Jayapura,
KNPBnews –
Perjuangan Papua Merdeka terus bergema. Penguasa kolonial Indonesia sepertinya
sudah tidak sanggup menghalau dengan cara-cara busuknya. Kunjungan SBY ke Fiji
hingga operasi intelijen di dunia maya menunjukan kepanikan Indonesia atas
gaung Papua Merdeka.
Demikian kesimpulan
pembacaan situasi yang dikeluarkan oleh Sekretariat Komite Nasional Papua Barat
(KNPB). Menurut KNPB, kunjungan Presiden SBY ke Fiji kemarin adalah sikap
kepanikan Indonesia karena kebenaran yang diperjuangkan oleh bangsa Papua
selama ini mulai diperjuangkan secara terbuka oleh Masyarakat dan Gereja-Gereja
di Melanesia, Pasifik dan negara-negara lain.
Selain itu, KNPB juga
memandang adanya operasi intelijen Indonesia melalui perang opini di dunia
maya. Intelijen Indonesia berpura-pura menggunakan identitas nama dan marga
orang Papua dan menulis opini-opini yang bertujuan menggiring pikiran pembaca
untuk mengambil sikap apatis terhadap perjuangan bangsa Papua.
“Mereka menggunakan situs
bebas kompasiana, dan situs -situs tanpa identitas lainnya, lalu mereka
sebarkan ke group-group dan pengguna media sosial facebook dan twitter milik
orang Papua. Lucunya, mereka berusaha menyampaikan ide-ide kesejahteraan dan
pembangunan NKRI sambil menyudutkan perjuangan Papua Merdeka,” tulis KNPB dalam
uraiannya
Namun demikian, menurut
KNPB, rakyat West Papua tidak akan mudah menelan semua propaganda penjajah
secara mentah-mentah. Rakyat West Papua sudah tidak dapat ditipu lagi. Mereka
akan memilih mana berita yang benar dan mana berita yang berasal dari Intelijen
Indonesia.
Selain operasi intelijen
di dunia maya, Pemerintah kolonial Indonesia melalui kaki tangannya, yakni
elit-elit birokrat kolonial Indonesia yang dibayar dengan rupiah di Papua,
terus menggalang perhatian rakyat West Papua melalui kegiatan-kegiatan yang
bersifat keberpihakan.
Padahal, menurut KNPB,
kegiatan-kegiatan itu bermuatan politik penjajahan, yakni agar rakyat lupa
diri, dan lupa pada perjuangan. “Melalui Siaran TVRI Papua, Cenderawasih Pos,
bahkan melalui Siaran RRI, Indonesia sedang mengambil perhatian orang Papua
agar lupa pada perjuangan Papua Merdeka yang terus merambat ke seluruh
dunia,”jelas KNPB.
Sementara, Militer
Indonesia di Papua sengaja menebar teror, menangkap dan membunuh pejuang Papua
Merdeka agar memberi efek jerah terhadap rakyat West Papua yang hendak berjuang
demi hak dan martabatnya sebagai manusia.
Juga, menurut KNPB, para
intelektual Papua digiring dalam rayuan agenda-agenda kolonial Indonesia
seperti Pilkada, Pileg, dan Pilpres. Karakter mereka dirusak dalam konflik-konflik
Pilkada, Pileg dan lain-lain. Sementara mereka dibuat lupa bahwa para kolonial
dan kapitalis global asik bertransaksi emas di PT. Freeport,
Untuk itu, melalui
pembacaan situasi ini, KNPB menyampaikan agar rakyat Papua yang ada di teritori
West Papua agar dapat membedakan dan menolak setiap siasat kolonialisme
Indonesia. KNPB mengingatkan agar rakyat dapat percaya diri dan tidak takut
pada pendiriannya, karena dunia mulai mengerti kebenaran yang diperjuangan oleh
orang Papua.
“Indonesia semakin panik
karena kebenaran tentang perjuangan bangsa Papua terus dipertentangkan dan
didorong melalui proses-proses yang legal dan bermartabat di West Papua maupun
di dunia Internasional”, demikian tulis KNPB dalam paragraf penutupnya.
Sumber: knpbnews.com
0 komentar:
Posting Komentar