Nesta Suhuniap )
SALAM
REVOLUSI
Numbay,
19 November 2014
Badan Pengurus Pusat
KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT (BPP-KNPB)
KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT (BPP-KNPB)
AGUS KOSAY ONES N.
SUHUNIAP
Ketua I Sekertaris Umum
Foto KNPB Pusat
0 komentar:
Posting Komentar