Masa Aksi FPMY sedang long march menuju Kantor Gubernur DIY (majalahselangkah.com) |
Yogyakarta, Jubi – Mahasiswa Papua di Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tergabung dalam Front Pelajar Dan Mahasiswa
Yogyakarta (FPMY) Peduli Mahasiswa Papua Di Tataaran, Tondano, Sulawesi Utara
(Sulut) mengelar aksi damai menuntut jaminan keselamatan bagi mahasiswa Papua
di Sulut dan pengungkapan atas pembunuhan mahasiswa Papua di Yogyakarta
“Aksi
FPMY DIY peduli mahasiswa Papua di Sulut dimulai pukul 11.00 WIB dari Asrama
Papua Kamasan I, Jln. Kusumanegara No. 19, Yogyakarta,” kata Juru Bicara FMY
DIY, Lena Daby di Yogyakarta, Rabu(12/11).
Dijelaskan
Daby, FPMY DIY dalam aksi ini menyampaikan enam butir pernyataan sikap, yakni
Pertama, meminta Pemerintah DIY mendesak pemerintah Provinsi Sulawesi Utara,
Papua dan Papua Barat untuk segera bertemu mahasiswa Papua di Sulawesi Utara
(Tondano, Tomohon dan Manado) menyepakati perjanjian perdamaian dan kepastian
jaminan keamanan bagi mahasiswa Papua.
Kedua,
Meminta pihak pemerintah Sulawesi Utara untuk mengungkapkan kronologis kejadian
pembacokan, Petius Tabuni.
Ketiga,
Meminta pihak pemerintah DIY sebagai orang tua mahasiswa Papua di DIY mendesak
Polri, untuk mengungkap semua pembunuhan dan pelanggaran HAM lainnya terhadap
mahasiswa dan masyarakat Papua di luar tanah Papua.
Keempat,
Meminta Sri Sultan membuka ruang untuk audensi dengan pihak mahasiswa
Papua di DIY. Kelima, meminta Sri Sultan secara khusus melindungi mahasiswa
Papua di DIY. “Keenam, Mengancam, apabila tuntutan-tuntutan di atas tidak
dipenuhi, maka seluruh mahasiswa Papua di DIY akan exodus besar-besaran,
kembali ke tanah air Papua” katanya. (Mecky)
Sumber: tabloidjubi.com
0 komentar:
Posting Komentar